Selamat sore, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar kripto terlihat kurang bergairah mengawali pekan kali ini. Apa yang terjadi? Simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi perdagangan Senin (15/8) di level 7.093,27 poin atau melemah 0,5% dibanding posisi akhir pekan lalu.
Sang indeks domestik awalnya terlihat percaya diri. Pasalnya, ia sempat betah di zona hijau, bahkan menembus level 7.156 poin di awal perdagangan. Hanya saja, pergerakan IHSG kemudian tergoncang dan akhirnya tenggelam ke zona merah hingga akhir sesi perdagangan.
Adapun sentimen yang mempengaruhi pergerakan indeks saham domestik hari ini adalah perilisan data neraca perdagangan Indonesia.
Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis, neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus US$4,22 juta di Juli, melonjak tajam dari US$2,6 miliar sebulan sebelumnya. Ternyata, angka ini tercatat lebih tinggi dari konsensus analis US$3,93 miliar.
Kendati data perdagangan Indonesia terlihat moncer, pelaku pasar justru menyoroti nilai impor Indonesia yang tumbuh 39,86% dibanding Juli setahun sebelumnya. Angka ini, ternyata, melebihi pertumbuhan ekspornya yakni 32,03% di periode yang sama.
Pelaku pasar khawatir, meningkatnya kegiatan impor akan menguras cadangan devisa ke depan. Selain itu, jika pertumbuhan impor terus mengungguli ekspor, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan bisa menjadi taruhannya.
Baca Juga: Pasar Sepekan: Inflasi AS Bawa Berkah, Kripto hingga Saham AS Semringah!
Pasar kripto masih pucat di Senin sore, melanjutkan situasi yang terjadi sejak pagi hari. Melansir Coinmarketcap pukul 15.13 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terjebak di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Pasar kripto sejatinya mengalami reli kencang di akhir pekan. Bahkan, harga BTC sempat menembus angka US$25.000 sementara waktu.
Hanya saja, perlawanan kaum bear cukup kuat di sekitaran area tersebut. Hal ini membuat pelaku pasar lainnya memilih untuk melancarkan aksi ambil untung (profit taking) ketimbang melanjutkan aksi akumulasi. Imbasnya, nilai aset kripto pun jadi tiarap sepanjang hari ini.
Aksi harga BTC yang berbalik arah sebenarnya patut disayangkan. CEO BitBull Capital Joe DiPasquale, seperti dikutip Coindesk, mengatakan bahwa harga BTC bisa merangsek rentang US$29.000 hingga US$30.000 jika ia tak jatuh kembali ke bawah level US$25.000.
Namun, kondisi pasar kripto bisa berbalik arah setelah pembukaan bursa saham AS malam ini.
Sepanjang pekan lalu, trio indeks Wall Street mengalami reli kencang, membuktikan bahwa investor masih punya selera untuk berkubang di pasar aset berisiko.
Sehingga, jika ketiga indeks saham AS melanjutkan performa manisnya pada malam nanti, maka bukan tidak mungkin aset kripto akan kecipratan berkahnya.
Baca Juga: Pluang Pagi: Saat Aset Kripto Lain 'Bengong', Shiba Inu Malah Menggonggong!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini