Natural Monopoly adalah jenis pasar monopoli yang terjadi secara alamiah dan kadang tidak disengaja. Kondisi ini bisa terjadi karena perusahaan monopoli tersebut memiliki sesuatu yang khas dan tidak dimiliki kompetitornya. Misalnya, biaya produksi yang paling efisien dan penggunaan teknologi tertentu.
Kondisi ini nantinya akan menyebabkan pesaing kesulitan untuk memasuki pasar yang sama dengan perusahaan monopoli tersebut.
Sebuah perusahaan bisa menjelma menjadi natural monopoly lantaran produk atau jasanya hanya terdapat di satu wilayah geografis tertentu. Pada awalnya, perusahaan natural monopoly muncul di daerah yang menghasilkan sumber daya tertentu, utamanya produk pertanian. Namun, iklim natural monopoly lambat laun tercipta kala biaya produksi satu perusahaan lebih efisien dibanding lainnya.
Salah satu contohnya adalah perusahaan penyediaan jaringan listrik di negara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia, penyediaan listrik memang dimonopoli oleh PT PLN (Persero), namun monopoli itu terjadi karena adanya regulasi yang memungkinkan hal tersebut.
Sementara di AS, perusahaan penyedia listrik bisa punya kekuatan natural monopoly asal mereka bisa buru-buru memasang jaringan listrik di daerah tersebut. Sektor jaringan listrik menjadi tertutup bagi kompetitor lainnya secara alami.
Baca juga: Bosan Kerja Melulu? Ini 3 Langkah Strategis untuk Mandiri Secara Finansial!
Sebuah perusahaan bisa memonopoli pasar karena melancarkan praktik bisnis yang tidak sehat. Misalnya, adalah dengan memonopoli sebuah sektor dengan cara kolusi, merger, akuisisi, dan pengambilalihan secara paksa.
Untuk menciptakan monopoli di sebuah sektor, biasanya seluruh kegiatan itu dilakukan bersama-sama oleh dua perusahaan yang merupakan kompetitor sengit. Sebagai penguasa pasar, mereka kerap bersama-sama mengatur harga atau mengkoordinasikan faktor produksi, sehingga bahan baku mereka lebih efisien.
Salah satu contoh kasus dugaan kolusi yang terkenal belakangan adalah dugaan kartel harga tiket pesawat terbang yang dilakukan oleh PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Lion Air Group, dan Sriwijaya Air. Pada Juni tahun lalu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan ketiga maskapai tersebut telah terbukti melakukan pengaturan harga tiket pesawat secara sengaja.
Namun, kondisi itu berbeda dengan natural monopoly. Sebab, natural monopoly memang terjadi dengan sendirinya, bukan melalui aksi korporasi yang agresif seperti contoh di atas.
Natural monopoly terjadi dalam dua cara. Pertama, yakni ketika sebuah perusahaan mengambil manfaat dari ketatnya hambatan berusaha di sektor tersebut. Sebab, semakin ketat hambatan berusaha, maka kompetitor perusahaan tersebut tentu harus punya modal yang besar untung mengalahkan perusahaan monopoli yang sudah ada.
Cara kedua, yakni adalah dengan memproduksi barang dan jasa dengan skala besar, sehingga ongkos produksinya bisa lebih efisien dibanding perusahaan lawan. Ongkos produksi yang rendah tentu bikin harga jualnya lebih murah, sehingga produknya banyak diborong masyarakat.
Baca juga: Apa Itu Revolusi Industri?
Natural Monopoly diizinkan ketika perusahaan dapat menjadi pemasok produk atau jasa dengan biaya lebih rendah dari pesaing potensial, dan kapasitas volume yang dapat melayani seluruh pasar.
Natural Monopoly menggunakan sumber daya industri yang terbatas secara efisien untuk menawarkan harga rendah kepada konsumen. Hal ini menguntungkan dalam berbagai situasi pada monopoli alamiah.
Contohnya, ada industri utilitas seperti air, listrik, gas, dan minyak ke seluruh wilayah negara. Natural monopoly tercipta karena modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usahanya juga besar, sehingga hanya sedikit perusahaan yang mau bergerak di dalamnya.
Selain itu, masyarakat dapat mengambil manfaat dari natural monopoly oleh perusahaan utilitas tersebut. Selain itu, industri ini diatur untuk memastikan konsumen mendapatkan harga yang adil dan pelayanan tepat. Nah, itulah mengapa natural monopoly ini dibolehkan.
Contoh natural monopoly yang lebih modern adalah platform media sosial, mesin pencarian internet, dan ritel online. Perusahaan seperti Facebook, Google, dan Amazon telah membangun monopoli alami untuk berbagai layanan online karena sebagian besar. keuntungan penggerak pertama. Berbeda dengan utilitas tradisional, beberapa negara belum memiliki aturan hukum untuk monopoli alami.
Baca juga: 3 Pengusaha Sukses di Industri Media, Siapa yang Paling Kaya?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini