Harley-Davidson Inc (HOG) baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal III 2023. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kinerja Keuangan HOG Tertekan
Harley-Davidson Inc (HOG) adalah perusahaan yang terkenal dalam industri sepeda motor, dan berkantor pusat di Amerika Serikat. Mereka dikenal sebagai salah satu produsen sepeda motor terkemuka di dunia.
Harley-Davidson Inc (HOG) mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang negatif jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Pendapatan menurun 6,4% dari $1,648 miliar menjadi $1,549 miliar. Laba per saham (EPS) juga turun signifikan namun masih melampaui estimasi analis. EPS dilaporkan pada level $1,38 sedikit di atas estimasi analis di $1,355.
Penurunan disebabkan oleh turunnya omset dari segmen Harley Davidson Motorcycle (HDMC) sebesar 9% yang memang berkontribusi paling banyak terhadap pendapatan perseroan yaitu sekitar 66% imbas penyetopan produksi karena kekurangan suku cadang. Secara makroekonomi, penjualan ritel global sepeda motor baru juga turun 16% dibandingkan tahun sebelumnya. Di Amerika Utara, penjualan ritel pada kuartal ketiga turun sebesar 15% didorong oleh dampak suku bunga yang tinggi terhadap keputusan pembelian konsumen.
Total kas dan setara kas berakhir pada $1,9 miliar, lebih tinggi $148 juta dibandingkan akhir Q3 tahun sebelumnya. Selama sembilan bulan pertama tahun 2023, Harley-Davidson Inc (HOG) membeli kembali 6,1 juta lembar saham kami dengan nilai $226 juta.
Proyeksi Masa Depan
Menatap sisa tahun 2023, perseroan menegaskan kembali pedoman setahun penuh yang mengharapkan pertumbuhan pendapatan HDMC tetap menjadi plus 3%, margin pendapatan operasional HDMC pada level 13,9% hingga 14,3%. Harley-Davidson Inc (HOG) yakin bahwa dampak positif dari upaya produktivitas biaya dalam rantai pasokan akan mengimbangi inflasi biaya.
Analis Morningstar Jaime Katz menilai prospek perseroan dalam 1 tahun ke depan masih cerah dengan memberikan peringkat “buy” dan target harga di $43,5, mencerminkan potensi kenaikan lebih dari 50% dari harga penutupan Selasa (31/10).
Bagikan artikel ini