Palantir (PLTR) akan merilis laporan keuangan 1Q25 pada Selasa (06/05). Dengan permintaan yang kuat untuk platform AI-nya, PLTR terus ekspansi ke sektor komersial dan pemerintah. Sahamnya kini diperdagangkan di valuasi tinggi dengan target harga US$20. Simak analisanya di sini!
Kamu bisa miliki saham $ticker mulai dari Rp10.000 di Pluang.
Palantir Technologies adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada analitik data dan perangkat lunak pengambilan keputusan. Mereka mengembangkan platform perangkat lunak yang membantu organisasi menganalisis data mereka untuk menghasilkan wawasan yang mendalam dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Palantir Technologies memiliki berbagai produk, termasuk Palantir Gotham, yang digunakan oleh pihak berwenang dan militer Amerika Serikat (AS) untuk analisis intelijen dan keamanan nasional.
Perusahaan yang bermarkas di negara bagian California, AS dan berdiri sejak 2003 ini menjadi salah pemain utama di pasar kolaborasi AI dengan persenjataan dengan client pemerintahan dan badan intelijen di AS. Selain itu, PLTR juga memiliki segmen bisnis komersialnya, dimana AI PLTR dapat dijual ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, manufaktur, kesehatan, dan energi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
PLTR sendiri resmi melantai di bursa NYSE dengan simbol saham PLTR pada 2020. Setelah berkiprah hampir 5 tahun lamanya, PLTR kini menjelma menjadi salah satu pentolan perusahaan persenjataan AI di Amerika dengan pelanggan utama dari pemerintah Amerika.
Saat ini, PLTR memfokuskan aktivitasnya pada tiga segmen bisnis utama. Keduanya diproyeksikan akan menyumbang pendapatan US$862.9 juta bagi perusahaan di 1Q25, tumbuh 36% dibanding setahun sebelumnya.
Ketiga segmen bisnis itu terdiri dari:
Meski menancapkan kuku kuat di sektor big data, PLTR sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya, seperti Databricks, Azure Databricks, Apache Hadoop, Microsoft Azure Synapse, Booz Allen Hamilton (BAH) dan Oracle SQL Developer.
Selain di bidang pertahanan, Palantir juga aktif berpartisipasi dalam pengembangan AI di berbagai bidang seperti:
Kolaborasi dengan Perusahaan Teknologi
IBM:
Palantir dan IBM bekerja sama dalam beberapa proyek terkait big data dan analitik. Kolaborasi ini berfokus pada menggabungkan solusi teknologi IBM dengan kemampuan analitik data dari Palantir untuk menyelesaikan tantangan besar dalam sektor kesehatan, energi, dan pertahanan.
Amazon Web Services (AWS):
AWS dan Palantir bekerja bersama untuk menyediakan platform analitik berbasis cloud yang digunakan untuk big data dan analitik canggih. Palantir mengintegrasikan perangkat lunaknya dengan infrastruktur AWS untuk membantu perusahaan dan pemerintah mengelola dan menganalisis data mereka.
Kolaborasi dengan Perusahaan Sektor Kesehatan dan Farmasi
Johnson & Johnson:
Palantir berkolaborasi dengan perusahaan farmasi seperti Johnson & Johnson untuk menganalisis data medis, yang digunakan dalam penelitian klinis dan pengembangan obat. Palantir membantu mengintegrasikan dan menganalisis data dari berbagai sumber untuk membantu proses pengambilan keputusan berbasis bukti.
NHS (National Health Service - Inggris):
Palantir juga bekerja dengan NHS di Inggris untuk mengelola dan menganalisis data kesehatan. Mereka membantu dalam mengoptimalkan operasi rumah sakit dan memprediksi serta memitigasi ancaman kesehatan.
Kolaborasi dengan Sektor Energi dan Industri
BP (British Petroleum):
Palantir telah menjalin hubungan dengan BP, yang menggunakan platform analitik mereka untuk mengelola data dan memantau operasi di sektor energi, termasuk eksplorasi energi dan pengelolaan risiko.
ConocoPhillips:
Perusahaan minyak ConocoPhillips juga menggunakan Palantir Foundry untuk mengelola data eksplorasi dan produksi energi yang besar, serta membantu mengidentifikasi pola dalam data untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Kolaborasi dengan Sektor Keuangan
Credit Suisse:
Palantir telah bekerja dengan berbagai lembaga keuangan, termasuk Credit Suisse, untuk menyediakan analitik data dalam risiko kredit dan kepatuhan hukum.
Barclays:
Palantir juga memiliki hubungan dengan bank besar seperti Barclays untuk menyediakan alat bagi mereka dalam analisis risiko keuangan dan transaksi besar.
Diproyeksikan pada 1Q25, Palantir segmen government (militer) memiliki pendapatan sebesar US$457.3 juta atau dengan proporsi sebesar 52.35% dari total pendapatan PLTR. Apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pendapatan segmen memiliki pertumbuhan sebesar 36.5% YoY. Sedangkan untuk segmen komersial (mayoritas customer dari perusahaan) diproyeksikan memiliki pendapatan US$400 juta pada 1Q25.
Palantir sudah mendapatkan kepercayaan yang cukup tinggi dari pemerintah AS untuk melakukan supply senjata berbasis AI ataupun produk AI keluaran PLTR kepada pemerintahan. Hal ini turut dibuktikan dengan revenue breakdown by regions dari PLTR yang didominasi berasal dari wilayah Amerika dengan proporsi >60% dari total pendapatan perusahaan setiap tahunnya.
Selain itu, diproyeksikan pada 1Q25, Palantir mencatatkan net dollar retention rate sebesar 120%, yang menunjukkan bahwa pelanggan yang ada menghabiskan 20% lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk kontrak, pada 1Q25, Palantir telah mengamankan kontrak dari:
Kontrak dengan ICE (U.S. Immigration and Customs Enforcement)
Palantir memperoleh kontrak senilai $30 juta dari ICE untuk mengembangkan Immigration Lifecycle Operating System. Sistem ini dirancang untuk memantau proses deportasi, termasuk pelacakan individu yang melakukan deportasi sukarela dan penargetan pelanggar visa. Prototipe pertama dijadwalkan selesai pada September 2025, dengan kontrak berlangsung hingga setidaknya 2027.
Kemitraan dengan Google Cloud untuk Layanan Pemerintah
Palantir memperluas kemitraannya dengan Google Cloud untuk menyediakan layanan komputasi awan yang disetujui oleh FedRAMP bagi agensi federal AS. Kolaborasi ini mengintegrasikan produk AI dari Anthropic melalui Palantir FedStart, meningkatkan penawaran untuk misi pemerintah yang sensitif .
Palantir juga berhasil menandatangani kontrak baru di sektor komersial, meskipun rincian spesifiknya belum diumumkan. Perusahaan diperkirakan akan melaporkan pendapatan sekitar $864 juta untuk Q1 2025, mencerminkan pertumbuhan tahunan sebesar 36% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya .
Dengan bertambahnya jumlah customer yang diproyeksikan akan mencapai 711 customer per April 2025, Palantir akan mencapai economies of scale, dimana hal tersebut dibuktikan dengan tingkat gross margin yang semakin besar seiring dengan pertambahan jumlah customer dari PLTR. Diproyeksikan pada 1Q25, Gross margin perusahaan berada di level 82.3% atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 82.9%.
Apabila ditinjau dari sisi laba bersih, perusahaan memiliki EPS sebesar US$0.13 (+197.28% YoY) dengan tingkat margin laba bersih 37.6% di tahun 1Q25.
Selain dari tingkat margin yang semakin membaik dengan tingkat CAPEX yang diproyeksikan stabil di 1Q25, PLTR memiliki tingkat cash yang jauh lebih tinggi dibandingkan total debtnya, yakni 18x lebih tinggi. Selanjutnya, free cash flow perusahaan juga diproyeksikan semakin kuat yang berada di level US$283.7 juta pada kuartal ini.
Menurut konsensus dari Wedbush, harga wajar saham Palantir Technologies ($PLTR) berada di US$120.
Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio PE), valuasi PLTR saat ini berada di angka 168.4x PE atau lebih “mahal” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 25.5x PE.
Kendati begitu, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat PLTR masih memiliki ruang growth yang besar serta mendapatkan kepercayaan dari pemerintah AS untuk menyuplai defense system berbasis AI.
Pendapatan PLTR memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orderan atau tender militer dari AS, dimana revenue dari AS berada di level >50% dibandingkan total revenue proyeksi PLTR di 1Q25. Apabila tidak ada perpanjangan kontrak, PLTR harus mencari pasar baru. Peluang untuk mendapatkan pasar tersebut tidaklah mudah, terlebih apabila PLTR ingin menargetkan segmen government, karena biasanya supplier ke perusahaan yang memiliki informasi sensitif seperti persenjataan atau militer suatu negara, suppliernya juga harus berasal dari negara tersebut.
PLTR harus terus berinovasi dan secara gencar melakukan partnership untuk menggembangkan produknya secara cepat agara bisa memenangkan tender dari pemerintah AS. PLTR sebagai penyedia big data harus terus berinovasi agar tidak kalah saing dengan mengembangkan teknologi perangkat lunak di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah saing dengan kompetitornya seperti Databricks, Azure Databricks, Apache Hadoop, Microsoft Azure Synapse, Booz Allen Hamilton (BAH) dan Oracle SQL Developer.
PLTR memiliki valuasi yang tergolong premium dibandingkan kompetitornya. Namun, dengan munculnya perlambatan CAPEX spending dari militer AS, growth dari PLTR berpotensi melemah yang dapat secara langsung menurunkan harga saham perusahaan. Pada saat ini, saham perusahaan diperdagangkan di +2 Stdev dari rata-rata dua tahun terakhir.
Marcella Kusuma
Marcella Kusuma
Bagikan artikel ini