Sobat Cuan sudah sering dengar tentang blockchain, bukan? Blockchain adalah salah satu bentuk implementasi dari Distributed Ledger Technology.
Sejak melejitnya pengguna Bitcoin, lalu diikuti dengan mata uang kripto lainnya, blockchain jadi perbincangan hangat. Blockchain dianggap menawarkan alternatif baru dunia keuangan yang sangat mungkin menjadi keuangan masa depan.
Hanya saja, kita selama ini belum terlalu mengenal tentang “akar” dari blockchain itu sendiri, yakni Distributed Ledger Technology. Lantas, seperti apa sih, seluk beluk teknologi yang menjadi pencetusnya?
Tapi, agar dapat lebih memahaminya, kamu mungkin perlu membaca dulu apa yang dimaksud dengan ledger di sini ya, Sobat Cuan!
Teknologi yang mendasari blockchain ini adalah teknologi database yang menggagas jaringan terdesentralisasi. Database ini secara konsensual tersebar dan tersinkronisasi diantara jutaan situs, institusi, dan wilayah geografis. Banyak orang bisa mengaksesnya dan menyaksikan transaksi yang berlangsung di dalamnya.
Setiap pelaku di tiap node jaringan bisa mengakses catatan aktivitas yang terjadi di dalamnya. Tak sampai disitu, mereka bahkan bisa membuat copy-nya. Teknologi ini sangat transparan dan tidak punya otoritas, sebab seluruh penggunanya memegang otoritasnya sendiri.
Hanya saja, tidak adanya otoritas resmi yang menjamin transaksimu dalam jaringan terdesentralisasi mungkin membuatmu mempertanyakan keamanannya. Hanya saja, Sobat Cuan perlu paham bahwa node jaringan yang tersebar di sistem ini membuatnya hampir mustahil diretas.
Bagaimanapun, peretasan bukanlah satu-satunya risiko dalam transaksi desentralisasi seperti ini.
Blockchain bisa saja mengalami kendala atau kegagalan dalam beroperasi. Namun, risiko terbesarnya justru ada padamu, sebab kamu adalah bagian dari otoritas.
Sistem ini hanya menjanjikan satu hal yang dapat kamu pegang untuk dipercayai, yakni catatan transaksi apapun yang terjadi di dalam Distributed Ledger Technology tidak dapat dihapus atau diubah.
Konsep ini memang sangat abstrak namun menjanjikan, bukan?
Baca juga: Apa Itu Yield Farming?
Dalam dunia keuangan, pencatatan transaksi sangatlah penting. Buku besar pencatatan transaksi itu dipegang dan dikelola oleh otoritas yang rigid berintegritas seperti bank.
Teknologi yang ditawarkan oleh Distributed Ledger Technology membuat buku tersebut terdistribusi dan transaparan. Aksesnya terbuka membuat semua pengaksesnya punya otoritasnya sendiri. Setiap kontrak pembelian, penjualan, pemindahtanganan aset ataupun properti tercatat dalam komputer dengan aksesibilitas luas dan cepat.
Transparansi menggantikan peranan otoritas untuk mengotorisasi tiap transaksi. Prinsipnya, kamu harus berhati-hati di sana sebab semua orang bisa melihat apa yang kamu lakukan.
Transparansi membuatmu tidak perlu lagi menaruh percaya pada siapapun sebab kamu bisa menyaksikan sendiri apa yang telah dan akan terjadi.
Informasi pada buku besar ini disimpan dengan aman dan akurat dalam kriptografi. Kamu dan seluruh pengguna bisa mengaksesnya menggunakan kunci dan tanda tangan kriptografi. Tiap informasi yang tersimpan tidak bisa diubah atau dihapus, dan inilah aturan utamanya.
Baca juga: Mau Menabung Aset Kripto? Yuk, Kenalan dengan Konsep Liquidity Pools!
Peretas masih mungkin meretas buku besar yang tersentralisasi. Namun untuk meretas buku yang sudah terbuka luas dan tersebar dimana-mana, berikut dengan otoritasnya, adalah pekerjaan yang mustahil.
Buku ini resisten terhadap manipulasi maupun serangan cyber lainnya. Selain itu, karena sudah terdistribusi, kamu bisa menekan biaya-biaya operasional dan waktu yang dibutuhkan untuk bertransaksi.
Blockchain sebagai pionir teknologi ini dapat diakses 24/7. Menjadikannya bank dan pasar yang tidak pernah tutup. Transaksimu bisa dibuat dab dieksekusi kapanpun meski tanggal sedang merah di akhir minggu.
Baca juga: El Salvador Resmi Adopsi Bitcoin Sebagai ‘Uang’. Harga Bitcoin Bakal Naik?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia, tradeix
Bagikan artikel ini