APY adalah konsep penting untuk menghitung imbal hasil "sebenarnya" dari investasi. Ketahui lebih jauh mengenai konsep APY di sini!
Annual Percentage Yield (APY) adalah tingkat pengembalian investasi dalam periode tertentu dengan mempertimbangkan bunga majemuk. Bunga majemuk sendiri bukanlah bunga biasa. Ia dihitung berdasarkan bunga yang berasal dari nilai pokok awal dan akumulasi atas bunga-bunga yang telah diperoleh, alias "bunganya" bunga.
Karena APY mempertimbangkan bunga majemuk, maka tingkat pengembalian yang diterima investor akan semakin besar jika ia melakukan kegiatan berbasis APY dalam jangka waktu yang sangat panjang.
Baca juga: Compound Interest
Dalam menilai instrumen investasi yang layak, investor tentu menilainya dari tingkat pengembaliannya (rate of return). Rate of return sendiri umumnya adalah pertumbuhan nilai investasi dalam satu periode tertentu, umumnya selama satu tahun.
Namun, nilai rate of return antar satu instrumen investasi tentu berbeda dengan instrumen lainnya. Pasalnya, masing-masing instrumen tersebut punya periode bunga majemuk (compounding period) yang berbeda-beda. Ada yang menghitungnya secara bulanan, harian, bahkan triwulanan.
Sehingga, ketika melakukan perbandingan rate of return antar instrumen investasi, investor tidak bisa begitu saja mengukurnya menggunakan tingkat pengembalian investasi "dasarnya" begitu saja. Namun, mereka juga perlu memasukkan perhitungan bunga majemuk untuk mendapatkan tingkat imbal hasil sebuah instrumen investasi yang sebenarnya.
Nah, dari situ, investor bisa membandingkan instrumen investasi apa saja yang punya tingkat APY yang lebih baik dari instrumen investasi lainnya.
Baca Juga: Investasi Jangka Pendek
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, APY adalah tingkat pengembalian investasi dengan mempertimbangkan bunga majemuk. Sehingga, ketika menghitung imbal investasi berdasarkan APY, seorang investor harus mencari nilai bunga majemuk atas persentase pertumbuhan riil investasi yang ia lakukan.
Nah, jika penjelasan itu terlihat bingung, maka Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan penjelasan APY tersebut melalui rumus berikut!
Keterangan:
r = Tingkat imbal hasil
n = Periode bunga majemuk (biasanya n mengacu pada jumlah periode waktu dalam satu tahun, misalnya 12 bulan dalam APY).
Contoh:
Anggap saja Sobat Cuan melakukan deposito sebesar Rp1 juta di sebuah bank dengan tingkat suku bunga deposito sebesar 6%. Berdasarkan data-data tersebut, maka tingkat APY yang bisa kamu peroleh dalam setahun adalah sebagai berikut:
APY = [(1 + (0,06 / 12)]'12 – 1 = 6,17%
Selain APY, dunia investasi juga mengenal formulasi lain yang mirip dengan APY namun sebenarnya punya karakteristik berbeda, yakni Annual Percentage Rate (APR). Lantas, apa bedanya APY dengan APR?
Secara umum, APY mengacu pada tingkat imbalan yang akan didapatkan investor dengan asumsi periode satu tahun. Sementara itu, APR mengacu pada bunga yang harus dibayarkan ketika ia meminjam uang dari suatu lembaga, alias biaya kredit, selama satu tahun.
Namun, keduanya tetap punya konsep yang sama. Jika APY mengukur besaran bunga imbalan yang "sebenarnya" didapatkan investor, maka APR mengukur besaran bunga kredit "sebenarnya" yang perlu dibayar debitur.
Belakangan ini, banyak instrumen investasi yang memberi iming-iming imbal hasil dalam ukuran APY. Hal ini biasanya kerap terjadi di instrumen investasi berbasis aset kripto. Lantas, seperti apa contoh instrumen investasi yang imbal hasilnya berbasis APY?
Staking merupakan suatu langkah yang melibatkan penyimpanan dan verifikasi transaksi pada jaringan blockchain dengan menempatkan sejumlah aset kripto, lalu mendapatkan imbalan berupa mata uang kripto baru. Imbalan yang diperoleh umumnya tergantung pada jumlah aset kripto yang disetorkan serta durasi staking yang dilakukan.
Liquidity pool merupakan suatu bentuk investasi APY yang melibatkan penyetoran dua aset kripto ke dalam smart contract. Sebagai hasilnya, investor akan memperoleh token LP atau Liquidity Provider. Token LP ini dapat digunakan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar melalui aktivitas jual-beli atau staking.
Yield farming adalah strategi investasi yang mengasyikkan dan sederhana. Dalam yield farming, investor menyimpan aset kripto ke dalam liquidity pool dan dengan mudah mendapatkan imbalan tambahan berupa token baru. Token baru ini dapat diperdagangkan di pasar atau kita dapat mempertahankannya untuk mendapatkan pengembalian yang lebih besar.
Fixed deposit merupakan jenis investasi APY yang melibatkan penyetoran aset kripto dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan imbalan tetap. Meskipun imbalannya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis investasi APY lainnya, namun risikonya juga lebih rendah.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Sumber: Investopedia, Zipmex
Bagikan artikel ini