Selamat sore, Sobat Cuan! IHSG berhasil tampil mentereng sementara aset kripto perlahan bangkit jelang hari kemerdekaan Indonesia. Lantas, apa penyebabnya? Simak ulasannya di sini!
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) undur diri dari sesi perdagangan Selasa (16/8) di level 7.133,45 poin, menguat 0,57% dibanding sehari sebelumnya. Dengan demikian, IHSG berhasil bergerak lincah setelah mengalami koreksi sehari sebelumnya.
Sang indeks domestik memang tampil mentereng sejak awal sesi perdagangan. Tengok saja, ia menghabiskan sebagian besar perdagangan kali ini di zona hijau. Bahkan, nilainya sempat tembus 7.147 poin di jam-jam awal perdagangan bursa.
Kali ini, pangkal optimisme pelaku pasar adalah aksi "pamer" Presiden Joko Widodo ketika menyampaikan pidatonya di sidang tahunan MPR hari ini.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia masih dalam level yang menggembirakan meski ekonomi global tengah gonjang-ganjing. Oleh karenanya, pemerintah pun menargetkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi Indonesia masing-masing sebesar 5,3% dan 3,3% di tahun depan.
Di saat yang sama, Jokowi juga membanggakan kemampuan pemerintah dalam menanggung beban subsidi energi lebih dari Rp500 triliun hingga pertengahan 2022 berkat posisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang surplus.
Pelaku pasar menangkap hal itu sebagai sinyal bahwa pemerintah benar-benar serius mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Sebagai hasilnya, pelaku pasar pun semakin pede berkecimpung di pasar domestik.
Optimisme Jokowi pun menghindarkan IHSG dari gelombang pelemahan bursa Asia. Sekadar informasi, indeks Nikkei 225 Jepang, STI Singapura, dan Hang Seng kompak terseret ke zona merah pada hari ini.
Baca Juga: Pluang Pagi: Kripto Terpeleset Jelang Perilisan Risalah Rapat The Fed
Kondisi pasar kripto di Selasa sore terpantau mulai pulih setelah terbaring lemas sejak awal pekan. Melansir Coinmarketcap pukul 15.22 WIB, enam dari 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat berhasil keluar dari zona merah dalam 24 jam terakhir.
Kendati demikian, pelaku pasar sejatinya masih sangsi menginjakkan kaki di pasar kripto setelah BTC gagal mempertahankan posisinya di atas US$25.000. Terlebih, volume trading yang menipis sejak awal pekan ikut membuat pelaku pasar ragu-ragu melakukan aksi akumulasi.
Sementara itu, dari sisi makroekonomi, pelaku pasar juga menanti hasil risalah rapat (minutes of meeting) bank sentral AS The Fed yang sedianya dirilis Rabu (17/8). Dokumen tersebut diharapkan dapat memberi gambaran terkait kebijakan moneter yang bakal ditempuh otoritas moneter AS itu ke depan.
"Jadi, tidak terlihat adanya momentum breakout bagi pasar kripto untuk saat ini," jelas analis senior OANDA Craig Erlam seperti dikutip Coindesk.
Kendati demikian, prospek pasar kripto masih tetap terlihat menjanjikan di jangka menengah.
Pada Senin (15/8), firma analisis on-chain Glassnode melaporkan bahwa HODLers kripto jangka pendek telah mengoleksi 330.000 BTC sejak krisis kripto Mei lalu yang disebabkan oleh kolapsnya LUNA dan stablecoin UST. Data ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar bakal memasuki fase akumulasi pada beberapa bulan mendatang.
Selain itu, pelaku pasar sepertinya sedang memiliki selera risiko pasar yang tinggi. Hal ini terbukti dari performa altcoin yang lebih baik dari aset kripto yang lebih "aman", sebut saja seperti BTC dan ETH.
Kemudian, tingginya selera risiko pelaku pasar juga tercermin dari nilai indeks dominasi BTC yang saat ini berada di 41,02%, jauh lebih rendah dari 48% dua bulan sebelumnya. Sekadar informasi, indeks dominasi BTC adalah indikator yang mengukur kekuatan kapitalisasi pasar BTC terhadap keseluruhan pasar kripto.
Baca Juga: Rangkuman Pasar: Sentimen Lagi Gak Mendukung, IHSG & Kripto Terlihat 'Linglung'
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS CFD, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini