Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG dihantam aksi profit taking di Kamis sore (25/8), sementara kripto masih adem ayem meski The Fed bakal menghelat rapat akbarnya di Jackson Hole esok. Kok bisa? Simak di Rangkuman Pasar berikut!
Setelah mengalami reli kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pasrah mundur ke zona merah. Ia menutup diri di posisi 7.174,20 poin, melemah 0,28% dibanding sehari sebelumnya.
Sang indeks domestik memang sudah dirundung nasib malang sejak awal. Lihat saja, ia selalu terbenam di zona merah sejak memulai sesi perdagangan hari ini.
Kali ini, aksi ambil untung (profit taking) investor di saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar menjadi biang kerok pelemahan IHSG. Namun, pelemahan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk sebesar 3,79% pada hari ini menjadi batu sandungan utama bagi kinerja sang indeks domestik.
Kondisi ini sejatinya wajar saja mengingat IHSG telah mengalami reli dua hari beruntun. Pelaku pasar mana yang tak tergiur merealisasikan cuannya ketika pasar modal menghijau, bukan?
Baca Juga: Pluang Pagi: Fed Bikin Investor Gamang tapi Saham AS & Kripto Ogah Tumbang!
Sementara itu, pasar kripto justru malah melanjutkan penguatan di Kamis sore. Melansir Coinmarketcap pukul 15.12 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat sukses mendarat di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Pelaku pasar sepertinya memanfaatkan momentum pelemahan nilai Dolar AS untuk masuk ke pasar kripto. Sekadar informasi, nilai indeks Dolar AS pada pukul 15.00 WIB berada di 108,27 alias melemah 0,27% dibanding sehari sebelumnya.
Hal ini sejatinya dapat dimaklumi mengingat pelaku pasar tentu bakal kembali hijrah ke pasar berisiko, utamanya pasar kripto, ketika daya tarik kelas aset yang cenderung "lebih aman" terlihat memudar.
Kendati demikian, pelaku pasar belum mau merangsek pasar kripto dengan all out. Pasalnya, mereka kini tengah deg-degan menanti hasil simposium ekonomi bank sentral AS, The Fed, di Jackson Hole akhir pekan ini.
Pelaku pasar kripto sangat memusatkan perhatian pada "hajatan" The Fed di Jackson Hole setelah bank sentral AS itu bersikap plinplan dalam sebulan terakhir.
Bulan lalu, Ketua The Fed Jerome Powell sempat menebar janji manis ingin melonggarkan kebijakan moneter AS selepas September 2022.
Hanya saja, dalam risalah rapat (minutes of meeting) komite pasar terbuka federal (FOMC) Juli yang dirilis pekan lalu, The Fed malah ngotot ingin terus menaikkan suku bunga acuan sampai inflasi AS padam dengan signifikan.
Baca Juga: Pluang Insight: Faktor Makroekonomi Apa Saja yang Pengaruhi Pasar Kripto?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini