Belajar dan menimba pengalaman kuliah di luar negeri tentu jadi impian banyak pelajar. Sayangnya, kebanyakan sudah mundur lebih dulu begitu tahu biaya kuliah di luar negeri yang mahal.
Saking prestisenya kuliah di negeri asing bagi masyarakat Indonesia, seorang ustaz, Bangun Samudra, mengaku sebagai doktor lulusan Vatikan. Tipuan lulusan Vatikan ustaz ini baru terbongkar ketika ada kritik atas unggahan banner di media sosial tentang status doi yang lulusan S3 Vatikan!
Boro-boro lulusan Vatikan, di kota kecil dengan jumlah penduduk tidak lebih dari seribu orang itu bahkan tidak ada lembaga pendidikan!
Biaya kuliah di luar negeri yang tergolong tinggi menjadikan prestise kuliah overseas sebagai impian yang terkesan mustahil dan membuat banyak orang mundur sebelum mencoba. Padahal, pengalaman kuliah di luar negeri amat layak diperjuangkan, lho!
Jadi, yuk, persiapkan jauh-jauh hari segala yang diperlukan untuk membiayai kuliah dan memenuhi standar hidup di kota impianmu! Ada banyak tips dan trik yang bisa digunakan untuk mengakali, asalkan kamu punya niat yang maksimal.
Baca juga: Nadiem Makarim sebagai Menteri Termuda dengan Ide Segar, Ini 5 Menteri Muda Lain dari Seluruh Dunia
Sebelum memutuskan tempat studi, kamu bisa pertimbangkan biaya berbagai program akademik untuk menentukan total biaya kuliah di luar negeri. Kampus yang kamu tuju semestinya menyediakan informasi tentang berapa biaya program yang kamu incar.
Beberapa kampus, seperti Universitas Iowa dan Universitas Washington merinci biaya yang mungkin dikenakan untuk satu semester mengambil kuliah.
Setelah biaya kuliah, biaya program, buku, perumahan, makanan, transportasi, asuransi, dan biaya lainnya, program studi di luar negeri dapat menelan biaya sekitar USD 13.800.
Meski setiap program berbeda dalam harga, ada beberapa biaya yang konsisten yang dapat dibayar oleh setiap mahasiswa yang belajar di luar negeri. Memahami hal-hal tersebut dapat membantu kamu dalam merencanakan anggaran biaya kuliah di luar negeri dengan lebih baik.
Di luar biaya studi yang dikenakan di kampus, berikut adalah beberapa pengeluaran paling umum, yang dikelompokkan berdasarkan tujuan studi populer di luar negeri.
Tergantung pada benua, negara, dan kota yang mana yang kamu pilih untuk program studi di luar negeri, biaya kuliah di luar negeri untuk kategori hunian/tempat tinggal tentu akan berbeda.
Jika sekolahmu tidak menawarkan pilihan tempat tinggal, kamu harus mempertimbangkan biaya hidup di berbagai kota sebelum memutuskan tempat untuk belajar di luar negeri.
Harga yang tercantum di sini adalah untuk apartemen studio, dan tidak memperhitungkan potensi kamu patungan dengan teman sekamar atau fluktuasi mata uang.
Jika kamu memilih studi di beberapa kota maju di luar negeri, kamu akan mendapati sistem transportasi yang telah terintegrasi. Jadi, meski kamu memilih tinggal tidak di pusat kota, kamu selalu akan ada akses memadai via bantuan integrasi transportasi ini.
Hanya saja, fasilitas transportasi ini tidak datang dengan tanpa biaya. Berikut ini biaya transportasi yang kamu perlu persiapkan sebagai bagian dari biaya kuliah di luar negeri:
Seperti banyak biaya yang terkait dengan biaya kuliah di luar negeri, biaya makan dan minum bisa menjadi biaya yang kamu hemat.
Berikut ini biaya standar yang dikeluarkan untuk kebutuhan makan/minum mahasiswa yang berkuliah di luar negeri:
Baca juga: Tak Terlahir Kaya, 20 Pengusaha Ini Buktikan Sukses adalah Hak Semua Orang
Ada banyak cara yang dapat kamu lakukan untuk memangkas pengeluaran selama kuliah di luar negeri. Kamu dapat mengurangi pos pengeluaran dari hunian, transportasi, ataupun makanan sehari-hari.
Selain mencari beasiswa kuliah, berikut ini hal-hal yang bisa kamu lakukan:
Banyak kota di luar negeri memiliki sistem transportasi umum yang dirancang dengan baik. Dari Tokyo ke Paris, London, Shanghai, Berlin, Singapura, dan seterusnya, memiliki transportasi publik yang ciamik. Jadi, manfaatkanlah!
Mencoba kuliner unik suatu wilayah adalah bagian penting dari mencoba pengalaman budaya baru. Tapi, kalau tekor di kantong, usahakan jangan sering-sering. Demi menghemat biaya kuliah di luar negeri, coba deh masak sendiri di flat. Kamu bisa ajak teman untuk patungan beli bahan dan sekalian belajar masak bareng.
Banyak pelajar yang studi keluar negeri memanfaatkan momen kuliah di luar negeri untuk jalan-jalan mengunjungi tempat baru sebanyak mungkin. Ini boleh saja jika anggaranmu tidak terbatas. Tapi, kalau kamu mesti berhemat, coba batasi kegiatan keluyuranmu. Pilih destinasi dan tujuan wisata yang benar-benar penting bagimu dan saat senggang, cobalah cari pekerjaan paruh waktu demi membiayai kegiatan travelmu.
Ada banyak beasiswa yang bisa kamu ajukan untuk membiayai kuliahmu di luar negeri. Dari beasiswa pemerintah, beasiswa universitas, hingga beasiswa yang dibiayai oleh swasta/sponsor dapat kamu coba. Ikuti juga kegiatan volunteer yang menambah pengalamanmu kuliah di luar negeri sekaligus menambah isi kantongmu.
Sumber: The Balance, Education Consultant
Pelemahan KPK Jadikan Indonesia sebagai Surga Pajak Koruptor?
9 Rekomendasi Buku Keuangan Terbaik Ini Dijamin Bikin Kamu ‘Melek’ Finansial
Pengin Jalan-jalan ke Luar Negeri? Ini Caranya Bikin Paspor Online
Di Tengah Perang Dingin Teknologi AS-Tiongkok, 5G Huawei Optimis Akan Meledak di Pasar
Perbankan Terimpit Persaingan Fintech, OJK Dukung Merger Bank di Indonesia
Bagikan artikel ini