Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Pre-Earnings Tesla: Apa yang Harus Diperhatikan?
shareIcon

Pre-Earnings Tesla: Apa yang Harus Diperhatikan?

9 Jul 2025, 9:49 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Pre-Earnings Tesla: Apa yang Harus Diperhatikan?

Tesla (TSLA) kembali menjadi pusat perhatian pasar dengan laporan earnings yang dijadwalkan untuk rilis dalam waktu dekat, yakni pada 23 Juli 2025, dini hari. Sebagai pemimpin di industri kendaraan listrik (EV), kinerja kuartalan Tesla sering kali menjadi barometer kesehatan pasar EV global. Investor akan memantau data penjualan, margin keuntungan, dan pandangan masa depan dari CEO Elon Musk untuk menentukan prospek saham Tesla di masa mendatang.

 

Key Highlight
  • Diproyeksikan pada 2Q25, TSLA memiliki pendapatan sebesar US$22.9 miliar (-10.3% YoY), dan EPS di level US$0.44 (-21.41% YoY) dengan tingkat margin laba bersih 6.9%.
  • Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai perusahaan otomotif global termasuk produsen lama (legacy automakers) seperti Volkswagen, Ford, GM, serta pemain baru seperti BYD, NIO, XPeng, Xiaomi, dan Lucid Motors yang semakin agresif masuk ke pasar EV. 
  • TSLA sedang mencoba rebound dari zona support $285–$295 dengan sinyal oversold di Stochastic, namun momentum masih lemah karena MACD negatif.
Rating Wall Street: SELL
Target Price (1Y): $120 (Wells Fargo)
Potential Downside: 61.9% dari harga closing price 4 Juli 2025 di level US$315.35)

Tesla, Inc., yang didirikan pada tahun 2003 oleh Martin Eberhard dan Marc Tarpenning, adalah perusahaan teknologi dan otomotif yang berfokus pada pengembangan kendaraan listrik dan solusi energi terbarukan. Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Tesla telah berubah dari produsen mobil niche menjadi pemain utama di pasar global.

$TSLA di Pluang

Maksimalkan potensi profit kamu dengan beli Put Options. 

💸Nikmati biaya trading gratis hingga $30 selama 30 hari sejak transaksi options pertama khusus untuk pengguna baru Options!💸

Beli Put Option TSLA Di Sini!

Investment Thesis: 

  • Pemerintahan Trump bersitegang dengan pemimpin TSLA yakni Elon Musk. Salah satu yang menjadi sorotan adalah penghentian EV tax credit, dimana TSLA berpotensi mengalami kerugian hingga US$1.2 miliar setahun.
  • Pada 2Q25, Tesla mencatat 384,122 unit terkirim di kuartal kedua 2025, turun 13.5 % dibanding tahun lalu (443.956 unit). Ini adalah penurunan pengiriman tahunan kedua berturut-turut, disebabkan kombinasi dari desain ulang Model Y dan reaksi pelanggan yang menunda pembelian menunggu model yang lebih murah.
  • Posisi di pasar mobil listrik China (NEV): Tesla kini berada di peringkat ke-8, dengan pangsa pasar sekitar 3.8 % pada Mei 2025, naik sedikit dari 3.2 % di April 2025. 
  • Kedepannya, TSLA sepertinya akan tergerus kembali market share nya karena Tesla naikkan harga Model 3 AWD long-range sebesar 10,000 yuan di tengah predatory pricing strategy di pasar EV China. 
  • Valuasi: TSLA saat ini berada di angka 135x P/E atau dinilai lebih premium dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 5.8x P/E.
Income Statement ASML
Tesla Key Stats | Sumber: Bloomberg

Risiko:

Risiko Kepemimpinan & Reputasi

Citra publik Elon Musk dan afiliasi politiknya telah memicu berbagai kontroversi. Beberapa investor institusi mulai khawatir tentang tata kelola perusahaan dan perhatian Musk yang terbagi karena menjalankan banyak perusahaan seperti X, SpaceX, dan Neuralink. Musk adalah aset terbesar dan juga potensi liabilitas terbesar Tesla. Sentimen investor sangat terpengaruh oleh tindakannya. Selain itu, tindakannya yang kontra dengan Presiden AS, juga berpotensi membuat harga saham TSLA jatuh. 

American Party Elon Berpotensi Membuat Harga Saham Terkoreksi

Saham Tesla anjlok hampir 7% pada hari Senin 7 Juli 2025, menghapus lebih dari $68 miliar dari nilai pasar perusahaan, setelah CEO Elon Musk mengumumkan rencana untuk membentuk partai politik baru bernama "America Party". Musk menyebut partai tersebut akan fokus pada 2-3 kursi Senat dan 8-10 kursi DPR, cukup untuk menjadi penentu dalam undang-undang kontroversial dan “memastikan suara rakyat terwakili.” Namun, keterlibatan Musk dalam politik kembali memicu kekhawatiran investor. Sebelumnya, kedekatannya dengan Presiden Donald Trump dan keterlibatannya dalam "Department of Government Efficiency (DOGE)" sempat merusak citra Tesla. 

Persaingan Pasar yang Ketat

Tesla tidak lagi sendirian di pasar kendaraan listrik (EV). Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai perusahaan otomotif global termasuk produsen lama (legacy automakers) seperti Volkswagen, Ford, GM, serta pemain baru seperti BYD, NIO, XPeng, Xiaomi, dan Lucid Motors  yang semakin agresif masuk ke pasar EV. 

Di China, Tesla menghadapi tekanan luar biasa dari BYD yang menjual kendaraan dengan harga lebih rendah, namun fitur dan teknologi yang kompetitif. Selain itu, produsen lokal memiliki keunggulan logistik, akses ke subsidi pemerintah, serta dukungan nasionalisme konsumen. Di Eropa dan Amerika, merek-merek seperti Mercedes-Benz, BMW, dan GM mulai merilis EV kelas premium yang menyaingi Tesla Model S atau Model X.

Biaya Ekspansi yang Tinggi 

Untuk mempertahankan posisi dan memperluas jangkauan pasar global, Tesla terus melakukan investasi besar-besaran dalam membangun gigafactory baru (misalnya di Meksiko dan India), memperluas jalur produksi, memperkuat infrastruktur pengisian daya Supercharger, serta mengembangkan teknologi AI dan robotaxi. Semua ini memerlukan dana dalam jumlah sangat besar, dan tidak selalu memberikan hasil langsung.

Proyek-proyek seperti Cyber Truck, robotaxi, dan Dojo supercomputer masih dalam tahap awal atau belum membuktikan profitabilitas jangka pendek. Jika teknologi ini gagal secara komersial, Tesla bisa mengalami kerugian besar dan tekanan keuangan. Selain itu, tingginya biaya R&D dan ekspansi bisa mengurangi margin keuntungan atau menimbulkan kebutuhan pendanaan baru (melalui utang atau penerbitan saham), yang bisa berdampak negatif bagi investor.

Technical:

Saham Tesla (TSLA) saat ini rebound dari area support kuat di sekitar $285–$295 setelah mengalami tekanan jual dari resistance $360. Stochastic menunjukkan kondisi oversold dan mulai mengarah naik, mengindikasikan potensi pantulan jangka pendek. Namun, MACD masih menunjukkan momentum negatif, jadi tren belum sepenuhnya berbalik. Selama harga bertahan di atas zona support ini, potensi technical rebound tetap terbuka, tapi waspadai tekanan jika kembali gagal menembus $315–$320.

 

Beli Put Option TSLA Di Sini!

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi di 1000+ pilihan aset yang mencakup Saham AS & ETF, Options Trading untuk Saham AS & ETF, Aset Crypto, Crypto FuturesEmas, dan juga puluhan produk Reksa Dana, semua mulai dari Rp10.000 saja! Di Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena Pluang sudah bekerja sama dengan mitra-mitra tepercaya yang memiliki izin dan diawasi oleh lembaga pemerintah terkait. Yuk, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1