Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

EPS ADBE Diproyeksikan Tumbuh 48.6% YoY Pada 1Q25
shareIcon

EPS ADBE Diproyeksikan Tumbuh 48.6% YoY Pada 1Q25

10 Mar 2025, 3:07 AM·Waktu baca: 7 menit
shareIcon
Kategori
EPS ADBE Diproyeksikan Tumbuh 48.6% YoY Pada 1Q25

ADBE akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 1Q25 pada hari Kamis (13/03) dini hari. Sebagai perusahaan perangkat lunak yang menjadi market leader untuk segmen editing dan rendering, ADBE mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!

Profil Singkat Adobe Inc 

Adobe Inc adalah perusahaan perangkat lunak dalam bidang media digital dan pemasaran digital dengan memanfaatkan model bisnis berlangganan (subscription). 

Perusahaan yang bermarkas di negara bagian California, AS dan berdiri sejak 1982 ini menjadi pemain utama pasar piranti lunak untuk desain, pengeditan, dan sintesis gambar (rendering). Melalui produk-produk unggulan seperti Adobe Photoshop, Adobe Premier Pro, dan Adobe Acrobat Reader, perusahaan berhasil mengambil pangsa pasar 61.8% di kancah piranti lunak media digital global.

Adobe sendiri resmi melantai di bursa NASDAQ dengan simbol saham ADBE pada 1986. Setelah berkiprah 40 tahun lamanya, Adobe kini memiliki nilai kapitalisasi sebesar US$195.63 miliar.

Saat ini, Adobe memfokuskan aktivitasnya pada tiga segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$21.5 miliar bagi perusahaan di 2024, tumbuh 10.8% dibanding setahun sebelumnya.

Ketiga segmen bisnis itu terdiri dari: 

  1. Digital Media. Segmen ini berfokus pada layanan dan solusi yang memungkinkan penggunanya untuk menciptakan, mempublikasikan, dan mempromosikan konten. Segmen satu ini tercatat menyumbang pendapatan US$15.9 miliar di tahun 2024. Adapun kontribusi penjualan segmen ini dipecah lagi menjadi subsegmen Creative Cloud dan Document Cloud yang masing-masing memiliki pendapatan US$12.7 miliar (sekitar 58.97% dari total pendapatan perusahaan) dan US$12.7 miliar (14.8% dari total pendapatan perusahaan).
  2. Digital Experience. Segmen ini menyediakan platform komputasi awan yang memungkinkan bisnis untuk mengelola pengalaman pelanggan dengan lebih baik. Pada 2024, segmen ini mencetak pendapatan US$5.4 miliar atau dengan proporsi 14.8% dari total pendapatan perusahaan. Degmen Digital Experience juga dipecah ke dalam dua subsegmen yakni Digital Experience Subscription dan Others yang masing-masing menyumbang pendapatan US$4.9 miliar dan US$502 juta.
  3. Publishing and Advertising. Segmen ini menyediakan beragam produk dan layanan yang tidak berkaitan dengan media dan komputasi awan, seperti aplikasi konferensi web dan solusi pembelajaran digital (eLearning), penawaran iklan dan penerbitan. Segmen ini menyumbang pendapatan US$275 juta pada 2024. 

Segmen Breakdown | Sumber: Bloomberg

Meski menancapkan kuku kuat di sektor piranti lunak, Abode sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya, seperti Intel, NVDA, QCOM

Tesis Investasi Adobe Inc 

1. Pertumbuhan Positif Pasar Industri Perangkat Lunak Jadi ‘Ladang Cuan’ bagi Adobe

Menurut Statista, pasar perangkat lunak diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa di seluruh dunia. Diproyeksikan bahwa pada tahun 2025, pendapatan di segmen pasar ini akan mencapai angka mengesankan sebesar US$740.89 miliar. Dalam pasar ini, perangkat lunak perusahaan (Enterprise Software) diperkirakan akan mendominasi dengan volume pasar yang diproyeksikan mencapai US$315 miliar pada tahun 2025.

Selain itu, pendapatan di pasar perangkat lunak diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan yang stabil sebesar 4.87% dari tahun 2025 hingga 2029. Pertumbuhan ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan volume pasar yang substansial, mencapai US$896.17 miliar pada tahun 2029.

Dalam perbandingan global, Amerika Serikat diperkirakan akan menghasilkan pendapatan tertinggi di pasar perangkat lunak. Proyeksi pendapatan untuk Amerika Serikat saja pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$379,29 miliar. Hal ini menegaskan kehadiran pasar yang signifikan serta potensi besar Amerika Serikat dalam industri perangkat lunak secara global.

Di pasar perangkat lunak dunia, Amerika Serikat memimpin dengan inovasi dari startup teknologi serta dominasinya dalam layanan komputasi awan (cloud computing).

