Baidu Inc baru saja merilis laba dan pendapatannya di kuartal III 2023. Lantas, seperti apa hasilnya? Simak selengkapnya di bawah ini!
Kinerja Keuangan Baidu Inc (BIDU) Lampaui Ekspektasi
Pada kuartal 3 tahun 2023, Baidu Inc (BIDU) berhasil membukukan pendapatan sebesar CNY 34,45 miliar (+6% YoY) atau lebih tinggi 0,7% dibandingkan ekspektasi analis. Pendapatan perusahaan ditopang oleh pendapatan iklan dari search engine-nya yang mengalami pertumbuhan sebesar 5% YoY disusul oleh pendapatan iklan non-online yang bertumbuh 6% YoY.
Dalam misi untuk terus mengembangkan market share nya di China, Baidu Inc (BIDU) berani untuk mengeluarkan biaya penelitian dan pengembangan (RnD) sebesar CNY6,1 miliar naik 6% dari tahun sebelumnya untuk mengembangkan chatbot AI bergaya ChatGPT yang bernama Ernie Bot. Selain chatbot AI, perusahaan juga berhasil memperluas jaringan bisnis Robotaxi, dimana terdapat pertumbuhan sebesar 15% QoQ terhadap jumlah armada autonomous taxis menjadi sebanyak 812 ribu.
Apabila ditinjau dari sisi bottom line, perusahaan berhasil mencetak laba bersih sebesar CNY 7,1 miliar atau dengan net margin sebesar 20,8%. Kemudian perusahaan juga memiliki EPS sebesar CNY 20,09 atau bertumbuh 58,6% YoY. Hasil ini juga jauh melampaui ekspektasi analis di CNY 17,613.
Proyeksi Masa Depan
Baidu Inc (BIDU) pada kuartal 4 tahun 2023 diproyeksikan akan mencetak pendapatan sebesar CNY36 miliar yang membuat total pendapatan perusahaan untuk sepanjang tahun 2023 menjadi CNY135,96 miliar (+9,9% YoY). Perusahaan turut menyampaikan kekhawatiran terhadap perlambatan kondisi perekonomian global yang memberikan dampak untuk pendapatan iklan di e-commerce (~10% dari total pendapatan iklan didapatkan dari e-commerce platforms).
Perusahaan juga mulai melakukan monetisasi Ernie Bot pada kuartal ini yang diharapkan dapat membantu menghasilkan ratusan juta yuan tambahan dalam pendapatan iklan selama kuartal terakhir 2023. Bot Ernie milik Baidu berhasil mendapatkan 70 juta pengguna tiga bulan setelah diluncurkan ke publik. Kedepannya, perusahaan juga akan terus mengembangkan teknologi AI yang berdampak pada peningkatan biaya RnD.
Bagikan artikel ini