Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Leveragearrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Blog

Mending Beli iPhone atau Saham Apple? Yuk, Simak Ilustrasinya Berikut!

Mending Beli iPhone atau Saham Apple? Yuk, Simak Ilustrasinya Berikut!

25 Jun 2021, 8:34 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Mending Beli iPhone atau Saham Apple? Yuk, Simak Ilustrasinya Berikut!

Sobat Cuan salah seorang penggemar iPhone? Dengan performa yang mumpuni dan kemudahan penggunaan dibanding jenis ponsel pintar lainnya, tak heran jika banyak pengguna yang fanatik terhadap gadget yang berlambang apel digigit itu.

Moncernya penjualan iPhone pun tercermin di dalam kinerja keuangannya. Hingga kini, kapitalisasi pasar saham Apple sendiri sudah menyentuh US$2,22 triliun. Bahkan, lebih besar dibanding Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar US$1,2 triliun.

Kini iPhone yang awalnya dirilis 2007 lalu itu sudah berkembang dengan pesat, di mana model terakhirnya adalah iPhone 12 yang dirilis tahun lalu.

Produk ini tentunya juga menjadi salah satu pendorong tokcernya profit yang dibukukan perusahaan ini. Pada 2020, Apple membukukan laba sebesar US$63,93 miliar, atau tumbuh 1.470% dibanding 2007 yakni US$4,07 miliar.

Kelihatan menarik ya, Sobat Cuan? Kondisi itu tentu akan bikin kamu berpikir tentang cuan yang bisa kamu peroleh jika kamu memilih berinvestasi di saham Apple ketimbang membeli satu unit iPhone seri pertama 14 tahun silam.

Yuk, mari berandai-andai dan mengkhayal bareng ya, Sobat Cuan!

Saham Apple vs Beli iPhone: Mendingan Mana?

iPhone pertama kali dirilis pada tahun 2007 silam, tepatnya sekitar 14 tahun silam. Kala itu, calon pembeli harus mengantre panjang untuk bisa mendapatkan ponsel yang memang sudah ditunggu-tunggu tersebut.

Kala itu, harga iPhone seri pertama dibanderol US$499 untuk kapasitas 4 GB dan US$599 untuk kapasitas 8 GB. Dengan menimbang harga saham Apple saat itu US$3,75 per lembar saham, maka satu unit iPhone saat itu setara dengan 133 hingga 159 lembar saham Apple.

Sekarang, kita tiba di saat yang mendebarkan. 14 tahun kemudian, tepatnya di tahun 2021, harga satu lembar saham Apple sudah US$133 per lembar. Alias, bertumbuh 44 kali lipat sejak tahun 2007 silam!

Nah, dengan asumsi bahwa kamu tak menjual saham-sahammu, maka seharusnya kini kamu sudah mengantongi 133 hingga 159 lembar saham bernilai US$17.689 hingga US$21.147. Atau, kamu bisa membeli 22 hingga 26 unit iPhone 12 yang dibanderol rata-rata US$799 per buah.

Tetapi, memiliki iPhone generasi pertama juga bisa dijadikan investasi, kok. Argumen itu juga benar, karena untuk iPhone generasi pertama yang masih dalam keadaan rapi dan belum pernah digunakan ternyata bisa laku di harga US$1.000 di tangan kolektor.

Namun, kebanyakan dari pembeli menggunakan iPhone bukan untuk dijadikan investasi. Melainkan memang untuk penggunaan sehari-hari.

Jadi, mending mana Sobat Cuan? Beli iPhone atau beli saham Apple langsung?

Baca juga: WFH Bawa Berkah, Morgan Stanley Ramal Saham Apple Naik 15% di 2021

Saham Apple Mengajarkan Pentingnya Investasi Jangka Panjang

Kondisi di atas memperlihatkan bahwa investasi jangka panjang adalah hal esensial agar kamu bisa mencapai masa depan finansial.

Memang, fluktuasi harga aset memang bisa saja terjadi dalam jangka pendek dan mempengaruhi nilai portofoliomu. Namun, selama aspek fundamentalnya kuat, percayalah bahwa investasimu bisa berbuah manis di masa depan.

Selain itu, mendulang cuan adalah soal persepsi. Mereka yang membeli iPhone generasi pertama pun tentu juga bisa mendulang cuan dengan gawainya asal memanfaatkannya untuk kegiatan produktif. Misalnya, menggunakannya untuk memasarkan usaha mereka.

Baca juga: 8 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari iPhone 12

Apakah Sudah Terlambat Membeli Saham Apple?

Nah, untungnya kamu masih belum terlambat untuk memiliki saham Apple. Sebab, prospeknya jangka panjang masih terbilang cukup mumpuni. Hal ini didukung oleh inovasi Apple ke depan yang diprediksi akan terus breakthrough plus merek Apple yang punya reputasi baik.

Di bulan ini, CNN Money melakukan survei terhadap 40 analis yang menyebut bahwa harga saham Apple dalam setahun ke depan akan mencapai US$160 per lembar. Atau, bertumbuh 20,3%.

Jadi, apakah kamu tertarik investasi di saham Apple? Kalau jawabannya adalah ya, kamu bisa memaksimalkan cuan dari investasi di instrumen tersebut dengan diversifikasi aset. Ya, apalagi kalau kamu mendiversifikasikannya dengan saham-saham lain yang berkinerja top!

Makanya, yuk investasi di Pluang S&P 500! Kamu bisa mengakses 500 perusahaan top Amerika Serikat, termasuk Apple, hanya dalam satu genggaman saja!

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Artikel Terkait

Artikel Terkait

Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar