UX dan HCI adalah dua ilmu terkait teknologi yang berbeda namun terlihat sama. Lantas, apa saja perbedaan UX dan HCI?
Kehadiran Human Computer Interaction (HCI) memang tidak lepas dari pengalaman pengguna (User Experience/UX). Sebab, konsep UX mungkin tidak bakal ada tanpa ada konsep mengenai HCI.
Namun pertanyaannya, apa itu HCI dan UX? Dan apa perbedaan mendasarnya?
Di satu sisi, HCI adalah studi lintas disiplin ilmu yang berfokus pada penggunaan komputer dan interaksinya dengan manusia. Studi ini mempelajari subjek multidisiplin terkait teknologi komputer dengan mendesain antarmuka komputer yang interaktif dan memenuhi kebutuhan penggunanya.
Nah, tampilan antarmuka yang baik tersebut tak akan tercapai tanpa kehadiran UX. Yakni, proses mendesain produk digital melalui pendekatan pengalaman pengguna agar masyarakat dapat menikmati produk digital dengan nyaman, berdasarkan kebutuhannya, dan mudah diakses.
Dengan kata lain, UX adalah metode bagi pengembang teknologi agar bisa memaksimalkan manfaat dari interaksi antara manusia dan teknologi. Hingga saat ini, UX sudah diimplementasikan dalam produk seperti situs, aplikasi ponsel pintar, hingga piranti lunak dengan mempertimbangkan respons, emosi, dan kebutuhan pengguna saat mengakses produk digital.
Baca Juga: Mengenal Konsep Machine Learning dalam AI. Apakah Itu?
Ilmu HCI mulai mengemuka pada dekade 1980-an ketika teknologi personal komputer mulai dikenal masyarakat.
Pada era ini, publik ditawarkan oleh segudang jenis komputer canggih seperti Apple Macintosh, IBM PC 5150, dan Commodore 64 yang menawarkan sistem teknologi kompleks. Sebagai hasilnya, komputer yang tadinya hanya bisa digunakan untuk melihat data lambat laun menjadi bisa digunakan untuk menulis, bermain game, bahkan melaksanakan tugas akuntansi.
Sebagai konsekuensinya, para pengembang teknologi tersebut pun harus menciptakan produk-produk dengan sistem kompleks namun tetap bisa digunakan dengan nyaman dan mudah. Nah, inilah yang kemudian mendasari perkembangan studi HCI.
Sementara itu, konsep UX sendiri berkembang sejak tahun 1993, sekitar 10 tahun sejak konsep HCI lahir. Pencetusnya adalah ahli ilmu kognitif bernama Dan Norman yang bekerja untuk perusahaan teknologi ternama, Apple, yang sekarang dikenal sebagai produsen produk-produk teknologi dengan pengalaman pengguna terbaik.
Norman menggunakan desain industri produk Apple yang bertujuan memudahkan pengalaman pengguna sebagai rujukan dalam menjelaskan konsep UX. Sejak saat itu, UX berkembang menjadi konsep yang luas dalam menangani gambaran besar suatu produk.
Bahkan, bidang ilmu ini pun kemudian melahirkan jenis pekerjaan baru yang bernama desainer UX. Desainer UX bertugas untuk mendesain tampilan antarmuka produk berdasarkan survei pengguna, sitemap, dan data-data pendukung lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Teknologi AI dan Apa Manfaatnya?
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa HCI sejatinya memiliki tujuan yang sama dengan UX. Namun, pada praktiknya, keduanya merupakan dua pendekatan yang berbeda. Berikut ini perbedaan di antara keduanya.
HCI sendiri lebih tepat disebut sebagai disiplin ilmu praktis yang berfokus pada interaksi antarmuka pengguna dengan komputer di mana desain produk digital memainkan peranan penting di sana. Ilmu ini berupaya memahami berbagai aspek dalam interaksi antara manusia dan komputer tersebut lewat berbagai disiplin ilmu lain, termasuk ilmu komputer, matematika hingga psikologi.
Sementara UX merupakan konsep holistik dari pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan komputer. Karenanya, HCI dan UX saling bersinggungan dengan pendekatan berseberangan namun saling melengkapi.
Praktisi HCI lebih berfokus pada pendekatan akademis dalam meningkatkan kepuasan pengguna saat mengakses suatu produk digital. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu menyelesaikan riset dan studi empiris untuk menggali bagaimana komputer bisa berinteraksi dengan manusia.
Sementara desainer UX berfokus pada menciptakan produk spesifik dan terlibat langsung dalam pembangunan dan pengembangan produk digital tersebut.
Desainer UX membutuhkan masukan dari praktisi HCI untuk mengembangkan desain interface yang lebih baik. Selain desain, UX juga berfokus dalam menciptakan konten, navigasi pengguna, dan fitur yang termasuk branding produk.
Desain UX berperan penting dalam proses pembuatan produk digital dengan berfokus pada kebutuhan industri dalam perspektif pengguna. Para desainer UX bekerja dalam tenggat waktu untuk menciptakan produk digital yang membantu kehidupan manusia.
Sementara praktisi HCI merupakan ilmuwan yang menyediakan pedoman berdasarkan hasil pengamatan untuk membantu para desainer tersebut mendesain produk digital sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan industri.
Konsep UX memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari HCI. Tak hanya interaksinya, UX juga menimbang bagaimana navigasi produk, fitur yang tersedia, hingga branding produk yang sesuai dengan tuntutan industri.
Namun HCI memiliki kedalaman dalam melihat interaksi pengguna dan komputer melalui riset lintas disiplin ilmu. Berangkat dari pengetahuan mendalam itulah UX mendapatkan pedoman untuk menciptakan produk digital yang lebih sesuai dengan tuntutan industri dan memiliki nilai tambah dalam meningkatkan kepuasan pengguna.
Ilmu HCI lebih banyak diterapkan dalam desain sistem teknologi. Sementara itu, ilmu UX lebih berfokus pada pengembangan desain produk.
Baca Juga: Apa Itu OpenAI? Mengenal Otak di Balik ChatGPT
Meski punya perbedaan antara satu sama lain, UX dan HCI masih punya kemiripan yang sama.
Pertama, HCI dan UX sama-sama berfokus pada penciptaan desain produk yang ramah pengguna. Itulah alasan mengapa UX merupakan pengejawantahan langsung dari ilmu HCI.
Kedua, HCI dan UX sama-sama bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna meski dengan lingkup ilmu yang berbeda.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Interaction design, career foundry
Bagikan artikel ini