Selamat sore, Sobat Cuan! Setelah dua hari menikmati indahnya bulan madu, investor harus kembali gigit jari di pertengahan pekan. Betapa tidak, nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan aset kripto kompak terjerembab ke zona merah. Apa ya penyebabnya? Yuk, simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG undur diri dari sesi perdagangan Rabu (22/6) di level 6.984,31 poin alias luluh 0,85% dibanding sehari sebelumnya. Malang bagi IHSG, nilainya memang terlihat selalu di bawah angka pembukaan hampir di sepanjang sesi hari ini.
Aksi jual pelaku pasar menjadi biang kerok pelemahan sang indeks domestik hari ini. Mereka tak kuasa melakukan cuci gudang portofolionya setelah melihat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS kembali memble.
Sekadar informasi, data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) BI menunjukkan kurs Rupiah terhadap Dolar AS di pasar spot kini mendekati Rp15.000 per Dolar AS, tepatnya di posisi Rp14.860 per Dolar AS. Hal ini memicu pelaku pasar untuk melepas aset berisiko dan kembali memfokuskan pandangannya di aset greenback tersebut.
Kondisi ini terbilang cukup ironis. Pasalnya, terdapat beberapa sentimen makroekonomi dalam negeri yang sepatutnya mendongkrak gerak IHSG pada hari ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo, misalnya, mengatakan bahwa BI masih urung mengerek suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI 7DRRR) karena menganggap inflasi masih rendah. Sekadar informasi, Indonesia mencetak inflasi tahunan 3,5% pada Mei lalu.
Hal ini sejatinya mengindikasikan dua hal. Pertama, inflasi di dalam negeri dianggap masih dalam batas wajar. Kedua, BI masih memfokuskan kebijakannya untuk menjaga laju pertumbuhan ekonomi domestik.
Merahnya kinerja sang indeks domestik hari ini pun tak lepas dari aksi jual yang dilakukan investor asing. Hal ini tercermin dari nilai jual bersih asing (net foreign sell) sebesar Rp259,82 miliar yang terjadi di pasar reguler hari ini.
Kali ini, pelaku pasar paling banyak melego saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) sebesar Rp68,8 miliar. Kemudian, mereka juga melepas saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing sebesar Rp50,9 miliar.
Di sisi lain, asing malah mengakumulasi paling banyak saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) sebesar Rp48 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga melego saham PT Astra International Tbk (ASII) dan Link Net Tbk (LINK) masing-masing Rp29,6 miliar dan Rp29,2 miliar.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Dolar AS Lagi Lemas, Kripto & IHSG Malah Ngegas
Sementara itu, aset kripto harus puas berbalik arah di Rabu sore setelah menikmati nikmatnya bertengger di zona hijau sejak awal pekan. Melansir Coinmarketcap pukul 15.18 WIB, hanya tiga dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar yang masih bertahan di zona hijau dalam 24 jam terakhir.
Jika ditinjau dari sisi teknikal, aset kripto putar balik setelah pelaku pasar menyadari bahwa harga-harga aset kripto tidak bisa bergerak lebih tinggi untuk saat ini.
Ambil contoh BTC. Pelaku pasar meyakini bahwa harga sang raja aset kripto perlu berada di atas titik Moving Average (MA) selama 200 pekan terakhir yakni US$22.500, sekaligus menjadikannya titik support, jika ingin mempertahankan momentum relinya saat ini.
Hanya saja, pelaku pasar tidak pede bahwa BTC bisa terus menembus level tersebut pada saat ini. Sehingga, pelaku pasar memilih merealisasikan cuannya ketimbang melakukan tambahan akumulasi.
Sementara itu, dari sisi sentimen, pelaku pasar memang tengah mencerna beberapa kabar kurang sedap yang datang dari pasar kripto, salah satunya datang dari jaringan Cardano.
Sang pengembang Cardano, IOHK, baru-baru ini mengumumkan bakal menunda peluncuran hard fork Vasil selama sebulan karena ada masalah bugs di dalam jaringan. Padahal, pengembang tadinya berencana meluncurkan hard fork Vasil pada 29 Juni mendatang.
Kabar buruk lainnya datang dari kancah Non-Fungible Token (NFT). Data BeinCrypto menunjukkan bahwa nilai perdagangan NFT di beberapa lokapasar tercatat US$4 miliar di Mei, sekaligus menjadi nilai penjualan terendah sepanjang 2022. Angka ini turun drastis dibanding nilai penjualan Januari yakni sekitar US$16 miliar.
Sama seperti pagi tadi, dua bintang utama pasar kripto sore ini adalah Shiba Inu (SHIB) dan Waves (WAVES) yang masing-masing mencatat pertumbuhan 12,58% dan 26,25% dalam sehari belakangan.
Baca juga: Pluang Pagi: Minim Sentimen yang Bikin Galau, Saham AS & Kripto 'Pede' Menghijau
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 90 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini