Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (26/7) pukul 09.00 WIB, menguat 0,26% ke US$1.806,76 per ons. Sementara itu, harga emas di pasar COMEX juga menguat 0,28% ke US$1.810,9 per ons di waktu yang sama.
Meski menguat di awal pekan, sejatinya harga emas masih tetap stagnan dibandingkan pekan lalu. Adapun stagnannya harga emas hari ini disebabkan oleh menguatnya kinerja musuh bebuyutan emas, yakni nilai dolar AS.
Pagi hari ini, nilai indeks dolar AS berada di posisi 92,88 atau menguat dibanding 92,79 pada pekan lalu. Menguatnya nilai dolar AS seharusnya membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Sehingga, permintaan emas pun akan menurun, dan berpotensi menahan laju harga emas.
Namun di sisi lain, musuh emas lainnya yakni tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun terlihat justru melemah.
Pagi hari ini, yield obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun stagnan di level 1,26%. Angka ini terbilang lebih rendah dibanding akhir pekan lalu yakni 1,28%.
Kondisi ini seharusnya bikin investor berpaling dari emas dan mulai kembali menggenggam obligasi. Sebab, opportunity cost menggenggam emas menjadi meningkat di saat yield meningkat.
Baca juga: Harga Emas Menguat Akibat Kenaikan Pendaftar Bantuan Pengangguran
Selain menguatnya nilai dolar AS, pelaku pasar pun mengantisipasi pertemuan para pembuat kebijakan The Fed, atau yang dikenal dengan rapat komite pasar federal terbuka (FOMC). Rapat ini sedianya bakal berlangsung pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Sejatinya, pelaku pasar tidak mengharapkan adanya perubahan kebijakan yang besar pada rapat tersebut. Namun, pelaku pasar akan mencari petunjuk apakah The Fed tetap akan konsisten dengan sikap pelonggaran kebijakan moneter di rapat tersebut.
Lagipula, data-data menunjukkan bahwa ekonomi Amerika Serikat nampaknya masih belum menunjukkan pemulihan berarti.
Salah satu data yang mengonfirmasi hal tersebut adalah data dari IHS Markit yang menunjukkan bahwa indeks komposit Purchasing Manufacturing Index (PMI) Juli jatuh dari 63,7 ke 59,7. Artinya, ada pelemahan aktivitas sektor manufaktur dan jasa di negara adidaya tersebut.
Baca juga: Harga Emas Melemah Seiring Bergesernya Selera Risiko Investor
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini