Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pluang Pagi: Inflasi Makin Kronis, Harga Emas Tersenyum Manis
shareIcon

Pluang Pagi: Inflasi Makin Kronis, Harga Emas Tersenyum Manis

18 Nov 2021, 1:55 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Pluang Pagi: Inflasi Makin Kronis, Harga Emas Tersenyum Manis

Selamat pagi, Sobat Cuan! Mengawali hari Rabu pekan ini, kamu bisa menyimak rangkuman kinerja pasar pagi ini di Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Amerika Serikat terlihat loyo dalam menutup sesi perdagangan Rabu (17/11) waktu setempat. Nilai indeks S&P 500 lunglai 0,26%, sementara itu nilai Nasdaq Composite turun 0,33%. Indeks Dow Jones Industrial Average bernasib lebih apes setelah nilainya turun 0,58%.

Pelaku pasar nampaknya tengah menjauhi pasar modal AS akibat data penjualan ritel AS yang kencang. Pada Selasa lalu, Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa penjualan ritel AS Oktober tumbuh 1,7%, melebihi ekspektasi yakni 1,4%.

Memang, data tersebut menjadi indikasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS berada di jalur yang tepat.

Hanya saja, di saat yang bersamaan, data tersebut bikin investor khawatir bahwa inflasi AS akan kian ngamuk. Sehingga, bank sentral AS bisa saja merespons inflasi tersebut dengan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari jadwal semula. Nah, kenaikan suku bunga acuan bisa menghambat pertumbuhan ekonomi lantaran masyarakat akan mengerem konsumsinya dan dunia usaha akan menunda ekspansi.

Alhasil, saham-saham yang berkinerja moncer kala pertumbuhan ekonomi tokcer, alias cyclical stocks, tumbang berjemaah. Sektor finansial dan energi menjadi dua sektor yang terpukul paling parah dalam sesi perdagangan kemarin.

Aset Kripto

Bitcoin terpantau mulai bangun dari tidurnya meski matanya melek perlahan. Nilainya bertengger di posisi US$60.492 per keping pada pukul 08.00 WIB, alias naik 0,8% dibanding sehari sebelumnya.

Kenaikan harga Bitcoin mungkin saja disebabkan kabar adopsi sang raja aset kripto tersebut. The Globe and Mail melaporkan, Badan Regulator Investasi dan Industri Kanada telah memberikan lampu hijau kepada Fidelity Clearing Canada untuk meluncurkan platform kustodial dan trading Bitcoin bagi investor institusi. Ini akan menjadi platform pertama di mana investor institusi seperti lembaga pensiun, manajer portofolio, dan manajer investasi bisa menempatkan kelolaan dananya di Bitcoin.

Nasib mujur Bitcoin juga menular ke Ethereum (ETH). Nilai pesaing terdekat Bitcoin tersebut terlihat bercokol di US$4.323.13 per keping, naik 3,33% di waktu yang sama.

Melansir CryptoQuant, data on-chain menunjukkan bahwa ETH senilai US$9 miliar telah terkuras dari platform exchange kripto dalam beberapa hari terakhir. Jika nilainya turun, maka artinya investor tengah menarik keping-keping ETH-nya dari platform tersebut. Tren tersebut bisa menjadi indikasi bahwa investor tengah mengakumulasi ETH dan bisa memberikan efek bullish bagi ETH di jangka panjang.

Emas

Harga emas berjangka AS nangkring di level US$1.870,2 per ons, naik hampir 1% dalam sehari terakhir. Nilai ini merupakan level tertinggi nilai kontrak emas berjangka di pasar COMEX New York sejak Juni lalu.

Harga sang logam mulia terus menanjak akibat aksi investor yang terus berburu emas. Penyebabnya, apalagi kalau bukan kekhawatiran mereka soal inflasi AS yang kian kronis.

Mereka pun terlihat masih getol mengoleksi emas kendati nilai Dolar AS juga tengah perkasa. Sekadar informasi, kenaikan nilai Dolar AS seharusnya menurunkan permintaan emas, yang kemudian akan meredupkan kilau harga emas. Sebab, harga emas akan menjadi lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS terlihat di level 95,84, turun 0,10% dibanding sehari sebelumnya. Padahal, sehari sebelumnya, indeks Doalr AS sempat menyentuh 96,26 untuk pertama kalinya sejak pertengahan Juli 2020 silam.

Nilai sang aset greenback melonjak setelah AS merilis data penjualan ritel Oktober pada Selasa kemarin. Pelaku pasar meyakini bahwa kenaikan penjualan ritel akan bikin inflasi AS makin parah. Sehingga, The Fed kemungkinan akan meresponsnya dengan mengerek suku bunga acuannya.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Satya Nagara

Right baner

Satya Nagara

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
pluang pagi
Pluang Pagi: Krisis di Ukraina Memanas, Aset Kripto Kembali Lemas!
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1