Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG dan pasar kripto tiba-tiba bergerak jalan di tempat pada Selasa sore (18/10). Apa yang sebenarnya terjadi? Yuk, simak selengkapnya di Rangkuman Pasar berikut!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tersenyum simpul pada hari ini. Ia menutup sesi perdagangan hari ini di level 6.834,49 poin alias menguat 0,05% dalam sehari terakhir.
Sang indeks domestik tadinya berlari kencang di awal sesi perdagangan, bahkan sempat menyentuh 6.891,98 poin. Hanya saja, laju sang indeks domestik kemudian melandai dan akhirnya ditutup stagnan.
Tadinya, investor terlihat semangat menyerbu pasar domestik setelah melihat kinerja indeks saham Wall Street yang perkasa. Asal tahu saja, ketiga indeks saham AS menampilkan kinerja apik kemarin setelah laporan keuangan emiten jasa keuangan AS mencatat hasil di atas ekspektasi.
Hanya saja, laju IHSG kemudian tersandung oleh pelemahan nilai saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 6,82% sepanjang hari ini. Rupanya, nilai saham perusahaan batu bara tersebut ambles setelah mengakuisisi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pelabuhan Ratu berkapasitas 3x350 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki PT PLN (Persero).
Pelaku pasar khawatir bahwa prospek bisnis perseroan ke depan akan melempem gara-gara aksi korporasi tersebut. Oleh karenanya, tak heran jika pelaku pasar buru-buru melepas saham tersebut.
Baca Juga: Pluang Pagi: Indeks Saham AS Bergerak Apik, Kripto Ikutan Bergaya Ciamik
Pasar kripto ternyata juga mengalami nasib serupa. Melansir Coinmarketcap pukul 15.29 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar masih sukses melaju ke zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Meski bergerak ke zona hijau dalam sehari belakangan, namun pergerakan harga aset kripto sejatinya bergerak sideways dalam beberapa jam terakhir. Hal ini menandakan bahwa pelaku pasar masih ragu-ragu untuk bergerak bullish di pasar kripto.
Sejatinya, selera risiko pelaku pasar masih cukup tinggi akibat dampak dari reli dramatis pasar saham AS semalam.
Namun, euforia mereka semakin pudar setelah menyadari bahwa sebanyak 48.000 BTC dipindahkan secara on-chain ke platform exchange Coinbase. Hal ini membuat pelaku pasar memilih wait and see lantaran pemindahan BTC tersebut diduga merupakan indikasi aksi dump.
Selain itu, pelaku pasar sejatinya juga mencemaskan potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 75 basis poin di bulan depan. Pasalnya, inflasi tahunan AS September masih bertengger di 8,2%, jauh dari target inflasi The Fed yakni 2%.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: IHSG Akhirnya 'Siuman', Kripto Masih Mencoba Bertahan
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini