Selamat siang, Sobat Cuan! Meta berencana pangkas karyawan hingga pemerintah AS soroti drama SVB, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Meta Platforms dikabarkan akan melanjutkan aksi pemutusan hubungan kerja secara bertahap dalam beberapa bulan mendatang. Upaya yang diharapkan dapat menekan beban operasional perusahaan tersebut diembuskan oleh media Wall Street Journal akhir pekan lalu.
Laporan tersebut juga menyebut bahwa pegawai noninsinyur akan menjadi sasaran utama pemecatan. Adapun pegawai yang terdampak PHK setidaknya akan mendapat pemberitahuan pada awal pekan ini.
Hanya saja, Wall Street Journal masih belum tahu jumlah pasti pegawai yang bakal terdampak kebijakan tersebut. Namun, Meta bisa saja kembali memangkas 13% jumlah karyawannya, seperti yang perusahaan lakukan di 2022.
Investor sejatinya tidak begitu terkejut dengan kabar tersebut. Pasalnya, pada awal tahun ini, CEO Meta Mark Zuckerberg sudah menetapkan tahun ini sebagai "tahun efisiensi" bagi perusahaan. Bahkan, nilai saham Meta sukses loncat 1,5% pascaperdagangan Jumat (13/3) usai kemunculan berita itu, membuktikan bahwa investor menyambut baik ikhtiar efisiensi yang dilakukan perusahaan.
CEO produsen mobil listrik Tesla Elon Musk pada Jumat (10/3) mengirim notifikasi kepada otoritas pasar modal AS bahwa ia telah mencaplok 10.500 lembar saham Tesla setelah mengambil program stock options pada Rabu (8/3).
Menurut dokumen tersebut, Musk mengambil saham Tesla sebanyak 5.250 lembar di harga US$2,79 dan 5.250 saham Tesla dengan harga US$4,67 per lembar. Dengan demikian, kini saham Musk di perusahaan tersebut mencapai 411,06 juta lembar atau senilai US$71,3 miliar.
Transaksi Saham Tesla di Sini!
Otoritas AS pada Minggu (12/2) mengumumkan bahwa nasabah bank-bank bermasalah akan bisa mengakses simpanannya mulai Senin (13/3). Di samping itu, regulator juga akan menciptakan fasilitas baru bagi bank-bank tersebut untuk mendapatkan pendanaan darurat.
Langkah ini dilakukan demi meningkatkan kepercayaan nasabah dan dunia bisnis AS setelah Silicon Valley Bank (SVB) mengalami krisis modal dan membuat duit nasabah sejumlah miliaran Dolar AS terancam tidak bisa ditarik. Pemerintah AS khawatir bahwa drama ini akan menyebabkan krisis sistemik jika isu tersebut dibiarkan berlarut-larut.
Baca Juga: Pluang Snapshot: Target Tesla Terlalu 'Bongsor', Nilai BTC Mendadak Longsor
Harga Bitcoin (BTC) menjulang 9,09% dalam 24 jam terakhir pada Senin (13/3) pukul 09.00. Hal ini terjadi usai Washington Post melaporkan bahwa Departemen Keuangan AS, The Fed, dan lembaga penjamin simpanan AS (FDIC) mempertimbangkan untuk melindungi simpanan tanpa jaminan asuransi yang terdapat di bank yang saat ini dianggap problematik, SVB.
Hanya saja, perlindungan itu akan diberikan jika SVB benar-benar tidak mendapat suntikan dana baru.
Sekadar informasi, sebanyak 85% nasabah SVB menyimpan dana di rekening-rekening yang saat ini tidak dijamin oleh FDIC. Akibatnya, dana-dana tersebut ditakutkan tidak bisa dikembalikan ke nasabah jika bank tersebut kolaps.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini