Harga emas di pasar spot pada hari ini, Jumat (2/7) pukul 08.00 WIB, menguat 0,01% ke US$1.777,03 per ons. Penguatan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,05% ke US$1.777,7 per ons.
Penguatan harga emas kali ini masih disebabkan oleh masih lemahnya tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat. Pagi hari ini, yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di level 1,46%, atau stagnan dibanding kemarin.
Kondisi ini bikin investor berpaling dari obligasi AS dan mulai kembali menggenggam emas. Sebab, opportunity cost menggenggam obligasi menjadi meningkat di saat yield turun.
Di sisi lain, musuh bebuyutan emas lainnya yakni dolar AS justru menguat. Pada pagi hari ini, indeks dolar AS berada di titik 92,59 atau meningkat dibanding 92,4 pada Kamis.
Menguatnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor yang menggenggam emas. Sehingga, permintaan emas akan melemah.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Menguat Jelang Rilis Data Ketenagakerjaan AS
Penguatan harga logam mulia hari ini disebabkan oleh melonjaknya permintaan dari investor yang kini semakin khawatir dengan penyebaran COVID-19 varian Delta di seluruh dunia. Investor khawatir bahwa semakin parahnya pandemi akan menyebabkan penutupan kegiatan ekonomi. Sehingga, mereka kini beralih menggenggam emas untuk melindungi kekayaannya.
Hanya saja, investor nampaknya masih ragu-ragu untuk kembali menggenggam emas. Sebab, mereka juga menanti kepastian dari bank sentral AS The Fed terkait kebijakan kenaikan suku bunga acuan.
Kejelasan mengenai rencana The Fed yang satu ini memang tengah dinanti investor saat ini. Apalagi, investor memang dibuat bingung dengan langkah The Fed.
Dua pekan lalu, The Fed mengatakan akan menaikkan suku bunga acuan Fed Rate sebanyak dua kali pada 2023 mendatang. Namun, sepekan kemudian, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa The Fed masih akan melanjutkan kebijakan moneter yang pro-pertumbuhan dan pro-penyerapan tenaga kerja.
Untuk itu, investor kini akan memantau ketat rilis data ketenagakerjaan AS pada Juni yang dirilis Jumat ini. Jika data menunjukkan hasil yang mumpuni, maka bukan tidak mungkin nantinya The Fed benar-benar akan mengetatkan kebijakan moneternya. Hal tersebut tentu saja akan menyakiti harga emas.
Sejauh ini, polling yang dilakukan Reuters menyebut angka penyerapan tenaga kerja baru pada Juni diperkirakan naik 690.000, atau melesat dibanding Mei yakni 559.000. Hal ini mengindikasikan bahwa laju pemulihan ekonomi di negara adidaya tersebut sudah mengarah ke jalur yang benar.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Lesu Seiring Antisipasi The Fed & Data Tenaga Kerja
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini