Palantir Technologies (PLTR) akan melaporkan kinerja keuangannya sepanjang 4Q24 pada hari Selasa (04/2) dini hari. Sebagai perusahaan yang mampu menggabungkan AI dan persenjataan, PLTR memiliki posisi daya tawar yang kuat sehingga mampu untuk memperbesar market share di bidang persenjataan kedepannya. Simak selengkapnya di sini!
Palantir Technologies adalah perusahaan teknologi yang berfokus pada analitik data dan perangkat lunak pengambilan keputusan. Mereka mengembangkan platform perangkat lunak yang membantu organisasi menganalisis data mereka untuk menghasilkan wawasan yang mendalam dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik. Palantir Technologies memiliki berbagai produk, termasuk Palantir Gotham, yang digunakan oleh pihak berwenang dan militer Amerika Serikat (AS) untuk analisis intelijen dan keamanan nasional.
Perusahaan yang bermarkas di negara bagian California, AS dan berdiri sejak 2003 ini menjadi salah pemain utama di pasar kolaborasi AI dengan persenjataan dengan client pemerintahan dan badan intelijen di AS. Selain itu, PLTR juga memiliki segmen bisnis komersialnya, dimana AI PLTR dapat dijual ke perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, manufaktur, kesehatan, dan energi untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi.
PLTR sendiri resmi melantai di bursa NYSE dengan simbol saham PLTR pada 2020. Setelah berkiprah hampir 5 tahun lamanya, PLTR kini menjelma menjadi salah satu pentolan perusahaan persenjataan AI di Amerika dengan pelanggan utama dari pemerintah Amerika dan memiliki nilai kapitalisasi sebesar US$181.65 miliar per 29 Jan 2025.
Saat ini, PLTR memfokuskan aktivitasnya pada tiga segmen bisnis utama. Keduanya berhasil menyumbang pendapatan US$2.2 miliar bagi perusahaan di 2023, tumbuh 16.7% dibanding setahun sebelumnya. Untuk tahun FY24, diproyeksikan PLTR akan memiliki pendapatan sebesar US$2.8 miliar atau dengan pertumbuhan 26.3% YoY.
Ketiga segmen bisnis itu terdiri dari:
Meski menancapkan kuku kuat di sektor big data, PLTR sejatinya masih memiliki pesaing yang siap menjegalnya, seperti Databricks, Azure Databricks, Apache Hadoop, Microsoft Azure Synapse, Booz Allen Hamilton (BAH) dan Oracle SQL Developer.
Pengembangan sistem militer yang autonomous mendorong adopsi AI di pasar militer. Sistem modern yang mendukung AI membantu meningkatkan efisiensi sistem militer dan memperkuat kemampuannya di Warfield. Oleh karena itu, pasukan pertahanan negara-negara terkemuka telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka untuk meningkatkan penyebaran AI pada platform militer.
Menurut laporan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada April 2023, AS, Rusia, China, India, dan Arab Saudi secara kolektif menyumbang 63% dari pengeluaran pertahanan pada tahun 2022. Pengeluaran militer global tumbuh sebesar 3.7% pada tahun 2022 dan mencapai UD$ 2,240 miliar
Dengan lata belakang ini, menurut Markets and Markets, Kecerdasan Buatan (AI) di Pasar Militer diperkirakan mencapai US$ 9.2 Miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan mencapai US$ 38.8 Miliar pada tahun 2028, dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Majemuk (CAGR) sebesar 33.3% dari tahun 2023 hingga 2028.
Terobosan AI di DeepSeek tidak akan mengancam Palantir, melainkan lebih bertindak sebagai katalis positif dalam ekspansi PLTR. Ketika model AI menjadi semakin hemat biaya (murah), mereka mengalihkan minat dari kekuatan komputasi mentah ke tempat aplikasi praktis berada, yang merupakan kekuatan inti Palantir. Jika klaim DeepSeek melatih model 671 miliar parameter model hanya dengan US$5.6 juta, maka adopsi AI akan semakin tinggi karena semakin mudah untuk dijangkau oleh banyak orang.
Ketika model bertambah besar, harga menurun, dan organisasi atau perusahaan mulai mengadopsi penggunaan AI dan Palantir berada tepat di tengah-tengah transformasi. Efisiensi dari DeepSeek akan semakin memberdayakan Palantir untuk menyediakan platform berkemampuan AI dengan pengurangan biaya infrastruktur dan dengan demikian adopsi tanpa batas bagi perusahaan dan pemerintah di seluruh dunia. Efisiensi biaya ini semakin memperkuat peran Palantir sebagai pendukung penyebaran AI daripada pesaing LLM dan memfasilitasi perusahaan dalam menangkap permintaan yang meningkat akan kecerdasan operasional terintegrasi AI.
Seiring dengan kemajuan model AI, integrasi produk kedalam sistem Palantir akan semakin mudah dan menjadikan hal ini sebagai opportunity to growth bagi Palantir sehingga dominasi Palantir dalam pengambilan keputusan yang digerakkan oleh AI akan semakin besar dan cepat.
