Selamat sore, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini perlahan kembali merangkak ke level psikologis 7.000. Sayangnya, kondisi pasar kripto kembali mendung setelah terpantau cerah kemarin. Apa yang terjadi? Simak selengkapnya di sini!
IHSG undur diri dari sesi perdagangan Rabu (18/5) di level 6.793,41 poin alias tumbuh 2,24% dibanding sehari sebelumnya. Laju IHSG memang sudah bersinar sejak awal lantaran bertahan di zona hijau sejak awal perdagangan.
Tak hanya IHSG saja yang kecipratan berkah hari ini. Pasalnya, teman-temannya seantero Asia juga kompak melaju ke zona hijau. Tengok saja nilai indeks Nikkei 225 dan Hang Seng yang masing-masing tumbuh 0,94% dan 0,2% pada hari ini. Selain itu, terdapat pula indeks Strait Times Index (STI) yang tumbuh 1,05% di waktu yang sama.
Hal ini mengindikasikan bahwa laju prima IHSG hari ini didorong oleh sentimen global yang positif.
Embusan angin segar pertama datang dari China yang akhirnya mulai melonggarkan kebijakan lockdown dan diharapkan bisa kembali mendorong kembali kegiatan ekonomi negara tirai bambu tersebut.
Selain itu, sentimen positif kedua datang dari Amerika Serikat (AS) yang melaporkan pertumbuhan penualan ritel April sebesar 0,9% secara bulanan. Data tersebut menjadi indikasi bahwa daya beli masyarakat AS tampaknya mulai kembali pulih di tengah momok inflasi.
Namun, jika dilihat dari emiten per sektornya, maka sektor teknologi bisa dibilang menjadi penopang IHSG hari ini. Lihatlah, nilai saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) tumbuh 24% pada hari ini. Sementara itu, nilai saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) menanjak 7,8% di waktu yang sama.
Sekadar informasi, nilai saham GOTO terbang setelah PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mensinyalir bahwa penurunan saham perseroan beberapa hari terakhir terbilang tidak lazim (Unusual Market Activity/UMA). Nah, sentimen terhadap saham GOTO ini pun ikut "menular" ke saham teknologi lainnya.
Meski IHSG sukses finish di zona hijau, investor asing tampaknya sedang tak begitu optimistis dengan pasar modal domestik. Sikap itu tercermin dari nilai jual bersih asing (net foreign sell) sebesar Rp60,11 miliar sepanjang hari ini.
Asing terlihat paling banyak melepas saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan nilai Rp106,9 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) masing-masing Rp104,9 miliar dan Rp94,3 miliar.
Di sisi lain, asing malah terlihat rajin mengoleksi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp129,4 miliar. Kemudian, mereka juga mengakumulasi saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) masing-masing Rp113,4 miliar dan Rp77,4 miliar.
Baca juga: Pluang Pagi: Volatilitas Mereda, Tapi Kripto & Saham AS Masih Belum Prima
Setelah reli singkat sejak kemarin, aset kripto pun kembali melorot ke zona merah. Melansir Coinmarketcap pukul 15.42 WIB, sembilan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat kembali terjerumus ke zona merah dalam 24 jam terakhir.
Sejatinya, terkoreksinya aset kripto bukanlah hal yang mengejutkan. Pasalnya, beberapa aset kripto memang tengah mengalami fase konsolidasi sejak akhir pekan lalu. Dengan kata lain, beberapa aset kripto kini tengah mencari arah pergerakan harga terbarunya.
Selain itu, meski sempat pulih kemarin, beberapa analis mengatakan bahwa kondisi pasar aset kripto pun sebenarnya masih dalam fase bearish sehingga aksi jual akan terjadi.
Apalagi, pasar aset berisiko, utamanya pasar saham dan kripto, masih diliputi ketidakpastian makroekonomi untuk beberapa waktu ke depan. Terakhir, Ketua The Fed Jerome Powell malah menegaskan kembali komitmennya untuk terus mengerek suku bunga acuan hingga bara inflasi benar-benar padam.
Meski kondisi pasar kripto kebakaran, tetap saja ada satu koin yang berkinerja paling mantap dibanding lainnya. Kali ini, koin tersebut adalah Kyber Network Crystal (KNC) yang tumbuh 25,34% dalam sehari terakhir.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Bosan Tiarap Melulu, IHSG & Kripto Akhirnya Melaju!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini