Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Kamus

Utility
shareIcon

Utility

23062  dilihat·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Utility

Apa itu utility? Utility atau utilitas adalah kemampuan suatu barang atau jasa dalam memberikan manfaat atau kegunaan atau kepuasan kepada orang yang mengkonsumsinya. Secara lebih spesifik, utility adalah total tingkat kepuasan atau manfaat yang muncul dari mengonsumsi sebuah barang atau jasa.

Semakin tinggi utility suatu barang atau jasa, semakin diinginkan barang atau jasa itu oleh seseorang. Hal ini pun sesuai dengan teori ekonomi bahwa manusia yang rasional diasumsikan akan terus menambah konsumsi untuk meningkatkan kepuasannya.

Apa Pentingnya Memahami Utility?

Dalam dunia ekonomi, utility adalah indikator yang mencerminkan konsep manfaat atas suatu barang dan jasa. Dengan kata lain, seperti yang disinggung sebelumnya, sebuah barang yang memiliki utility tinggi semestinya diminati banyak masyarakat secara luas.

Nah, oleh karenanya, ekonom menganggap bahwa utility sangat mempengaruhi tingkat permintaan satu barang atau jasa tertentu. Sehingga, ketika mempelajari mikroekonomi, ada baiknya memahami konsep utility terlebih dulu sebelum memahami konsep permintaan dan penawaran. 

Memang, pada praktiknya, konsep utility sangat sulit untuk diukur secara kuantitas mengingat tingkat kepuasan mengonsumsi satu barang antar satu individu bisa berbeda dengan individu lain. Kendati begitu, ekonom tetap bisa mengestimasi tingkat utility atas satu barang dan jasa tertentu menggunakan pendekatan beberapa model ekonomi.

Baca: Apa Itu Hukum Permintaan dan Penawaran?

Sifat Utility Adalah Bersifat Relatif Antar Individu

Sifat relatif utility adalah barang atau jasa yang memiliki utility bagi orang tertentu belum tentu bagi orang lain.

Utilitas atau utility adalah jumlah kepuasan atau manfaat yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang atau jasa. Konsumen mencoba untuk menempatkan nilai pada barang atau jasa yang dikonsumsi berdasarkan kepuasan yang akan diperoleh. Mereka akan mencoba untuk memberikan nilai moneter suatu produk, misalnya produk A senilai Rp500.

Karena ingin memaksimalkan kepuasan, konsumen akan membandingkan kepuasan yang dirasakan dengan harga barang atau jasa. Hasilnya, konsumen yang rasional akan mengkonsumsi barang atau jasa hanya jika kepuasan yang dirasakan lebih besar dari, atau sama dengan, harga.

Manfaat yang diterima dari konsumsi bisa jadi merupakan manfaat objektif dalam arti kegunaan, atau kepuasan subyektif. Karena dinyatakan bahwa barang dapat memiliki nilai intrinsik, barang itu digunakan. Sifat-sifat benda itu sendiri memunculkan kegunaannya.

Kegunaaan sendiri dapat kita artikan sebagai sesuatu yang objektif, properti dari objek apa pun yang menghasilkan manfaat, kesenangan dan kebahagiaan atau mencegah yang sebaliknya.

Mengenal Perkembangan Konsep Utility

Konsep utility adalah sebuah konsep yang berevolusi. Artinya, pemahaman mengenai tingkat kepuasan mengonsumsi satu barang terus berubah-ubah seiring perkembangan zaman.

Lantas, seperti apa perkembangan konsep utility dari masa ke masa?

1. Ordinal Utility

Konsep ordinal utility pertama kali dikembangkan oleh ekonom yang menempuh pendidikan ilmu ekonomi di Austria, atau biasa dijuluki ekonom Austrian School. Ordinal utility sendiri merupakan sebuah konsep di mana seorang individu bisa menyusun peringkat barang dan jasa berdasarkan kebermanfaatannya.

Dengan kata lain, sesuai konsep ini, tingkat kemanfaatan satu barang tidak dapat diukur secara kuantitas, sehingga individu hanya dapat membandingkan hal itu antara satu barang dengan barang lainnya.

Konsep ini juga kemudian menjadi dasar atas konsep ekonomi marginalisme yang dicetuskan oleh ekonom Austria Carl Menger. Asal tahu saja, marginalisme adalah sebuah paham yang menyebut bahwa semakin banyak pelaku ekonomi mengonsumsi barang dan jasa tertentu, maka ia dapat memilih barang dan jasa mana yang paling bermanfaat berdasarkan pertambahan manfaatnya (marginal).

Nah, konsep itulah yang menjadi dasar paradoks populer air dan berlian di kancah ekonomi.

Bagi Sobat Cuan yang belum mengerti, paradoks air-berlian berlandaskan satu pertanyaan dasar, yakni mengapa nilai air lebih murah dari berlian meski air dianggap lebih esensial bagi kelangsungan hidup manusia dibanding berlian.

Ternyata, jawabannya tertelak di utility secara marginal. Tingkat kepuasan seseorang ketika meneguk air di gelas kedua tentu akan lebih kecil dibanding meneguk air di gelas pertama. Namun, tingkat kepuasan berlian justru tidak akan terkikis meski digunakan berkali-kali.

2. Kardinal Utility

Sementara itu, ekonom lain memilih untuk mengukur utilitas berdasarkan konsep Kardinal Utility. Yakni, sebuah konsep di mana kepuasan mengonsumsi suatu barang sejatinya bisa dikuantifikasi melalui satuan bernama Util.

Util sendiri adalah satuan yang mencerminkan kepuasan psikologis yang dirasakan satu individu ketika mengonsumi satu barang dan jasa. Dari situ, individu bisa membandingkan mana barang dan jasa yang memiliki nilai Util lebih tinggi dibandingkan barang dan jasa lainnya.

Nah, kehadiran konsep Kardinal Utility ini memungkinkan utilitas dihitung secara matematis.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Sumber: Investopedia

Baca juga:

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Galih Gumelar

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait

Rehypothecation

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1