Ranah media sosial baru-baru ini dikejutkan oleh unggahan viral, di mana beberapa investor pemula mengaku terlilit utang hanya untuk mencoba peruntungan di investasi saham.
Unggahan viral tersebut berasal dari unggahan praktisi jual-beli saham Desmond Wira di akun Twitter-nya pada Sabtu (16/1). Di unggahan tersebut, Desmond memperlihatkan beberapa keresahan investor pemula yang rugi dan harus terjebak utang lantaran melakukan investasi saham tanpa kalkulasi matang.
Ia menunjukkan sebuah tangkapan layar dari keresahan seorang investor yang mengaku meminjam uang sebesar Rp170 juta dari 10 aplikasi pinjaman online hanya untuk menempatkan dananya di saham PT Aneka Tambang Tbk.
Terdapat pula investor lain yang harus menggadaikan tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) mobilnya hanya untuk menempatkan dananya di sebuah saham. Dalam unggahan tersebut, sang investor tengah meminta tolong agar masalahnya cepat selesai.
Selain itu, ada juga investor pemula yang menempatkan uang arisan dan uang iuran Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk berinvestasi saham. Hanya saja, nilai portofolio saham tersebut turun 25%, membuat sang investor kelimpungan.
“Sebaiknya gimana ya solusinya? Bingung mau jawab apa kalau ditanya,” ungkap investor tersebut dikutip dari unggahan yang saat ini sudah mendapatkan 3.100 retweets itu.
Baca juga: Sobat Cuan, Ini Bocoran Tips Investasi Lo Kheng Hong di 2021
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan bahwa kasus-kasus seperti di atas kerap menimpa investor baru. Mereka terlalu percaya diri dengan imbal hasil yang dijanjikan oleh investasi saham sehingga membuat mereka lupa daratan.
“Ini fenomena lupa diri. Saya sudah sering ketemu kasus begini, ada yang uang modal nikah pun ditaruh di saham berakhir rugi,” tuturnya.
Ia menambahkan, fenomena itu terjadi lantaran para investor tersebut terpegaruh oleh banyaknya unggahan viral di media sosial yang diunggah influencer tertentu yang khusus memberikan rekomendasi saham.
Hanya saja, menurut dia, kebanyakan investor pemula tersebut tidak jeli memilah informasi viral terkait saham yang berseliweran di media sosial.
Seharusnya, menurut William, mereka harus sudah memiliki bekal terkait strategi jual dan beli saham hingga risiko dalam berinvestasi saham.
“Ini mungkin karena efek media sosial yang menyesatkan seperti influencer pamer-pamer portofolio yang tanpa sadar mengajak untuk ikut membeli saham tersebut. Memang nggak ada ajakan khusus seperti ‘ayo beli saham ini’ tapi manusia kalau dikasih lihat uang ya pasti tertarik,” terangnya.
Baca juga: Simak Tips Investasi Bitcoin dari Jawara Poker Dunia
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee melarang masyarakat berinvestasi di pasar saham menggunakan utang. Pasalnya, investasi di saham merupakan investasi jangka panjang dan penuh ketidakpastian, sehingga harga saham bisa naik dan turun dalam waktu singkat.
Apalagi menurutnya, investasi menggunakan utang akan membuat investor cenderung merugi. Pasalnya, nasabah terkait harus membayar bunga utang secara rutin, sehingga terpaksa menjual sahamnya untuk membayar bunga tersebut.
“Kalau kita menggunakan utang sangat berisiko sekali investasi kita belum naik, tapi kita harus membayar bunga. Kalau ini yang terjadi tentu akan memberatkan bagi orang yang melakukan investasi tersebut,” ujarnya.
Sumber: Twitter, CNN Indonesia, Detik.com,
Bagikan artikel ini