Beberapa perusahaan Maginificent 7 akan rilis laporan keuangan hingga tingkat pengangguran diprediksi akan naik. Selengkapnya dalam The Week Ahead!
Musim perilisan laporan keuangan perusahaan kuartal 1 tahun 2024 (Earnings Season) berlanjut pekan ini. 4 dari 7 perusahaan anggota “magnificent 7” akan pamer laporan keuangan. Asal tahu saja, “magnificent 7” adalah sebutan bagi 7 perusahaan yang paling berpengaruh di pasar AS.
Empat perusahan itu adalah Tesla yang dijadwalkan akan terlebih dahulu menerbitkan laporan keuangannya pada Selasa (22/4). Kemudian disusul META pada Rabu (24/3). Sementara sisanya Microsoft dan Google akan merilis kinerja keuangannya pada Kamis (25/4). Perilisan ini akan mempengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat mereka memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.
Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) kedua perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!
Selain keempat korporasi tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!
Biro Analisis Ekonomi (BEA) akan merilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) AS bulan Maret pada hari Jumat (26/4). Sejauh ini, konsensus analis meramal bahwa pertumbuhan PCE periode Maret akan naik 0,3% sama seperti bulan sebelumnya.US Personal Consumption Expenditures, Sumber: Trading Economics (2024)
Sekadar informasi, indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi / PCE adalah metrik ekonomi yang melacak tingkat inflasi di Amerika Serikat. Dalam menyusun indikator ini, Biro Analisis Ekonomi memperhitungkan perubahan harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen.
Yang membuat Indeks Harga PCE unik adalah penggunaannya terhadap formula yang dikenal sebagai indeks "berbobot rantai" (chain-weighted). Ini berarti bahwa saat pola pengeluaran konsumen berubah dari waktu ke waktu (misalnya, jika orang mulai membeli lebih banyak dari satu item dan kurang dari yang lain), indeks tersebut menyesuaikan diri untuk mencerminkan pergeseran tersebut. Ini membuatnya menjadi ukuran inflasi yang lebih akurat dibandingkan dengan indeks lain yang menggunakan bobot tetap.
PCE dianggap sebagai salah satu indikator inflasi paling komprehensif dan dimonitor ketat oleh Bank Sentral Federal (Federal Reserve) bersama dengan ukuran inflasi lainnya, untuk mengukur kesehatan ekonomi secara keseluruhan dan untuk membuat keputusan tentang kebijakan moneter, seperti menyesuaikan suku bunga. Nilai PCE yang lebih tinggi dari estimasi analis menurunkan harapan atas penurunan suku bunga dan buruk bagi risky asset termasuk pasar saham.
Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (28/3).
Ekonom memperkirakan terdapat 215.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya dari pemerintah AS pada pekan ini. Angka itu lebih tinggi dari realisasi pekan sebelumnya yakni 212.000 pengajuan.
Asal tahu saja, initial jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tuna karya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah AS.
Pasalnya, mereka tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dalam waktu sepekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.
Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu, sehingga nilai tukar dolar AS berpotensi melemah. Sebaliknya, jika jumlah pengajuan bantuan tunakarya menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.
US Initial Jobless Claims, Sumber: Trading Economics (2024)
Nilai indeks S&P 500 (SPX) berkontraksi 172,43 poin atau sekitar 3% dari level 5.149,67 pembukaan ke level 4.967,24 penutupan. Koreksi sepanjang minggu ini membuat indeks SPX jatuh ke bawah level 50-day Simple Moving Average (SMA) dan level psikologisnya di 5000.
Lebih lanjut, penurunan mingguan tersebut adalah yang terburuk sepanjang 2024. Penurunan tersebut utamanya dipicu oleh kondisi geopolitik dunia serta menurunnya probabilitas penurunan suku bunga di tahun ini menyusul pidato pesimis dari The Fed.
Selain itu, lonjakan dalam harga komoditas terutama minyak menyebabkan kekhawatiran inflasi kembali muncul, sementara kenaikan imbal hasil Surat Utang Pemerintah juga menekan pasar saham. Imbal hasil surat utang pemerintah (US10Y) melonjak hingga 4,623% pada akhir penutupan minggu lalu.
Beberapa peristiwa penting yang perlu diperhatikan pekan ini adalah rilis laporan keuangan dari 4 anggota magnificent 7. Jika hasil laporan keuangan beberapa perusahaan besar dan data perekonomian pekan ini positif maka indeks S&P 500 berpotensi untuk kembali naik. SPX akan mencoba kembali menembus level psikologi 5000, adapun level support kunci selanjutnya ada di 4800 (level penutupan tertinggi sepanjang masa sebelumnya pada tahun 2023 dan sekitar level Retracement Fibonacci 38%).
Grafik Indeks S&P 500, Sumber: TradingView (2024)
Kalender Perekonomian AS, Sumber: Bloomberg (2024)
Kalender Crypto, Sumber: CoinMarketCal, Bloomberg (2024)
Bagikan artikel ini