Harga emas di pasar spot pada hari ini, Jumat (28/5) pukul 08.30 WIB, melemah 0,05% ke US$1.895,52 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,03% ke US$1.897,9 per ons.
Meski melemah di pagi hari, harga emas sejatinya menguat tipis dibandingkan posisi Kamis (27/5). Tetapi, harga emas seolah-olah tertahan kembali menembus US$1.900 per ons pada pagi hari ini.
Adapun pelemahan harga emas hari ini didorong oleh menguatnya tingkat imbal hasil obligasi AS. Pada Jumat pagi, yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di angka 1,61% atau menguat dibanding 1,58% pada posisi kemarin.
Penguatan tingkat yield tersebut membuat perhatian investor kembali tertuju pada obligasi dan meninggalkan emas. penjelasan lengkap tentang hubungan harga emas dan yield obligasi pemerintah bisa dibaca di artikel berikut.
Meski dihantam kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS, harga emas sejatinya masih ditopang oleh melemahnya musuh bebuyutan emas lainnya, yakni indeks dolar AS. Pagi hari ini, indeks dolar AS berada di posisi 90,09 atau melemah dibanding posisi kemarin 90,16.
Melemahnya dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih murah bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas meningkat, dan kemudian mengerek harganya.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Kembali Turun Tipis ke Bawah US$1.900 per Ons
Pada hari ini, harga emas dikelilingi sentimen yang mengisyaratkan kemajuan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat.
Pada Kamis (28/5), data Kementerian Ketenagakerjaan AS menunjukkan bahwa pengajuan klaim bantuan pengangguran baru turun drastis di pekan ini seiring menurunnya juga aktivitas perumahan karyawan di AS.
Kondisi ini juga didukung oleh data Departemen Perdagangan AS yang sudah mengonfirmasi bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mencapai 6,4% secara tahunan pada kuartal lalu. Hal ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS bisa jadi sudah mengarah ke perbaikan.
Selain itu, investor saat ini juga mengantisipasi data Personal Consumption Expenditure (CPE) yang sedianya akan dirilis bank sentral AS, The Fed, pada hari ini mendatang.
Laporan ini menjadi penting lantaran bisa memberi petunjuk bagi otoritas moneter tersebut terkait proyeksi inflasi mendatang dan kebijakan moneter demi meresponsnya. Apalagi, investor memang belakangan ini lagi harap-harap cemas dengan kedua hal tersebut.
Sejauh ini, pejabat The Fed terus menegaskan komitmennya untuk memberlakukan kebijakan moneter yang dovish. Sementara itu, wakil ketua The Fed Richard Clarida pada Selasa (25/6) menjamin bahwa The Fed bisa mencegah dampak inflasi yang tinggi tanpa harus mengubah kebijakan pemulihan ekonomi.
Baca juga: Setelah Sekian Lama, Harga Emas Akhirnya Kembali Tembus US$1.900
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini