Harga emas di pasar spot pada hari ini, Senin (14/6) pukul 09.30 WIB, melemah 0,61% ke US$1.866.11 per ons. Pelemahan lebih tajam terjadi di pasar COMEX sebesar 0,65% ke US$1.867.4 per ons.
Melemahnya harga emas hari ini disebabkan oleh menguatnya dua musuh bebuyutan emas. Yakni, nilai dolar AS dan tingkat obligasi pemerintah AS.
Di Senin pagi, yield obligasi AS dengan tenor 10 tahun berada di titik 1,46%, atau menguat dibanding akhir pekan lalu 1,43%.
Menguatnya yield tersebut membuat investor kembali berpaling dari emas dan kembali menyeruduk pasar obligasi. Alhasil, permintaan emas melemah, dan ikut mengerek turun harganya. Penjelasan lengkap tentang hubungan harga emas dan yield obligasi pemerintah bisa dibaca di artikel berikut.
Sementara itu, dolar AS pagi ini menyentuh 90,53 atau menguat dibanding akhir pekan lalu 90,14.
Menguatnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan mata uang tersebut. Alhasil, permintaan emas melorot, dan kemudian menyeret harganya turun ke bawah.
Baca juga: AS Cetak Inflasi Tertinggi dalam 13 Tahun, Harga Emas Tembus US$1.900
Harga emas sejatinya masih ditopang oleh sentimene menguatnya inflasi di negara Paman Sam tersebut. Adapun pada Kamis (10/6), Biro Statistik AS mencatat inflasi tahunan AS pada Mei (year-on-year) menyentuh 5%, atau naik dibanding April yakni 4,2%. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 2008 silam.
Di satu sisi, tingkat inflasi bisa menjadi katalis positif bagi emas. Sebab, investor pasti akan memborong emas untuk melindungi kekayaannya dari gerusan inflasi. Namun di sisi lain, hal itu bisa menjadi sinyal penguatan daya beli akibat pulihnya kembali ekonomi di AS.
Dengan sinyal pertumbuhan ekonomi yang mumpuni, ditambah dengan tingkat inflasi di atas 2% dalam dua bulan berturut-turut, investor kini mulai mewaspadai gerak-gerik bank sentral AS, The Fed. Sebab, ada kemungkinan otoritas moneter itu akan merespons inflasi dengan pengetatan kebijakan moneter.
Makanya, saat ini pelaku pasar cenderung bersikap wait-and-see. Perhatian mereka tertuju pada pertemuan bulanan The Fed yang sedianya dihelat pada Selasa (15/6) hingga Rabu (16/6) mendatang. Ini lantaran hasil rapat tersebut bisa memberi petunjuk bagi investor terkait langkah The Fed berikutnya dalam menanggapi inflasi dan pertumbuhan ekonomi.
Namun, data polling Reuters mengatakan bahwa The Fed kemungkinan akan mengumumkan pengetatan kebijakan moneter pada Agustus atau September mendatang. Meski memang, kebijakannya diperkirakan akan berlaku efektif awal tahun depan.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini Stagnan Seiring Investor Menanti Data Inflasi
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.
Bagikan artikel ini