 

Tak ketinggalan, meningkatnya popularitas aplikasi ponsel pintar untuk hiburan dan konsumsi media juga diramal akan memicu permintaan perangkat lunak pengembangan aplikasi di masa depan.

Nah, potensi pasar yang besar ini tentu akan menjadi ladang cuan bagi Adobe. Kendati begitu, Adobe tetap harus tetap bisa menjaga daya saingnya dengan menciptakan inovasi baru atau melakukan pembaruan produk-produknya agar tetap sesuai kebutuhan masyarakat. 

2. Integrasi Teknologi AI dengan Produk-produk Adobe

Menurut Statista, ukuran pasar dalam industri Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) diproyeksikan akan mencapai US$243,72 miliar pada tahun 2025. Pasar ini diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 27,67% dari tahun 2025 hingga 2030, yang akan menghasilkan volume pasar sebesar US$826,73 miliar pada tahun 2030. Pertumbuhan pesat ini mencerminkan meningkatnya adopsi teknologi AI di berbagai industri, termasuk kesehatan, keuangan, manufaktur, dan sektor lainnya.

Bisnis teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah bisnis yang cukup menggiurkan. Tak heran jika perusahaan teknologi pun kini sedang berlomba-lomba mengeruk cuan di dalamnya.

Begitu pula dengan Adobe. Perusahaan ternyata tidak tinggal diam dalam memanfaatkan booming teknologi AI. Berikut adalah project AI milik Adobe:

1. Adobe Sensei (AI Bawaan Adobe)

Adobe Sensei adalah teknologi AI Adobe yang sudah terintegrasi dalam berbagai aplikasi mereka seperti Photoshop, Illustrator, Premiere Pro, dan After Effects.

Fitur-fitur berbasis AI dari Adobe Sensei:

  • Photoshop: Generative Fill, Content-Aware Fill, Neural Filters.
  • Illustrator: Auto Recolor, Shape Recognition.
  • Premiere Pro & After Effects: Auto Reframe, Speech-to-Text, Scene Edit Detection.

2. Integrasi dengan AI Pihak Ketiga

ChatGPT & AI Lainnya: Bisa digunakan untuk menghasilkan teks, deskripsi gambar, atau bahkan skrip video.

  • Stable Diffusion/Midjourney/DALL·E: Bisa digunakan untuk menghasilkan aset grafis atau inspirasi desain yang bisa langsung diimpor ke Adobe Photoshop atau Illustrator.
  • Runway ML: AI berbasis video editing yang bisa dipadukan dengan Adobe Premiere dan After Effects.

3. Menggunakan Plugin & API AI

  • Adobe Firefly: Generatif AI untuk manipulasi gambar dan desain.
  • API Adobe Sensei: Bisa digunakan oleh pengembang untuk mengotomatisasi tugas-tugas desain dan pengeditan.
  • Adobe Stock AI Search: Membantu mencari gambar lebih cepat berdasarkan deskripsi.

4. Automasi dengan Skrip dan Machine Learning

  • Adobe Photoshop Scripting (JavaScript, Python, VBScript): Bisa digunakan untuk mengotomatisasi tugas pengeditan berbasis AI.
  • Machine Learning dengan Adobe SDK: Bisa digunakan untuk mengembangkan fitur kustom yang terintegrasi dengan Adobe Creative Cloud.

3. Adobe Kerek Tarif Langganan Di Asia, Afrika dan Australia Paada Maret 2025

Sebesar 94% dari total pendapatan Adobe di 2024 merupakan pendapatan berulang (recurring revenue), yang utamanya disumbang oleh pendapatan langganan. Namun, porsi tersebut diharapkan bakal terus meningkat lantaran perusahaan telah resmi mengerek sejumlah tarif langganan produk-produknya per 5 Maret 2024. Adapun detail kenaikan harga adalah sebagai berikut:

1. Paket Aplikasi Tunggal:

  • Langganan Tahunan (ditagih bulanan): naik sebesar USD $2, dari $20,99 menjadi $22,99 per bulan.
  • Langganan Bulanan: naik sebesar USD $3, dari $31,49 menjadi $34,49 per bulan.
  • Langganan Tahunan (prabayar): naik sebesar USD $24, dari $239,88 menjadi $263,88 per tahun.

2. Paket Semua Aplikasi:

  • Langganan Tahunan (ditagih bulanan): naik sebesar USD $5, dari $54,99 menjadi $59,99 per bulan.
  • Langganan Bulanan: naik sebesar USD $7,50, dari $82,49 menjadi $89,99 per bulan.
  • Langganan Tahunan (prabayar): naik sebesar USD $60, dari $599,88 menjadi $659,88 per tahun.

Alasan Kenaikan Harga:

Adobe menyatakan bahwa kenaikan harga ini mencerminkan penambahan nilai pada langganan Creative Cloud, termasuk:

  • Adobe Firefly: aplikasi web yang memungkinkan pembuatan konten luar biasa menggunakan AI generatif.
  • Fitur Berbasis Firefly dalam Aplikasi Creative Cloud: seperti Generative Fill di Photoshop dan Generative Recolor di Illustrator.
  • Adobe Express: aplikasi all-in-one yang mempercepat pembuatan postingan sosial, video, dan PDF sambil bekerja dengan aset yang dibuat di Photoshop dan Illustrator.
  • Layanan Share for Review: tersedia di Photoshop dan Illustrator, serta Frame.io untuk Creative Cloud di Premiere Pro dan After Effects.
  • Puluhan fitur lainnya seperti Text Based Editing di Premiere Pro, Denoise di Lightroom, dan Remove Tool di Photoshop.

Kenaikan tarif berlangganan ini tentunya akan berdampak positif bagi pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun depan.

Mengulas Aspek Finansial Adobe Inc

Model Bisnis ‘Subscription’ Jadi ‘Jimat’ Pertumbuhan Pendapatan Adobe

Pada 2024, Adobe mencetak pendapatan sebesar US$21.5 miliar dan 95% diantaranya adalah pendapatan subscription. Pada 1Q25, diproyeksikan pendapatan subs mencapai US$5.4 miliar atau dengan proporsi 95.7% dari total revenue perusahaan. 

Selain pendapatan subscription, perusahaan juga memiliki bisnis model penjualan produk yang proporsinya sangat kecil <5%. Sehingga ketika perusahaan meningkatkan subscription fee pendapatan perusahaan juga dapat terkerek naik. 

Revenue Breakdown ADBE | Sumber: Bloomberg

Memiliki Laba yang Besar, Diproyeksikan EPS 1Q25 Mencapai US$4.97

Adobe bisa dibilang adalah salah satu perusahaan teknologi yang konsisten mencetak laba. Pada 2024, misalnya, Adobe sukses mencetak laba US$6.4 miliar atau tumbuh 17.59% YoY. Apabila ditinjau dari segmen bisnisnya, setiap segmen bisnis perusahaan rupanya memiliki tingkat margin laba kotor di rentang 66% hingga 96% di tahun lalu, di mana segmen Digital Media menjadi penopang utamanya. 

Pada 1Q25, EPS ADBE diproyeksikan berada di level US$4.97 atau dengan pertumbuhan 48.6% YoY, selanjutnya margin perusahaan pun sangat tinggi yakni di level 38.6%.

Income Statement ADBE | Sumber: Bloomberg

Valuasi Adobe Inc

Menurut konsensus, harga wajar saham Adobe Inc ($ADBE) berada di US$565.53

Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio PE), valuasi ADBE saat ini berada di angka 21.1x PE atau diskon dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 28.2x PE. 

Seharusnya PE dari ADBE bisa dinilai lebih premium oleh pasar mengingat market share ADBE yang besar ditambah dengan recurring income yang pasti yang membuat top line perusahaan menjadi lebih stabil. 

P/E Band ADBE | Sumber: Bloomberg

Risiko Berinvestasi di Saham Adobe Inc 

Risiko Pembajakan Produk Adobe 

Seperti yang disinggung sebelumnya, mayoritas pendapatan Adobe bersumber dari biaya langganan. Namun, dengan tarif langganan yang tergolong mahal, calon pengguna Adobe pun menjadi kurang tertarik untuk memanfaatkan produk-produk Adobe.

Sayangnya, situasi itu mungkin akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan peretasan terhadap produk Adobe dan menjualnya kembali sebagai produk bajakan. 

Untuk mengatasi hal tersebut, Adobe terus melakukan inovasi dan perlu mewanti-wanti pengguna bahwa ia tidak bisa menerima versi terbaru produk-produk Adobe jika membelinya secara ilegal.

Kompetisi Dengan Perusahaan Teknologi Pengembang Software

Adobe harus terus berinovasi mengembangkan teknologi perangkat lunak di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah saing dengan kompetitornya seperti MSFT, CRM, dan ORCL. 

Sebagai perusahaan teknologi, perusahaan harus berani menggelontorkan biaya riset dan pengembangan (RnD) bernilai jumbo untuk membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat Adobe kehilangan pangsa pasarnya. 

Risiko Regulasi dan Kepatuhan

Perubahan dalam regulasi pemerintah terkait privasi data, hak cipta, dan kebijakan teknologi dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas Adobe. Kepatuhan terhadap regulasi yang ketat juga dapat meningkatkan biaya operasional

Transaksi Saham ADBE di Sini!

Investasi dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Ditulis oleh
channel logo

Marcella Kusuma

Right baner

Marcella Kusuma

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
earnings call
Produknya Mendunia, Laba per Saham Nike 26% di Atas Ekspektasi Analis
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1