Harga emas di pasar spot pada hari ini, Jumat (23/4) pukul 08.00 WIB, menguat 0,15% ke US$1.786,85 per ons. Penguatan harga logam mulia juga terjadi di pasar COMEX, yakni sebesar 0,19% ke US$1.785,3 per ons.
Harga emas sejatinya terbilang stagnan sejak kemarin meski menguat pada pagi hari ini. Penyebab utamanya adalah penguatan nilai dolar Amerika Serikat dan bangkitnya tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat.
Pagi ini, nilai indeks dolar AS bertengger di angka 91,22 atau menguat tipis dibanding 91,08 pada Kamis (22/4). Kenaikan nilai dolar AS akan menyebabkan harga emas menjadi lebih mahal bagi investor yang jarang bertransaksi menggunakan denominasi mata uang tersebut. Akhirnya, permintaan emas menurun, yang kemudian mengerek turun harganya.
Di samping itu, imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun pun meningkat tipis, dari 1,53% kemarin menjadi 1,55% pagi ini. Kenaikan yield obligasi pemerintah AS membuat investor tertarik menggenggam instrumen tersebut. Alhasil, permintaan emas menurun.
Sejak Februari, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS selalu menekan harga emas. Tokcernya yield ini, salah satunya, disebabkan oleh antisipasi investor bahwa inflasi yang tinggi akan terjadi di AS setelah ekonomi pulih. Hal tersebut nantinya akan direspons oleh kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS, yang diharapkan juga akan mengerek tingkat imbal hasil tersebut.
Baca juga: Pagi Ini, Harga Emas Nyaris Dekati US$1.800 per Ons
Meski demikian, ahli strategi pasar senior RJO Futures Bob Haberkorn mengatakan, tekanan pada harga emas diperkirakan akan berumur pendek. Hal ini akan disebabkan oleh aktifnya permintaan dari dua negara pengimpor emas terbesar dunia, China dan India.
Permintaan emas di China diramal meningkat setelah negara tirai bambu tersebut telah memberikan izin bagi bank domestik dan internasional untuk mengimpor emas dalam jumlah besar. Sementara itu, permintaan emas di India mulai merangkak naik seiring banyaknya individu yang memborong emas saat harganya rendah dan maraknya musim pernikahan di negara tersebut.
Data terbaru dari otoritas Swiss menunjukkan, impor emas India dari Swiss mencapai 82,6 ton sepanjang Maret. Hal ini adalah pembelian bulan Maret tertinggi selama delapan tahun terakhir.
Baca juga: Profit Taking Buat Harga Emas Melemah di Jumat Pagi
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini