Selamat sore, Sobat Cuan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pasar kripto terlihat kompak terkoreksi menjelang akhir pekan. Lantas, kenapa keduanya bisa runtuh berjemaah? Yuk, simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG mengakhiri pekan ini di level 7.225,60 poin alias amblas 0,7% dibanding sesi perdagangan kemarin. Sang indeks domestik memang terlihat tidak mujur sejak awal perdagangan lantaran hampir selalu terbenam di zona merah.
Kali ini, sentimen eksternal menjadi biang kerok lesunya performa sang indeks domestik. Ya, pelaku pasar sepertinya kurang pede untuk berkubang di pasar modal setelah ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bank sentral AS membuka peluang untuk mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada Mei mendatang.
Komentar hawkish tersebut tentu bikin pelaku pasar deg-degan. Pasalnya, pengumuman pengetatan kebijakan moneter tersebut membuat nilai Dolar AS semakin kuat. Nah, di saat-saat seperti itu, pelaku pasar tentu lebih memilih menggenggam sang aset greenback tersebut ketimbang mengoleksi saham-saham domestik.
Oleh karenanya, tak heran jika investor marak melakukan aksi ambil untung (profit taking) hari ini. Selain karena sentimen eksternal, alasan investor melancarkan profit taking juga didorong oleh libur idul fitri yang sudah di depan mata. Maklum, investor memang selalu merealisasikan cuannya menjelang libur panjang.
Kendati sentimen pasar modal hari ini terlihat tak mendukung, investor asing ternyata masih doyan memborong saham-saham domestik. Sikap itu tercermin dari nilai beli bersih asing yang jumbo mencapai Rp1,39 triliun di pasar reguler.
Kali ini, asing tampak getol berburu saham-saham sektor perbankan. Mereka paling banyak memborong saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp189 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga menyantap saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Bak Central Asia Tbk (BBCA) masing-masing sebesar Rp162,5 miliar dan Rp137,4 miliar.
Kuat dugaan, laporan keuangan BBCA kuartal I yang kinclong menjadi motivasi bagi asing untuk terus memboyong saham-saham emiten keuangan. Sekadar informasi, bank swasta nasional terbesar itu kemarin mengumumkan sukses mendulang laba Rp8,1 triliun di kuartal I 2022, tumbuh 14,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, pelaku pasar asing terlihat berbondong-bondong melepas saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) sebesar Rp62,5 miliar. Kemudian, mereka juga melepas saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) masing-masing Rp48,4 miliar dan Rp26,8 miliar.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Laju ZRX Masih Aduhai, IHSG Makin Kece Badai
Kondisi yang tak kalah mengenaskan juga terlihat di pasar kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 15.34 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih terjebak di zona merah dalam sehari terakhir.
[Tabel]
Sama seperti pagi tadi, sentimen yang mempengaruhi aset kripto masih berkisar di seputaran rencana kebijakan moneter The Fed yang agresif. Ya, berdasarkan data historisnya sejak awal tahun, pasar kripto memang selalu terguncang ketika The Fed melancarkan gerak-gerik terkait kebijakan moneter.
Namun, ada kemungkinan pelaku pasar juga akan melakukan priced in yang cepat atas rencana The Fed tersebut. Sehingga, pasar kripto diharapkan tidak akan terguncang parah ketika otoritas moneter AS itu benar-benar mengetatkan kebijakannya.
Sentimen negatif lainnya datang dari Uni Eropa. Ternyata, beberapa pejabat Uni Eropa sempat menimbang untuk melarang trading BTC ketika berencana mengajukan aturan untuk melarang penambangan aset kripto berbasis algoritma Proof of Work pada awal tahun ini.
Kabar itu bikin pelaku pasar ketar-ketir. Sebab, itu merupakan indikasi bahwa Uni Eropa kemungkinan akan membuka lagi diskusi mengenai pelarangan trading BTC di masa depan.
Baca juga: Pluang Pagi: Bos The Fed Bikin Dongkol, Saham AS & Kripto Ambrol!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini