Harga Bitcoin diprediksi bisa naik ke angka US$50 ribu per keping, atau Rp700 juta, dalam jangka minimal tiga tahun mendatang. Hal itu akan disebabkan oleh tingginya permintaan Bitcoin seiring membludaknya jumlah investor yang memburu aset pelindung nilai.
Kondisi tersebut juga akan menjadikan Bitcoin sebagai aset yang paling diburu investor selain emas dalam jangka waktu menengah.
“Jika kita bicara mengenai bitcoin dalam waktu tiga, lima, atau 10 tahun mendatang, maka nilai kapitalisasinya akan mendekati emas,” ujar kepala perdagangan aset kripto asal Singapura, Luno, Vijar Ayyar kepada Bloomberg.
“Dan jika hal itu terjadi, maka bisa jadi harga satu keping Bitcoin dbanderol US$50 ribu per kepingnya,” imbuh dia.
Pada tahun lalu, harga Bitcoin meningkat empat kali lipat dan menyentuh rekor tertingginya di kisaran US$42 ribu di awal Januari lalu. Kenaikan harga ini memecah belah opini pasar. Sebagian percaya bahwa kondisi tersebut didorong optmisme pelaku pasar, sementara lainnya meyakini situasi tersebut hanyalah aksi jual-beli bermotif spekulasi.
Sementara itu, kepala distribusi perusahaan broker asal Hong Kong OSL Matt Long mengatakan bahwa Bitcoin akan berlomba dengan emas digital sebagai aset lindung nilai yang efektif untuk melindungi harta kekayaan dari gerusan inflasi.
Ia mengaku bahwa memprediksi harga Bitcoin adalah pekerjaan yang berat. Kendati begitu, masih ada kemungkinan harganya naik terus di masa depan seiring manajer investasi dan perusahaan keluarga diramal akan menempatkan 0,5% hingga 1% dananya di Bitcoin.
Adapun pada Selasa (26/1), harga Bitcoin masih diperdagangkan di kisaran US$32 ribu per keping atau sekitar Rp450 juta.
Baca juga: JPMorgan Sebut Harga Bitcoin Bisa Tembus Lebih dari Rp2 Miliar
Tiga pekan sebelumnya, perusahaan investment bank asal Amerika Serikat JPMorgan meramal bahwa harga satu keping Bitcoin bisa menyentuh lebih dari US$146,000 per keping, atau sekitar Rp2 miliar, di masa depan.
JPMorgan menganggap kenaikan drastis tersebut disebabkan karena Bitcoin kini sedang bersaing dengan emas sebagai investasi “alternatif” bagi investor.
Meski demikian, tidak mudah bagi Bitcoin untuk mencapai level harga tersebut.
Saat ini, nilai kapitalisasi pasar Bitcoin mencapai US$575 milliar. Sehingga, menurut JPMorgan, nilai tersebut harus berkembang 4,6 kali lipat lagi untuk menyamai kapitalisasi pasar investasi emas senilai US$2,7 triliun.
Oleh karenanya, Bitcoin harus mampu meredam volatilitas harganya di pasar agar investor institusi merasa percaya diri untuk berinvestasi di Bitcoin.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Bloomberg
Bagikan artikel ini