Berita Terpopuler 10 Agustus 2023

1. Kripto Akan Segera Diatur di RI, Bos Baru OJK Bilang Gini (Sumber: CNBC Indonesia)

Hasan Fawzi telah resmi dilantik sebagai seorang komisioner dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Dia akan bertanggung jawab dalam mengawasi regulasi aset keuangan digital dan aset kripto. Penunjukan ini diharapkan akan memiliki dampak signifikan terhadap pengawasan aset digital dan kripto, yang telah menjadi subjek perdebatan yang intens. Hasan optimis tentang potensi aset digital dan percaya bahwa mereka akan membawa era baru dalam industri keuangan. Dia telah menyebutkan bahwa akan ada tujuh strategi inovasi yang akan diterapkan tetapi belum memberikan rincian lebih lanjut. Hasan sebelumnya menjabat di Bursa Efek Indonesia dan saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen sebuah perusahaan bahan baterai.

2. Baru Dilantik, Bos OJK Buka-Bukaan Soal Komisi Kripto (Sumber: CNBC Indonesia)

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi di sektor Financial Technology, Digital Financial Assets, dan Crypto Assets di OJK, membahas biaya transaksi kripto melalui Crypto Exchanges. Namun, dia menjelaskan bahwa OJK saat ini tidak memiliki kewenangan atas kripto dan bahwa hal itu masuk dalam yurisdiksi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Hasan menyebutkan bahwa biaya transaksi bukan fokus OJK saat ini, karena mereka belum menentukan apakah biaya tambahan diperlukan. Dia menekankan pentingnya Infrastruktur Pemasaran Keuangan (FMI) dalam hal manfaat, kegunaan, dan fungsi. OJK bertujuan untuk memastikan bahwa pemisahan fungsi dari setiap elemen keuangan di bawah pengawasannya berjalan lancar untuk melindungi konsumen dan menjaga integritas pasar. Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, juga menekankan perlunya biaya dalam menjaga tata kelola yang baik dan melindungi masyarakat dalam perdagangan aset kripto. Hasan Fawzi dilantik sebagai Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi dan ADK OJK untuk periode 2023-2028.

3. Breaking News! Harga Emas Jatuh ke Level Terendah Sebulan (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas telah mencapai tingkat terendahnya dalam sebulan ini karena kekhawatiran tentang kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve. Penurunan harga emas selama dua hari terakhir ini disebabkan oleh kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed. Gubernur The Fed, Michelle Bowman, menyatakan bahwa kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk meredam inflasi. Kemungkinan adanya kenaikan suku bunga yang signifikan dan penguatan dolar Amerika Serikat telah membuat emas kurang menarik untuk investasi. Selain itu, situasi ekonomi China, dengan penurunan ekspor dan impor, juga telah berkontribusi terhadap penurunan harga emas.

4. Wall Street Terkoreksi! Pasar Wait dan See Menanti Data Inflasi (Sumber: CNBC Indonesia)

Pada hari Rabu, pasar saham Amerika Serikat dibuka agak lemah, dengan koreksi kecil diatribusikan ke pendekatan menunggu dan melihat partisipan pasar terkait data inflasi. Beberapa bank juga mengalami penurunan peringkat kredit dari Moody's, yang lebih membebani pasar. Semua indeks saham Amerika Serikat berada di zona merah, dengan indeks Nasdaq mengalami penurunan tertinggi hanya 0,10%. Penurunan ini terjadi menjelang laporan inflasi AS yang sangat dinantikan yang dijadwalkan dirilis keesokan harinya. Para trader berharap bahwa Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga di tengah ekonomi makro yang lemah. Kemungkinan kenaikan suku bunga untuk pertemuan FOMC September dan November semakin berkurang, sementara peluang pemotongan suku bunga pada tahun 2024 semakin meningkat. Penurunan peringkat beberapa bank regional oleh Moody's juga turut berkontribusi pada penurunan sentimen investor. Namun, Penn Entertainment mengalami lonjakan sebesar 14% setelah mengumumkan kemitraannya dengan ESPN untuk meluncurkan sportsbook online bernama ESPN Bet.

5. Wall Street Pesta! Meski, Moody's Pangkas Kredit Rating Bank (Sumber: CNBC Indonesia)

Pada tanggal 8 Agustus 2023, meskipun sentimen negatif yang disebabkan oleh penurunan peringkat kredit di beberapa bank, pasar saham Amerika Serikat dibuka lebih tinggi. Semua indeks utama, termasuk Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq, dan S&P 500, menunjukkan kenaikan. Rilis laporan keuangan untuk kuartal kedua 2023 telah mendorong harga saham. Saham United Parcel Service (UPS) turun setelah mencatat pendapatan yang lebih lemah dari yang diperkirakan, sementara perusahaan teknologi pendidikan Chegg melihat lonjakan harga saham setelah mengalahkan perkiraan pendapatan. Laba perusahaan untuk S&P 500 umumnya melebihi harapan. Peserta pasar juga menunggu rilis Indeks Harga Konsumen (CPI) untuk bulan Juli. Meskipun volatilitas baru-baru ini yang disebabkan oleh sinyal negatif, para trader berharap bahwa Federal Reserve Amerika Serikat akan berhenti menaikkan suku bunga.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.