Microsoft Gelar Acara Akbar, Perusahaan Paling Valuable di Dunia Rilis Kinerja Keuangan hingga Bitcoin Terus Cetak Level ATH Baru. Selengkapnya dalam The Week Ahead berikut!
Musim perilisan laporan keuangan perusahaan kuartal 3 tahun 2024 (Earnings Season) berlanjut pekan ini. Deretan perusahaan top yang melantai di bursa Amerika Serikat (AS) dan global seperti NVIDIA Corporation (NVDA), Walmart Inc (WMT), Snowflake Inc (SNOW) dan Baidu Inc (BIDU) siap memamerkan prestasi keuangannya di triwulan lalu. Asal tahu saja, NVIDIA kini menjadi perusahaan dengan valuasi paling besar di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai lebih dari 3,48 triliun dollar.
Walmart dijadwalkan menjadi yang pertama menerbitkan laporan keuangannya pada Selasa (19/11) sebelum pasar buka. Sementara NVDA & SNOW berada sehari setelahnya (20/11) setelah pasar reguler tutup. BIDU akan menjadi yang menutup acara akbar pelaporan kinerja keuangan pada hari Kamis (21/11). Perilisan ini akan mempengaruhi nilai indeks saham S&P 500 di akhir pekan mengingat kelimanya memiliki nilai kapitalisasi pasar yang sangat besar.
Secara lebih rinci, Sobat Cuan bisa menyimak ringkasan estimasi laba per saham (EPS) ketiga perusahaan tersebut pada tabel di bawah ini!
Analyst EPS Estimate | Potential Upside | |
NVIDIA Corporation (NVDA) | $0.742 | 8.78% |
Walmart Inc (WMT) | $0.529 | 5% |
Snowflake Inc (SNOW) | $0.152 | 6.42% |
Baidu Inc (BIDU) | $17.61 | 4.94% |
*disclaimer: rata-rata kenaikan diambil dari nilai sehari setelah rilis laporan keuangan selama 8 periode sebelumnya jika berhasil mengalahkan estimasi pasar
Transaksi Saham Snowflake di Sini!
*disclaimer: rata-rata kenaikan diambil dari nilai sehari setelah rilis laporan keuangan selama 8 periode sebelumnya jika berhasil mengalahkan estimasi pasar
Selain keempat perusahaan tersebut, Sobat Cuan juga bisa melihat jadwal lengkap emiten yang akan merilis laporan keuangannya pada minggu ini di tabel berikut!
S&P akan merilis indeks manufaktur (Manufacturing Purchasing Managers’ Index/PMI) pada pekan ini. S&P akan melaporkannya pada Jumat (22/11). Menurut konsensus ekonom, skor indeks manufaktur AS November akan berada di 48.8. Hasil ini meningkat dari perolehan sebelumnya di level 48.5.
Laporan ini merupakan indikator ekonomi yang mengukur arah perkembangan tren ekonomi pada sektor manufaktur dan jasa, yang diukur melalui skor dengan rentang 0 hingga 100.
Jika nilai PMI manufaktur suatu negara berada di atas 50, maka sektor manufaktur di negara tersebut disebut sedang berekspansi atau tumbuhan dibandingkan bulan sebelumnya.
Sebaliknya, jika nilai tersebut berada di bawah 50, maka sektor manufaktur di sebuah negara sedang kontraksi atau melambat dari bulan sebelumnya.
Bagi ekonom, pelaku pasar, dan pemangku kebijakan, kedua data tersebut selalu digunakan sebagai indikator untuk mencerminkan kondisi dan iklim dunia bisnis saat ini. Sehingga, mereka pun nantinya bisa menentukan kebijakan sesuai persepsi pelaku usaha.
Hasil ini akan sangat berpengaruh terhadap pasar finansial khususnya pasar Kripto. Terkahir kali data PMI menurutISM lebih rendah dari ekspektasi, market mengalami Crash parah dengan harga Bitcoin turun hampir 20% ke bawah level $50,000. Oleh karena itu, pasar sangat menantikan dan harap-harap cemas menanti perilisan data ekonomi penting ini.