Palantir dan startup Anduril Industries sedang berbicara dengan banyak perusahaan teknologi lainnya, termasuk OpenAI dan SpaceX milik Elon Musk, untuk membentuk konsorsium untuk bersama-sama menawar kontrak pemerintah AS yang dapat memperkuat industri militer dari AS. Selain itu, Palantir sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi dalam drone dan pembuat perangkat lunak Shield AI dalam next funding round dari Palantir.
Supply persenjataan dari PLTR untuk militer AS juga berpotensi meningkat karena pada bulan Desember 2024, pemerintah federal AS memberi Palantir peringkat yang lebih tinggi untuk layanan komputasi awan yang aman. Selanjutnya, Palantir mengumumkan kemitraan dengan pesaingnya yakni Booz Allen Hamilton (BAH), pesaing PLTR di beberapa layanan pemerintah dan pertahanan.
Pada 2023, Palantir segmen government (militer) memiliki pendapatan sebesar US$1.2 miliar, dan di tahun 2024 diproyeksikan akan bertumbuh 25% YoY menjadi US$1.5 miliar. Sedangkan untuk segmen komersial (mayoritas customer dari perusahaan) memiliki pendapatan US$1 miliar pada 2023 dan diproyeksikan naik menjadi US$1.3 miliar di tahun 2024.
Palantir sudah mendapatkan kepercayaan yang cukup tinggi dari pemerintah AS untuk melakukan supply senjata berbasis AI ataupun produk AI keluaran PLTR kepada pemerintahan. Hal ini turut dibuktikan dengan revenue breakdown by regions dari PLTR yang didominasi berasal dari wilayah Amerika dengan proporsi >60% dari total pendapatan perusahaan setiap tahunnya.
Dengan bertambahnya jumlah customer yang diproyeksikan akan mencapai 700 customer di tahun 2024, Palantir akan mencapai economies of scale, dimana hal tersebut dibuktikan dengan tingkat gross margin yang semakin besar seiring dengan pertambahan jumlah customer dari PLTR. Diproyeksikan pada tahun 2024, Gross margin perusahaan berada di level 82.3% atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 80.6%.
Selanjutnya dari sisi operating profit juga mengalami perbaikan, karena sistem ekspansi perusahaan sekarang ini berfokus pada sistem partnership, dimana operating margin perusahaan diproyeksikan berada di level 12.75% di tahun 2024, atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di level 5.39%
Terakhir, apabila ditinjau dari sisi laba bersih, perusahaan memiliki tingkat margin laba bersih 9.9% di tahun 2023 dan diproyeksikan meningkat menjadi 33.4% di tahun 2024 sehingga EPS perusahaan berada di level US$0.38 atau bertumbuh 305.19% YoY.
Income Statement PLTR | Sumber: Bloomberg
Selain dari tingkat margin yang semakin membaik dengan tingkat CAPEX yang diproyeksikan stabil di tahun 2024, PLTR memiliki tingkat cash yang jauh lebih tinggi dibandingkan total debtnya, yakni 18x lebih tinggi. Selanjutnya, free cash flow perusahaan juga diproyeksikan semakin kuat yang berada di level US$1 miliar di tahun 2024.
Menurut konsensus dari Wedbush, harga wajar saham Palantir Technologies ($PLTR) berada di US$90.
Lebih lanjut, apabila ditilik dari rasio harga saham terhadap labanya (rasio PE), valuasi ADBE saat ini berada di angka 165.2x PE atau lebih “mahal” dibandingkan rata-rata kompetitornya sebesar 30.1x PE.
P/E Band 2Y PLTR | Sumber: Bloomberg
Kendati begitu, investor sepertinya “mewajarkan” harga premium tersebut mengingat PLTR masih memiliki ruang growth yang besar serta mendapatkan kepercayaan dari pemerintah AS untuk menyuplai defense system berbasis AI.
Pendapatan PLTR memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orderan atau tender militer dari AS, dimana revenue dari AS berada di level 66% dibandingkan total revenue proyeksi PLTR di tahun 2024. Apabila tidak ada perpanjangan kontrak, PLTR harus mencari pasar baru. Peluang untuk mendapatkan pasar tersebut tidaklah mudah, terlebih apabila PLTR ingin menargetkan segmen government, karena biasanya supplier ke perusahaan yang memiliki informasi sensitif seperti persenjataan atau militer suatu negara, suppliernya juga harus berasal dari negara tersebut.
PLTR harus terus berinovasi dan secara gencar melakukan partnership untuk menggembangkan produknya secara cepat agara bisa memenangkan tender dari pemerintah AS. PLTR sebagai penyedia big data harus terus berinovasi agar tidak kalah saing dengan mengembangkan teknologi perangkat lunak di berbagai segmen bisnisnya agar tidak kalah saing dengan kompetitornya seperti Databricks, Azure Databricks, Apache Hadoop, Microsoft Azure Synapse, Booz Allen Hamilton (BAH) dan Oracle SQL Developer.
PLTR memiliki valuasi yang tergolong premium dibandingkan kompetitornya. Namun, dengan munculnya perlambatan CAPEX spending dari militer AS, growth dari PLTR berpotensi melemah yang dapat secara langsung menurunkan harga saham perusahaan. Pada saat ini, saham perusahaan diperdagangkan di +2 Stdev dari rata-rata dua tahun terakhir.
Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp10.000 dan hanya tiga kali klik saja! Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini