Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pre-Earnings Amazon (AMZN): Apa yang Harus Diperhatikan?
shareIcon

Pre-Earnings Amazon (AMZN): Apa yang Harus Diperhatikan?

16 Apr 2025, 1:41 AM·Waktu baca: 6 menit
shareIcon
Kategori
Pre-Earnings Amazon (AMZN): Apa yang Harus Diperhatikan?

Amazon.com, Inc. (NASDAQ: AMZN) akan segera melaporkan kinerja keuangannya untuk kuartal yang akan datang. Sebagai salah satu perusahaan raksasa di sektor teknologi, laporan keuangan Amazon selalu menjadi sorotan utama pasar. Investor dan analis akan mengamati angka-angka seperti pendapatan, laba per saham (EPS), pertumbuhan lini bisnis utama, dan panduan ke depan untuk menentukan arah pergerakan saham.

$AMZN di Pluang

Miliki saham $AMZN mulai dari Rp10.000 dan manfaatkan fitur leverage untuk tingkatkan potensi cuanmu! Menurut konsensus Bloomberg harga saham Amazon memiliki fair value sebesar US$259.45.

💸Nikmati 0% bunga leverage hingga tanggal 31 Mei 2025💸

Beli Saham AMZN di Sini!

Maksimalkan peluang Cuan kamu dengan beli Call Options.

💸Nikmati biaya trading gratis hingga $30 selama 30 hari sejak transaksi options pertama khusus untuk pengguna baru Options!💸

Beli Call Option AMZN di Sini!

Profil Singkat Amazon

Didirikan oleh Jeff Bezos pada tahun 1994, Amazon telah berkembang dari toko buku online menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Berbasis di Seattle, Washington, Amazon saat ini menjadi simbol dominasi teknologi global. Dalam perjalanan selama lebih dari dua dekade, Amazon telah memperluas operasinya secara masif melalui inovasi produk, akuisisi strategis, dan diversifikasi bisnis yang luar biasa.

Amazon terkenal karena memelopori konsep e-commerce modern. Dengan platformnya yang intuitif, kemampuan logistik yang unggul, dan fokus pada pengalaman pelanggan, Amazon berhasil mengubah cara orang berbelanja. Di sisi lain, layanan Prime yang menyediakan pengiriman cepat dan akses ke konten digital telah menjadi salah satu pendorong loyalitas pelanggan.

Selain e-commerce, Amazon juga memiliki Amazon Web Services (AWS), yang merupakan penyedia layanan cloud terbesar di dunia. AWS memainkan peran kunci dalam menyediakan infrastruktur digital untuk perusahaan di berbagai sektor. Amazon juga aktif dalam hiburan digital melalui Prime Video, Amazon Studios, dan Twitch. Selain itu, perusahaan ini memiliki divisi perangkat keras seperti Alexa, Kindle, dan Echo yang memperluas penetrasi mereka ke dalam rumah tangga konsumen.

Lini Bisnis Utama Amazon

  1. E-Commerce: Layanan belanja online mencakup produk ritel dan marketplace pihak ketiga.
  2. Amazon Web Services (AWS): Penyedia infrastruktur cloud terdepan dengan margin keuntungan yang tinggi.
  3. Hiburan Digital: Prime Video, musik, dan platform streaming lainnya.
  4. Perangkat Keras: Produk pintar seperti Alexa dan Kindle.
  5. Layanan Logistik: Operasi pengiriman yang efisien dengan layanan seperti Amazon Logistics dan drone delivery.

Revenue Breakdown | Sumber: Bloomberg

Tesis Investasi Amazon

1. Amazon Sukses Meluncurkan Kuipersat-1 dan Kuipersat-2

Amazon membuat kemajuan dalam proyek satelit Project Kuiper dengan peluncuran dua satelit uji coba pertamanya, Kuipersat-1 dan Kuipersat-2, menggunakan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA) pada 6 Oktober 2023. Misi ini menandai langkah awal Amazon memasuki sektor internet berbasis satelit, dengan tujuan bersaing langsung dengan Starlink milik SpaceX melalui peluncuran lebih dari 3.200 satelit untuk menyediakan layanan broadband global.

Keberhasilan peluncuran dan penempatan satelit ini merupakan tonggak penting dalam rencana Amazon untuk menghadirkan layanan internet broadband berbasis satelit. Komisi Komunikasi Federal (FCC) mewajibkan setidaknya setengah dari 3.236 satelit aktif pada Juli 2026, dan penyebaran penuh selambat-lambatnya tahun 2029.

Untuk memenuhi target ambisius ini, Amazon telah mengamankan 83 kontrak peluncuran roket dari ULA, Blue Origin, dan Arianespace—salah satu kesepakatan peluncuran komersial terbesar hingga saat ini.

Project Kuiper bertujuan menyediakan koneksi internet berkecepatan tinggi dan latensi rendah untuk: Daerah terpencil dan kurang terlayani, Komunitas pedesaan, Wilayah terdampak bencana, dan Lembaga pemerintahan. Dengan ini, Amazon secara langsung menantang dominasi Starlink, yang telah meluncurkan lebih dari 5.000 satelit dan sudah menawarkan layanan internet di berbagai belahan dunia.

2. Amazon Diproyeksi Menggelontorkan US$100 miliar Untuk Kembangkan AI 

Amazon merencanakan belanja modal sebesar US$100 miliar untuk tahun 2025. Secara historis, belanja modal AI membuahkan hasil positif terhadap kinerja AMZN. Dimana, Amazon telah membangun jaringan logistik dan gudang dari nol demi mempercepat pengiriman dan dengan adanya AI yang membuat kerja semakin efisien. Hal ini membantu AMZN menjadi raksasa e-commerce seperti sekarang. Kemudian, Amazon menciptakan industri infrastructure-as-a-service lewat Amazon Web Services (AWS)—sekarang unit bisnis paling menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Awalnya banyak analis meragukan rencana belanja besar Amazon dalam membangun AWS, namun nyatanya AWS berhasil menjadi salah satu kontributor revenue untuk AMZN. 

3. Efek Trump Tarif Terhadap AMZN

Pemerintah AS memberlakukan tarif hingga 125%+20% terhadap impor dari Tiongkok, yang menyebabkan kenaikan biaya barang yang dijual di Amazon, karena banyak dropship dari China ke USA melalui Amazon. Akibatnya, para penjual di Amazon menghadapi peningkatan biaya per unit, dengan beberapa melaporkan kenaikan sebesar 17% sejak dimulainya perang dagang. Untuk mempertahankan keuntungan, banyak penjual menaikkan harga, yang pada gilirannya memengaruhi permintaan konsumen.

Pengenaan tarif ini mengganggu rantai pasokan yang telah settle sebelumnya, sehingga Amazon harus mencari strategi sumber pasokan alternatif. Ini mencakup diversifikasi pemasok dan penyesuaian manajemen inventaris untuk mengurangi dampak tarif.

Sebagai respons terhadap kebijakan perdagangan, Amazon melakukan beberapa perubahan operasional:

- Dukungan untuk Vendor: Memberikan bantuan finansial secara selektif kepada vendor yang terdampak tarif, meskipun dengan syarat tertentu seperti margin keuntungan yang dijamin.

- Strategi Sumber Produk: Menyesuaikan platform Amazon Haul untuk menampilkan produk dari gudang di AS, dengan tujuan menghindari tarif atas impor dari Tiongkok.

- Manajemen Inventaris: Mendorong penjual untuk menimbun stok sebelum tarif diberlakukan guna mengurangi gangguan rantai pasokan.

Pengenaan tarif menciptakan persaingan yang lebih seimbang antara Amazon dan pasar Tiongkok seperti Temu dan Shein, yang sebelumnya diuntungkan dari pengecualian de minimis yang memungkinkan impor bebas bea di bawah US$800. Dengan akan diakhirinya pengecualian ini, Amazon menyesuaikan penawarannya agar tetap kompetitif.

Per April 2025, situasi perdagangan global masih dinamis, dengan negosiasi yang terus berlangsung dan kemungkinan perubahan kebijakan. Amazon terus menyesuaikan strategi rantai pasokannya untuk menghadapi tantangan ini, dengan fokus pada menjaga daya saing dan profitabilitas di pasar global yang terus berubah.

Aspek Finansial Amazon

1. Pertumbuhan Pendapatan yang Konsisten

Pendapatan Amazon menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun. Pada 1Q25, diproyeksikan pendapatan perusahaan berada di level US$155 miliar (+8.2% YoY). Hal ini ditopang oleh segmen penjualan online yakni sebesar US$56.7 miliar atau dengan growth 4.21% YoY. Selanjutnya, yang menarik adalah pertumbuhan revenue tinggi dari AWS Amazon yang diproyeksikan sebesar 17.3% YoY (US$29.3 miliar)

Selanjutnya, dari sisi regional breakdown, penjualan utama AMZN berasal dari wilayah amerika utara dengan revenue sebesar US$92.6 miliar dengan operating margin 6.63%. 

Revenue Breakdown Growth | Sumber: Bloomberg

2. Margin Operasi yang Dukung oleh AWS

Secara keseluruhan, pada 1Q25, diproyeksikan gross margin perusahaan berada di level 50.1% atau sebesar US$77.8 miliar. Adapun EPS perusahaan diproyeksikan berada di level US$1.55 (+30% YoY). Terdapat pelemahan growth EPS dibandingkan dengan 4Q24, dimana EPS growth perusahaan berada di level 76.4% YoY. 

Income Statement AMZN | Sumber: Bloomberg

Valuasi Amazon

Amazon saat ini diperdagangkan dengan rasio P/E yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata pasar (AMZN 24.9x, Average peers 15.3x), mencerminkan ekspektasi pertumbuhan yang besar dari investor. Namun, valuasi ini juga didukung oleh pertumbuhan pendapatan dan profitabilitas AWS. Dibandingkan dengan kompetitor di sektor cloud dan e-commerce, Amazon sering dianggap sebagai investasi premium dengan potensi pertumbuhan jangka panjang. Saat ini P/E historical 5Y AMZN berada di level -2 stdev yang menandakan secara historis saham AMZN sudah murah. 

P/E Band AMZN | Sumber: Bloomberg

Risiko Berinvestasi di Amazon

1. Risiko Regulasi & Politik

Amazon menghadapi penyelidikan berkelanjutan di AS, Uni Eropa, dan India atas dugaan praktik anti-persaingan, terutama terkait dengan penjual pihak ketiga di platform marketplace-nya. Kerja sama Amazon dengan TikTok memicu kekhawatiran keamanan nasional AS, karena TikTok dimiliki oleh perusahaan asal Tiongkok, ByteDance.

2. Sensitivitas terhadap Kondisi Makroekonomi

Bisnis ritel inti Amazon sangat sensitif terhadap sentimen konsumen. Jika terjadi perlambatan ekonomi atau inflasi, pengeluaran dapat menurun. Suku bunga tinggi menaikkan biaya modal dan bisa menurunkan investasi infrastruktur (seperti gudang dan pusat data).

3. Tekanan Margin & Persaingan

Walmart, Target, dan Shopify semakin memperluas kehadiran online mereka dan menyaingi Amazon dalam kecepatan pengiriman dan harga. Microsoft Azure dan Google Cloud mulai menggerus pangsa pasar AWS, terutama dalam layanan berbasis AI. Pendapatan iklan Amazon yang terus tumbuh menghadapi tekanan akibat perubahan kebijakan privasi dan penghapusan cookie pihak ketiga.

4. Risiko Rantai Pasok & Logistik

Biaya Pengiriman yang Meningkat: Kenaikan tarif dari penyedia layanan (FedEx, UPS), harga bahan bakar, serta gangguan pengiriman global dapat menggerus margin. Ancaman mogok kerja gudang, kenaikan upah minimum, dan gerakan serikat pekerja terus menjadi risiko. Amazon memiliki lebih dari 1,5 juta karyawan secara global, menjadikan hubungan kerja sebagai risiko signifikan.

Target Analis terhadap Saham Amazon

Menurut konsensus Bloomberg harga saham Amazon memiliki fair value sebesar US$259.45. Hal ini mencerminkan kepercayaan terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang terhadap AMZN. 

Dengan laporan earnings yang akan datang, Amazon berpeluang memberikan kejutan positif, terutama jika AWS terus mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan margin operasional perusahaan membaik. Namun, investor harus tetap memperhatikan risiko yang mungkin timbul di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto Futures, Emas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1