Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali hari Selasa (23/11) ini, yuk simak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!
Trio indeks saham Amerika Serikat terlihat lunglai tak berdaya pada sesi perdagangan Senin (23/11). Nilai S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun 0,32% dan 1,26%, sementara nilai indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1%.
Performa ketiga indeks Wall Street mendadak memble setelah Ketua bank sentral AS The Fed Jerome Powell dinominasikan untuk menambah masa jabatannya. Rencananya, Powell akan didampingi Lael Brainard sebagai wakil ketua The Fed.
Setelah kabar tersebut muncul, nilai tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun langsung melonjak hingga 1,6%. Hal ini terjadi setelah pelaku pasar meyakini bahwa ketiadaan pergantian di pucuk pimpinan Fed mengindikasikan bahwa otoritas moneter tersebut masih akan melanjutkan kebijakan tapering-nya.
Akibatnya, investor memilih meninggalkan pasar modal untuk sementara. Kendati demikian, kenaikan yield obligasi AS masih mampu mendorong saham-saham sektor perbankan.
Pasar aset kripto masih terpantau merah membara pada pagi hari ini. Pada pukul 08.20 WIB, nilai Bitcoin terpantau di US$56.589,55 per keping alias turun 1,96% dalam sehari terakhir. Sementara itu, nilai Ethereum bertengger di US$4.140,22 atau longsor 0,79% di waktu yang sama.
Cuaca mendung juga terlihat di geng altcoin utama lainnya. Nilai Binance Coin, Solana, Cardano, dan Polkadot masing-masing longsor 0,98%, 2,39%, 0,67%, dan 3%.
Loyonya kinerja pasar kripto diduga kuat disebabkan oleh penguatan Dolar AS, mengingat data historis menunjukkan bahwa penguatan mata uang fiat selalu berkorelasi negatif terhadap kinerja Bitcoin dan aset kripto lainnya. Kali ini, Dolar AS menunjukkan keperkasaannya setelah Presiden AS Joe Biden kembali menominasikan Jerome Powell sebagai bos The Fed.
Kemudian, data Cointelegraph Markets Pro dan Tradingview menunjukkan bahwa investor terlihat getol melakukan aksi jual ketika harga Bitcoin berada di dekat level psikologis US$60.000. Makanya, tak heran jika harga Bitcoin pun melorot mendekati ke US$55.000 per keping.
Harga emas spot pagi hari ini bercokol di US$1.806,3 per ons, turun 2,4% dibanding sehari sebelumnya. Hal serupa dialami harga emas berjangka kontrak Desember yang oleng 2,4% ke US$1.806,3 per ons. Dengan demikian, harga emas harus pasrah mengalami penurunan nilai terparah dalam tiga bulan terakhir.
Nilai sang logam mulia kian tak berdaya setelah dua musuh bebuyutan emas, nilai Dolar AS dan tingkat imbal hasil obligasi AS, menguat setelah Ketua The Fed petahana Powell diramal akan mempertahankan jabatannya.
Nilai indeks Dolar AS berada di level 96,53, naik 0,42% dibanding sehari sebelumnya. Dengan demikian, maka sang aset greenback sukses menduduki posisi tertingginya sejak Juli 2020. Nilai Dolar AS menguat setelah The Fed diperkirakan masih akan setia dengan kebijakan tapering dan jadwal pengetatan suku bunga acuannya setelah Powell diramal masih akan menjadi komando The Fed empat tahun ke depan.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini