ADBE akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 1Q25 pada hari Kamis (13/03) dini hari. Sebagai perusahaan perangkat lunak yang menjadi market leader untuk segmen editing dan rendering, ADBE mampu bersaing mengalahkan kompetitornya. Simak selengkapnya di sini!
Adobe Inc adalah perusahaan perangkat lunak dalam bidang media digital dan pemasaran digital dengan memanfaatkan model bisnis berlangganan (subscription).
Perusahaan yang bermarkas di negara bagian California, AS dan berdiri sejak 1982 ini menjadi pemain utama pasar piranti lunak untuk desain, pengeditan, dan sintesis gambar (rendering). Melalui produk-produk unggulan seperti Adobe Photoshop, Adobe Premier Pro, dan Adobe Acrobat Reader, perusahaan berhasil mengambil pangsa pasar 61.8% di kancah piranti lunak media digital global.
Adobe sendiri resmi melantai di bursa NASDAQ dengan simbol saham ADBE pada 1986. Setelah berkiprah 40 tahun lamanya, Adobe kini memiliki nilai kapitalisasi sebesar US$195.63 miliar.
Saat ini, Adobe memfokuskan aktivitasnya pada tiga segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$21.5 miliar bagi perusahaan di 2024, tumbuh 10.8% dibanding setahun sebelumnya.
Ketiga segmen bisnis itu terdiri dari:
Segmen Breakdown | Sumber: Bloomberg
Meski menancapkan kuku kuat di sektor piranti lunak, Abode sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya, seperti Intel, NVDA, QCOM
Menurut Statista, pasar perangkat lunak diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa di seluruh dunia. Diproyeksikan bahwa pada tahun 2025, pendapatan di segmen pasar ini akan mencapai angka mengesankan sebesar US$740.89 miliar. Dalam pasar ini, perangkat lunak perusahaan (Enterprise Software) diperkirakan akan mendominasi dengan volume pasar yang diproyeksikan mencapai US$315 miliar pada tahun 2025.
Selain itu, pendapatan di pasar perangkat lunak diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan yang stabil sebesar 4.87% dari tahun 2025 hingga 2029. Pertumbuhan ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan volume pasar yang substansial, mencapai US$896.17 miliar pada tahun 2029.
Dalam perbandingan global, Amerika Serikat diperkirakan akan menghasilkan pendapatan tertinggi di pasar perangkat lunak. Proyeksi pendapatan untuk Amerika Serikat saja pada tahun 2025 diperkirakan mencapai US$379,29 miliar. Hal ini menegaskan kehadiran pasar yang signifikan serta potensi besar Amerika Serikat dalam industri perangkat lunak secara global.
Di pasar perangkat lunak dunia, Amerika Serikat memimpin dengan inovasi dari startup teknologi serta dominasinya dalam layanan komputasi awan (cloud computing).
Tak ketinggalan, meningkatnya popularitas aplikasi ponsel pintar untuk hiburan dan konsumsi media juga diramal akan memicu permintaan perangkat lunak pengembangan aplikasi di masa depan.
Nah, potensi pasar yang besar ini tentu akan menjadi ladang cuan bagi Adobe. Kendati begitu, Adobe tetap harus tetap bisa menjaga daya saingnya dengan menciptakan inovasi baru atau melakukan pembaruan produk-produknya agar tetap sesuai kebutuhan masyarakat.
Menurut Statista, ukuran pasar dalam industri Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) diproyeksikan akan mencapai US$243,72 miliar pada tahun 2025. Pasar ini diperkirakan akan menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 27,67% dari tahun 2025 hingga 2030, yang akan menghasilkan volume pasar sebesar US$826,73 miliar pada tahun 2030. Pertumbuhan pesat ini mencerminkan meningkatnya adopsi teknologi AI di berbagai industri, termasuk kesehatan, keuangan, manufaktur, dan sektor lainnya.
Bisnis teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah bisnis yang cukup menggiurkan. Tak heran jika perusahaan teknologi pun kini sedang berlomba-lomba mengeruk cuan di dalamnya.
Begitu pula dengan Adobe. Perusahaan ternyata tidak tinggal diam dalam memanfaatkan booming teknologi AI. Berikut adalah project AI milik Adobe:
1. Adobe Sensei (AI Bawaan Adobe)
Adobe Sensei adalah teknologi AI Adobe yang sudah terintegrasi dalam berbagai aplikasi mereka seperti Photoshop, Illustrator, Premiere Pro, dan After Effects.
Fitur-fitur berbasis AI dari Adobe Sensei:
2. Integrasi dengan AI Pihak Ketiga
ChatGPT & AI Lainnya: Bisa digunakan untuk menghasilkan teks, deskripsi gambar, atau bahkan skrip video.
3. Menggunakan Plugin & API AI
4. Automasi dengan Skrip dan Machine Learning
Sebesar 94% dari total pendapatan Adobe di 2024 merupakan pendapatan berulang (recurring revenue), yang utamanya disumbang oleh pendapatan langganan. Namun, porsi tersebut diharapkan bakal terus meningkat lantaran perusahaan telah resmi mengerek sejumlah tarif langganan produk-produknya per 5 Maret 2024. Adapun detail kenaikan harga adalah sebagai berikut:
1. Paket Aplikasi Tunggal:
2. Paket Semua Aplikasi:
Alasan Kenaikan Harga:
Adobe menyatakan bahwa kenaikan harga ini mencerminkan penambahan nilai pada langganan Creative Cloud, termasuk:
Kenaikan tarif berlangganan ini tentunya akan berdampak positif bagi pertumbuhan pendapatan perusahaan di tahun depan.
Pada 2024, Adobe mencetak pendapatan sebesar US$21.5 miliar dan 95% diantaranya adalah pendapatan subscription. Pada 1Q25, diproyeksikan pendapatan subs mencapai US$5.4 miliar atau dengan proporsi 95.7% dari total revenue perusahaan.
Selain pendapatan subscription, perusahaan juga memiliki bisnis model penjualan produk yang proporsinya sangat kecil <5%. Sehingga ketika perusahaan meningkatkan subscription fee pendapatan perusahaan juga dapat terkerek naik.
Revenue Breakdown ADBE | Sumber: Bloomberg
Adobe bisa dibilang adalah salah satu perusahaan teknologi yang konsisten mencetak laba. Pada 2024, misalnya, Adobe sukses mencetak laba US$6.4 miliar atau tumbuh 17.59% YoY. Apabila ditinjau dari segmen bisnisnya, setiap segmen bisnis perusahaan rupanya memiliki tingkat margin laba kotor di rentang 66% hingga 96% di tahun lalu, di mana segmen Digital Media menjadi penopang utamanya.
Pada 1Q25, EPS ADBE diproyeksikan berada di level US$4.97 atau dengan pertumbuhan 48.6% YoY, selanjutnya margin perusahaan pun sangat tinggi yakni di level 38.6%.
Income Statement ADBE | Sumber: Bloomberg
Menurut konsensus, harga wajar saham Adobe Inc ($ADBE) berada di US$565.53
Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio PE), valuasi ADBE saat ini berada di angka 21.1x PE atau diskon dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 28.2x PE.
Seharusnya PE dari ADBE bisa dinilai lebih premium oleh pasar mengingat market share ADBE yang besar ditambah dengan recurring income yang pasti yang membuat top line perusahaan menjadi lebih stabil.
P/E Band ADBE | Sumber: Bloomberg
Seperti yang disinggung sebelumnya, mayoritas pendapatan Adobe bersumber dari biaya langganan. Namun, dengan tarif langganan yang tergolong mahal, calon pengguna Adobe pun menjadi kurang tertarik untuk memanfaatkan produk-produk Adobe.
Sayangnya, situasi itu mungkin akan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang melakukan peretasan terhadap produk Adobe dan menjualnya kembali sebagai produk bajakan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Adobe terus melakukan inovasi dan perlu mewanti-wanti pengguna bahwa ia tidak bisa menerima versi terbaru produk-produk Adobe jika membelinya secara ilegal.
Adobe harus terus berinovasi mengembangkan teknologi perangkat lunak di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah saing dengan kompetitornya seperti MSFT, CRM, dan ORCL.
Sebagai perusahaan teknologi, perusahaan harus berani menggelontorkan biaya riset dan pengembangan (RnD) bernilai jumbo untuk membuat terobosan baru agar tidak tertinggal dengan kompetitornya yang berisiko membuat Adobe kehilangan pangsa pasarnya.
Perubahan dalam regulasi pemerintah terkait privasi data, hak cipta, dan kebijakan teknologi dapat mempengaruhi operasi dan profitabilitas Adobe. Kepatuhan terhadap regulasi yang ketat juga dapat meningkatkan biaya operasional
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Marcella Kusuma
Marcella Kusuma
Bagikan artikel ini