Departemen ketenagakerjaan AS (US Department of Labor) akan mengumumkan data pengajuan klaim bantuan pengangguran (Initial Jobless Claim) pada Kamis (21/11).
Ekonom memperkirakan terdapat 220.000 pengangguran yang mengajukan klaim bantuan tunakarya dari pemerintah AS pada pekan ini. Angka itu lebih tinggi dari realisasi pekan sebelumnya yakni 217.000 pengajuan.
Asal tahu saja, initial jobless Claim adalah indikator yang menggambarkan jumlah tuna karya yang mengajukan tunjangan pengangguran dari pemerintah AS.
Pasalnya, mereka tidak memiliki pekerjaan atau sedang mencari pekerjaan yang dalam waktu sepekan. Ekonom dan analis biasanya menggunakan data ini untuk mengukur kesehatan pasar tenaga kerja serta mencari sinyal mengenai kondisi ekonomi AS secara keseluruhan.
Jumlah klaim yang tinggi memberi isyarat bahwa situasi ekonomi AS sedang lesu, sehingga nilai tukar dolar AS berpotensi melemah. Sebaliknya, jika jumlah pengajuan bantuan tunakarya menurun mengindikasikan ekspansi ekonomi AS.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan pemerintahan AS yang baru di bawah Donald Trump. Dalam pertemuan terakhirnya dengan Presiden Joe Biden di sela-sela Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Lima, Peru yang diselenggarakan dari tanggal 10-16 November 2024.
Xi menyampaikan bahwa Tiongkok tetap berkomitmen pada hubungan AS-Tiongkok yang stabil, sehat, dan berkelanjutan. Biden dan Xi membahas berbagai isu penting seperti kejahatan siber, perdagangan, Taiwan, Laut China Selatan, dan hubungan dengan Rusia. Meski terdapat perbedaan pandangan, kedua pemimpin sepakat bahwa komunikasi langsung antar pemimpin sangat penting untuk mencegah eskalasi konflik di masa mendatang.
Dalam pertemuan tersebut, isu Taiwan menjadi salah satu topik yang memicu perdebatan tajam. Biden mengecam aktivitas militer Tiongkok yang dianggap mengganggu stabilitas kawasan. Selain itu, Biden juga membahas tekanan ekonomi terhadap Tiongkok melalui pembatasan investasi dan ekspor teknologi tinggi, termasuk semikonduktor, yang dinilai penting untuk keamanan nasional AS. Tiongkok membantah tuduhan terlibat dalam serangan siber dan menegaskan bahwa AS seharusnya tidak campur tangan dalam konflik di Laut China Selatan.
Pada saat yang sama, Tiongkok meluncurkan upaya diplomatik intensif di Amerika Latin, termasuk memperbarui perjanjian perdagangan bebas dengan Peru dan menjalin hubungan erat dengan Brasil agar ekspor China bisa kembali melesat dan perekonomian negara semakin baik. China ke depan akan menjadi tuan rumah KTT APEC 2026 dan menegaskan bahwa hubungan antara Tiongkok dan AS akan lebih baik jika kedua negara saling mendukung dan mengesampingkan perbedaan.
Microsoft Ignite tahun ini berlangsung secara hybrid di Chicago pada 19-22 November, mempertemukan para pemimpin IT dan pakar industri terkemuka. Konferensi ini dibuka dengan keynote yang menyoroti bagaimana organisasi dapat menjadi perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI) dan mengintegrasikan teknologi ini ke dalam alur kerja sehari-hari. Keynote tersebut akan dipimpin oleh CEO Microsoft, Satya Nadella, bersama para eksekutif lain seperti Charlie Bell, Scott Guthrie, dan Rajesh Jha. Selain itu, sesi breakout akan membahas topik seperti pengelolaan aplikasi cerdas, perlindungan data, dan peningkatan produktivitas.
Mitra lama Microsoft seperti CDW, NVIDIA, dan AMD juga akan berkontribusi dengan fokus pada bagaimana AI dapat membantu memperbaiki alur kerja, mengamankan lingkungan cloud, dan menyederhanakan operasi bisnis. Salah satu sorotan di Ignite tahun ini adalah Microsoft Copilot, alat berbasis AI yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas di Microsoft 365. CDW, sebagai mitra strategis Microsoft, telah membantu lebih dari 2.000 klien mengimplementasikan Copilot sesuai dengan tujuan bisnis mereka. CDW akan menampilkan Inscape, alat pengelolaan cloud yang membantu organisasi mengoptimalkan infrastruktur Azure, AWS, dan Google Cloud, sekaligus memberikan pelatihan AI.
Topik lain yang dibahas di Ignite adalah bagaimana AI meningkatkan pengalaman pelanggan. Fitur berbasis AI di Azure memungkinkan organisasi memberikan layanan yang lebih personal dan responsif, seperti asisten virtual, pendamping belanja di toko, hingga penasihat keuangan berbasis tren pasar. Selain implementasi, Ignite juga menekankan pentingnya mengukur keberhasilan AI melalui hasil yang terukur, seperti peningkatan produktivitas atau efisiensi biaya. Dengan konferensi Ignite ini, diharapkan dapat memberikan ruang bagi organisasi untuk merancang strategi teknologi masa depan di tengah tren "gold rush" AI yang sedang berkembang.
Harga Bitcoin mengalami penguatan signifikan pada minggu lalu yang berakhir pada tanggal 17 November setidaknya sampai artikel ini ditulis. Harga Bitcoin naik dari level 80000 pembukaan ke 90600 penutupan atau terapresiasi sekitar 12%. Secara teknikal, harga Bitcoin masih berada di atas neckline dan tren masih bullish. Inflow yang baik dari ETF membuat harga bitcoin semakin perkasa dengan mencatatkan inflow mingguan terbesar sepanjang sejarah dengan lebih dari $1.8 miliar.
Bitcoin kini berada di level $90600 dan berpotensi kembali naik didorong oleh berbagai sentimen positif dari pemilu Amerika yang mana Trump mulai menunjuk beberapa orang di kabinet yang sangat pro terhadap industri kripto termasuk Elon Musk. Terlebih, kabar pemecatan Gary Gensler yang selama ini dikenal menyulitkan perkembangan aset kripto dengan aturan yang sangat ketat diisukan akan segera dipecat atau mengundurkan diri.
Adapun minggu ini perilisan data ekonomi yang perlu diperhatikan adalah data PMI yang juga diprediksi oleh analis mengalami peningkatan dan berpotensi memberikan katalis positif untuk Bitcoin. Prediksi saya harga Bitcoin minggu ini akan bergerak di rentang level $86000-96000 sembari menunggu katalis positif yang signifikan sehingga Bitcoin bisa menyentuh level $100000 sebelum akhir tahun 2024.
Nilai indeks S&P 500 (SPX) terkontraksi sekitar 2% dari level 6008.86 pembukaan ke level 5870.63 penutupan. Hasil mengecewakan ini harus diraih setelah di awal pekan mencatatkan level tertinggi baru sepanjang masa.
Minggu lalu, SPX sempat berada di ketinggian 6017 yang menjadi rekor level tertinggi sepanjang masanya. Namun, data inflasi CPI yang dirilis minggu lalu dengan hasil inflasi meningkat membuat aset berisiko seperti S&P 500 terkena sentimen negatif. Terlebih, hasil ini mengubah proyeksi penurunan suku bunga acuan yang diperkirakan bisa lebih lambat dari perkiraan semula. Pada awal pekan, tercatat probabilitas penurunan suku bunga acuan 25bps berada di 65% dan kini menurun menjadi 61%. Beberapa kebijakan Trump termasuk tarif tinggi membuat kekhawatiran inflasi di AS kembali melonjak sehingga membuka ruang bagi The Fed untuk lebih menahan diri melakukan quantitative easing.
Perlisan laporan keuangan perusahaan dengan valuasi terbesar di dunia yaitu NVIDIA juga akan menciptakan sentimen terhadap pasar terhadap kondisi perekonomian secara garis besar serta berdampak signifikan pada laju S&P 500. Adapun hal yang harus diperhatikan lainnya adalah beberapa data ekonomi penting yaitu klaim pengangguran, housing starts dan indeks manufaktur PMI. Jika data perekonomian dan kinerja NVIDIA positif, S&P 500 diproyeksikan dapat kembali mengklaim level 6000.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini