Harga emas di pasar spot pada hari ini, Rabu (17/3) pukul 09.00 WIB, menguat 0,13% ke posisi US$1.733,63 per ons. Namun, harga emas di pasar berjangka komoditas COMEX justru menguat 0,02% ke US$1.731,2 per ons.
Penguatan harga emas hari ini sejatinya masih ditopang oleh optimisme investor akan penguatan ekonomi Amerika Serikat setelah pemerintah AS di bawah Presiden Joe Biden mengguyur paket stimulus AS sebesar US$1,9 triliun pada pekan lalu.
Investor mengantisipasi kemungkinan bahwa stimulus itu akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga nantinya akan mengerek tingkat inflasi. Pada saat-saat tersebut, investor akan memborong emas sebagai aset yang melindungi nilai kekayaan mereka dari gerusan inflasi.
Hanya saja, optimisme ekonomi itu sempat sedikit memudar setelah data Departemen Perdagangan AS mencatat bahwa aktvitas ritel di Februari melemah 3% dibandingkan bulan Januari. Padahal, di bulan Januari kemarin, aktivitas ritel AS tumbuh 7,6% secara bulanan.
Kondisi itu bertolak belakangan dengan dua indikator ekonomi lainnya yang mengindikasikan daya beli masyarakat, yang tingkat inflasi dan indeks harga produsen AS, yang justru mencetak angka yang kinclong di bulan lalu.
Pada Februari, inflasi inti AS meningkat 0,1% secara bulanan atau 1,3% secara tahunan (year-on-year). Di sisi lan, indeks harga produsen juga naik 0,5% di bulan lalu, atau pertumbuhan tertinggi dalam 2,5 tahun terakhir.
Baca juga: Nilai Dolar dan Rapat The Fed Jadi Sentimen Harga Emas Hari Ini
Meski masih didorong angin segar, namun harga emas hari ini masih dibayangi oleh ancaman kenaikan imbal hasil obligasi AS dan sikap wait-and-see dalam menanti kesimpulan atas rapat kebijakan moneter tahunan bank sentral AS The Fed, yang disebut Federal Open Market Committee (FOMC).
Sejak Selasa (16/3) kemarin, The Fed sudah menghelat FOMC untuk menentukan kebijakan suku bunga acuan dan juga kebijakan moneter lannya. Banyak analis meramal bahwa The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuannya, namun di sisi lain juga memprediksi pertumbuhan ekonomi yang kencang di akhir tahun nanti.
Adapun rapat The Fed tersebut akan berakhir di Rabu (17/3). Namun, di kala investor sedang wait-and-see, ternyata imbal hasil obligasi malah kembali menanjak.
Meski sempat melemah 1,37 basis poin pada Selasa (16/3), kini imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun kembali ke angka 1,62%.
Sejak akhir Februari, kenaikan tingkat imbal hasil obligasi menjadi momok bagi harga emas. Sebab, investor tentu akan lebih tertarik berinvestasi di aset yang punya imbal hasil tinggi ketimbang menggenggam emas, sebuah aset yang memang tidak menghasilkan imbal hasil secara periodik.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Tersungkur Setelah Obligasi AS Rekor dalam Setahun
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini