IHSG harus pasrah tertahan di zona merah pada sesi perdagangan hari ini. Sementara itu, nilai Cardano melejit bak roket! Simak di sini!
Nilai IHSG finish di posisi 6.645,05 poin di penutupan sesi perdagangan Senin (17/1) alias amblas 0,72% dibanding sesi perdagangan Jumat lalu. Sang indeks domestik harus rela melemah hari ini meski terlihat berlari kencang di awal sesi perdagangan.
Data-data ekonomi dari domestik dan internasional ternyata menjadi biang kerok atas terombang-ambingnya nilai IHSG pada hari ini.
Dari luar negeri, dinamika pasar nampaknya cukup terpengaruh oleh data pertumbuhan ekonomi China.
Pagi ini, Biro Statistik China mengatakan bahwa negara tirai bambu tersebut sukses membukukan pertumbuhan ekonomi 8,1% sepanjang tahun lalu, sukses melejit dari capaian 2020 yakni 2,3%.
Memang, prestasi China terbilang fantastis. Namun, pelaku pasar justru mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi China di kuartal IV sebesar 4% alias anjlok dibanding 4,9% di kuartal sebelumnya. Sebab, hal ini mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi di salah satu negara adidaya tersebut belum ajeg sepenuhnya sehingga bisa mempengaruhi dinamika pertumbuhan ekonomi kawan-kawannya di Asia.
Maklum, sebagai negara dengan kekuatan ekonomi jumbo, China tentu menjadi destinasi ekspor utama negara-negara Asia. Kalau pertumbuhan ekonominya masih gampang goyah, maka kinerja ekspor negara tersebut jadi tak bergairah.
Nah, oleh karenanya, tak heran jika pasar di kawasan Asia punya respons yang beragam dalam menyikapi data ini. Nilai indeks Kospi Korea Selatan, misalnya, sukses lompat 1,09% pada hari ini. Tapi di sisi lain, indeks Nikkei225 Jepang justru oleng 0,74% di waktu yang sama.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Weekend Anti Ambyar, IHSG & DOGE Tampil Cetar!
Pelemahan IHSG tersebut terdengar cukup ironis mengingat maraknya sentimen positif domestik yang mampir ke bursa efek hari ini.
Salah satu sentimen tersebut datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang merilis bahwa neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2021 mencetak surplus US$35,34 miliar atau nilai tertinggi dalam lima tahun terakhir. Capaian ini tentu saja bisa memoles angka pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun lalu.
Selain itu, pemerintah pun melancarkan ribuan jurus untuk memulihkan ekonomi domestik.
Pada hari ini, pemerintah mengatakan telah memperpanjang periode insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) produk otomotif hingga akhir 2022. Tak hanya itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengonfirmasi bahwa pemerintah telah menggelontorkan bantuan sosial di muka (front loading). Nah, seluruh langkah tersebut diharapkan mampu mendorong konsumsi masyarakat, yang nantinya juga bisa menopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini.
Meski nilai IHSG terjerembab pada sesi perdagangan hari ini, investor asing justru tampak kian doyan mengoleksi saham-saham domestik. Hal tersebut tercermin dari nilai beli bersih (net foreign buy) investor asing sebesar Rp77,08 miliar di seluruh pasar pada hari ini.
Mereka terlihat getol memborong saham emiten berkapitalisasi pasar besar seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp204,3 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga mengoleksi saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) masing-masing sebesar Rp121 miliar Rp 58,3 miliar.
Di sisi lain, mereka justru menjauhi saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 67,2 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) sebesar Rp64,4 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp44,1 miliar.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Batu Bara Bikin IHSG Loyo, Harga Kripto Masih 'Ngaco'
Kondisi yang menimpa IHSG pun terbilang "sebelas-dua belas" dengan aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 16.35 WIB, delapan dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat tersungkur di zona merah dalam sehari terakhir.
Nilai Bitcoin (BTC), misalnya, sore ini bercokol di US$42.810,38 per keping atau luluh 0,74% dibanding sehari sebelumnya. Kemudian, nilai pesaing terdekatnya Ether (ETH) juga "pingsan" 1,59% ke US$3.270,59 di waktu yang sama.
Geng pembunuh Ethereum pun ikut ketiban tulah. Nilai Solana (SOL), Polkadot (DOT), dan Avalanche (AVAX) masing-masing longsor 3,79%, 4,57%, dan 4,3% dalam 24 jam terakhir. Kemudian, nilai Dogecoin (DOGE) yang manggung di akhir pekan lalu kini harus terkulai 6,05% di saat yang sama.
Lesunya minat investor terhadap aset berisiko diduga menjadi biang keladi pelemahan nilai aset kripto sore ini. Volume perdagangan pun terbilang lesu setelah pelaku pasar, nampaknya, ogah membenamkan uang terlalu dalam di pasar kripto lantaran mengantisipasi pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS The Fed.
Kendati demikian, ada satu koin yang sukses menjadi bintang utama di pasar kripto hari ini. Koin tersebut adalah Cardano (ADA) yang nilainya meningkat pesat 13,34% di sore hari.
Cardano memang sedang naik daun di awal pekan. Sejak pagi, nilai ADA menjulang setelah beberapa platform exchange terdesentralisasi (DEX) akan segera meluncur di atas jaringan Cardano. Sundaeswap, misalnya, mengumumkan akan mulai beroperasi pada 20 Januari mendatang. Selain itu, protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) VyFinance juga akan debut di jaringan Cardano sesegera mungkin.
Selain itu, komunitas kripto juga menyambut baik proyek Metaverse di atas jaringan Cardano bernama Pavia. Hingga hari ini, 60% dari 100.000 kavling tanah di dunia maya itu pun ludes terjual habis.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini