Non Farm Payroll AS, rilis data ekonomi penting hingga Nike rilis kinerja keuangan, selengkapnya dalam The Week Ahead berikut!
Musim perilisan laporan keuangan perusahaan (earnings season) berlanjut pekan ini, di mana deretan perusahaan top yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan global seperti Carnival Corporation (CCL) dan Nike Inc (NKE) siap memamerkan prestasi keuangannya di triwulan lalu.
CCL dijadwalkan menjadi yang pertama menerbitkan laporan keuangannya pada Senin (30/9) sebelum pasar reguler dibuka. Sementara Nike dijadwalkan pada Selasa (1/10) setelah pasar tutup. Perilisan ini akan mempengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat keempatnya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.
Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) kedua perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!
Analyst EPS Estimate | Potential Upside | |
Carnival Corporation (CCL) | $1.27 | 5.01% |
Nike Inc (NKE) | $0.52 | 9.74% |
*disclaimer: rata-rata kenaikan diambil dari nilai sehari setelah rilis laporan keuangan selama 8 periode sebelumnya jika berhasil mengalahkan estimasi pasar
ISM akan merilis indeks manufaktur (Manufacturing Purchasing Managers’ Index/PMI) pada pekan ini. ISM akan melaporkannya pada Selasa (1/10). Menurut konsensus ekonom, skor indeks manufaktur AS September akan berada di 47.6. Hasil ini meningkat dari perolehan sebelumnya di level 47.2.
Laporan ini merupakan indikator ekonomi yang mengukur arah perkembangan tren ekonomi pada sektor manufaktur dan jasa, yang diukur melalui skor dengan rentang 0 hingga 100.
Jika nilai PMI manufaktur suatu negara berada di atas 50, maka sektor manufaktur di negara tersebut disebut sedang berekspansi atau tumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebaliknya, jika nilai tersebut berada di bawah 50, maka sektor manufaktur di sebuah negara sedang kontraksi atau melambat dari bulan sebelumnya.
Bagi ekonom, pelaku pasar, dan pemangku kebijakan, kedua data tersebut selalu digunakan sebagai indikator untuk mencerminkan kondisi dan iklim dunia bisnis saat ini. Sehingga, mereka pun nantinya bisa menentukan kebijakan sesuai persepsi pelaku usaha.
Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (3/10).
Ekonom memperkirakan terdapat 221.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya dari pemerintah AS pada pekan ini. Angka itu lebih rendah dari realisasi pekan sebelumnya yakni 218.000 pengajuan.
Asal tahu saja, initial jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tuna karya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah AS.
Pasalnya, mereka tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dalam waktu sepekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.
Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu, sehingga nilai tukar dolar AS berpotensi melemah. Sebaliknya, jika jumlah pengajuan bantuan tunakarya menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.
Biro Tenaga Kerja AS (Bureau of Labor Statistics) akan merilis data tingkat pengangguran di AS periode September pada Jumat (4/10). Analis memperkirakan, tingkat pengangguran akan berada di level 4,2% pada bulan September atau tidak berubah dari periode Agustus..
Tingkat pengangguran yang tinggi dapat menjadi indikator rendahnya pertumbuhan ekonomi. Jika banyak orang yang tidak bekerja, ini dapat mengindikasikan rendahnya kegiatan ekonomi dan investasi. Dalam situasi seperti ini, Fed mungkin cenderung menurunkan suku bunga untuk menekan jumlah angka pengangguran, dengan harapan dapat memulai kembali pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lebih banyak peluang kerja.
Nonfarm payrolls (NFP) adalah laporan bulanan yang dikeluarkan oleh Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat yang menunjukkan jumlah pekerjaan baru yang tercipta di sektor non-pertanian. Mereka akan menerbitkan data NFP periode September pada Jumat (5/10) bersamaan dengan tingkat pengangguran.
Data nonfarm payrolls sangat relevan bagi kebijakan moneter yang dijalankan oleh bank sentral, seperti Federal Reserve (The Fed) di Amerika Serikat. Ketika nonfarm payrolls meningkat, ini menunjukkan bahwa lebih banyak pekerjaan telah tercipta, yang biasanya berarti bahwa ekonomi sedang tumbuh. Pertumbuhan pekerjaan yang kuat dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga, mendorong konsumsi, dan pada akhirnya memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Analis memproyeksikan tambahan pekerjaan baru sebesar 144,000 pada periode September, meningkat tipis dari 142,000 di periode sebelumnya. Jika nonfarm payrolls menunjukkan penurunan atau jika pertumbuhannya jauh di bawah ekspektasi, The Fed mungkin mempertimbangkan untuk segera memangkas suku bunga guna merangsang pertumbuhan ekonomi.
Harga Bitcoin melaju sekitar 3% pada minggu lalu yang berakhir pada tanggal 29 September. Secara teknikal, harga Bitcoin masih rawan terkoreksi lebih lanjut setelah gagal menembus level penting di 66000 dan setidaknya sampai artikel ini ditulis harga Bitcoin kembali ke level 64000.
Alhasil, Bitcoin masih berada dalam tren yang sedikit bearish menatap ke akhir pekan sembari investor menunggu beberapa data yang sangat penting dan menjadi fokus pasar yaitu data Non Farm Payroll (NFP) dan Unemployment Rate pada Jumat (4/10). Data ekonomi penting ini akan menjadi katalis yang menentukan pergerakan harga Bitcoin dalam seminggu kedepan.
Prediksi saya harga Bitcoin minggu ini akan bergerak di rentang level $60000-66000 sembari menunggu hasil NFP & tingkat pengangguran. Jika data ketenagakerjaan tetap terjaga dengan baik, maka bukan tidak mungkin BTC akan kembali naik mencoba menembus level penting di 66000.
Nilai indeks S&P 500 (SPX) terapresiasi sekitar 0.6% dari level 5711.9 pembukaan ke level 5767,37 penutupan. Apresiasi sepanjang minggu ini membuat indeks SPX kembali ke dalam tren super bullish dan terus menerus mencetak rekor demi rekor level tertinggi sepanjang masa.
Saat ini, SPX diperdagangkan pada level 5737 sampai artikel ini dibuat. Ini adalah 3 minggu berturut-turut SPX ditutup dengan menghijau. Jika kita proyeksikan secara linear dan proporsional dari tren kenaikan sebelumnya, maka SPX berpotensi akan menuju level 5900 dalam beberapa minggu ke depan.
Adapun hal yang memberatkan adalah beberapa peristiwa penting yang perlu diperhatikan pekan ini adalah data ketenagakerjaan yaitu Non Farm Payroll (NFP) dan Unemployment Rate. Kita juga akan menyaksikan rilis laporan keuangan dari perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar cukup besar yaitu Nike Inc (NKE) yang berpotensi turut menciptakan sentimen terhadap pasar dan kondisi perekonomian secara garis besar.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini