Sebagai investor saham, baik pemula maupun telah berpengalaman sekian waktu, mesti memahami indikator analisis teknikal untuk memaksimalkan investasi.
Mengapa demikian? Sebab, indikator teknis sering digunakan oleh trader untuk mendapatkan gambaran umum tentang penawaran dan permintaan saham. Plus, memberikan gambaran psikologis pasar dan saham.
Metrik, misalnya yang berasal dari volume trading, menjadi indikator analisis teknikal untuk menunjukkan lanjut atau tidaknya pergerakan suatu saham. Analisis teknikal saham juga mampu memberikan sinyal untuk membeli ataupun menjual saham.
Secara umum, ada dua tipe dasar indikator analisis teknikal yang perlu kalian ketahui.
Yang pertama adalah overlays, yakni garis penentu tren apakah saham tersebut naik atau turun. Overlays bisa dilihat di atas atau di bawah candle atau bar. Moving average (MA) dan Bollinger Bands (BB) adalah contohnya.
Yang kedua adalah oscillators. Dia muncul terpisah dari grafik pergerakan harga sekaligus bar penentu awal atau akhir dari sebuah tren. Contohnya ada stochastic oscillator, MACD atau RSI.
Baca juga: 5 Rekomendasi Film tentang Saham & Investasi Ini Wajib Kamu Tonton!
OBV adalah analisis teknikal saham yang menggabungkan harga dan volume suatu saham. Secara singkat, OBV digunakan untuk mengkonfirmasi pergerakan harga saham.
Ketika OBV naik, artinya volume pembelian melebihi volume penjualan yang menyebabkan mendorong harga lebih tinggi. Sebaliknya, jika OBV turun, maka penjualan melebihi volume pembelian dan berdampak pada penurunan harga.
Accumulation/Distribution Line dikenal dengan garis A/D. Garis ini merupakan indikator yang paling umum digunakan dan mampu menentukan aliran uang masuk dan keluar dari sekuritas. Hampir mirip dengan OBV, namun garis A/D hanya mempertimbangkan saham untuk periode tertentu.
ADX merupakan indikator tren yang digunakan untuk mengukur kekuatan dan momentum tren. Analisis ADX menggunakan garis atau angka 20 dan 40. Artinya, apabila garis di bawah 20, maka kekuatan tren lagi menurun. Dan sebaliknya, garis di atas 40 menunjukkan kekuatan tren meningkat. ADX ditentukan dengan garis berwarna hitam dan berada di tengah-tengah antara angka 20 dan 40.
Baca juga: Bursa Saham Sedang Terkoreksi, Kenali Pola Investasi Saham dengan Cara Ini
Aroon Oscillator merupakan indikator analisis teknikal saham untuk menujukan kekuatan tren dan keakuratan titik masuk atau mengidentifikasi tren baru akan dimulai. Indikator Aroon terdiri dari dua garis, yakni Aroon-up (warna hijau) dan Aroon-down (warna merah).
Ketika garis Aroon-up memotong di atas garis Aroon-down, dan sebaliknya, artinya ada kemungkinan perubahan tren. Jika Aroon-down di angka nol dan bersimpangan dengan Aroon-up, artinya itu menunjukkan titik masuk dan kecenderungan tren akan naik dan sebaliknya.
Merupakan kepanjangan dari Moving Average Convergence Divergence. MACD menjadi indikator andalan para trader. Alasannya, indikator ini relatif mudah digunakan untuk menunjukkan kekuatan tren. Indikator ini terdiri dari dua garis, yakni garis MACD dan garis sinyal, yang bergerak lebih lambat. Garis sinyal di atas titik nol mengindikasikan up-trend sedang berlangsung. Selanjutnya, jika garis berada di bawah titik nol, maka down-trend sedang terjadi.
Relative Strength Index atau RSI merupakan garis acuan analisis teknikal saham berupa angka tengah atau nol. Standarnya, RSI berada di angka 30 dan 70.
RSI menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold). Overbought diindikasikan jika harga menyentuh atau melebihi angka 70. Sedangkan oversold akan terjadi jika harga menyentuh atau di bawah angka 30. RSI juga bisa menjadi indikator level support dan resistance.
Stochastic oscillator adalah indikator yang mengukur harga relatif saat ini terhadap kisaran harga dalam periode tertentu. Mirip dengan RSI, stochastic oscillator terdiri dari dua garis yang berada nol dan 100. Garis biasanya berwarna hijau dan merah. Apabila garis hijau di atas garis merah, artinya tren sedang naik. Namun, jika garis hijau bersimpangan dengan garis merah, maka artinya tren cenderung turun.
Ada banyak analisis teknikal saham lain yang bisa kalian gunakan dan sesuaikan dengan kebutuhan. Kalian bisa memanfaatkan akun demo untuk mencoba analisis teknikal saham tersebut. Gunakan yang paling kalian sukai, dan abaikan yang lainnya!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Sumber: Investopedia
Bagikan artikel ini