Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

Pluang+

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
Pluang Plus

Siapapun kamu dan apapun impianmu, saatnya#BukaPluangmu

BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan
Berita Terpopuler 6 April 2023

Waktu baca: 3 menit

View

0

Berita Terpopuler 6 April 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 6 April 2023.

1. DOGE Merah Setelah Gantikan Logo Twitter, Elon Musk Jualan? (Sumber: CNBC Indonesia)

Kebanyakan cryptocurrency mengalami kenaikan, dengan Bitcoin naik menjadi US$28,645.25 dan Ethereum menjadi US$1,912.59. Dogecoin mengalami kenaikan sebesar 30,55% dalam seminggu setelah Elon Musk mengganti logo Twitter-nya dengan gambar anjing Shiba Inu. XRP mengalami penurunan sebesar 3,44% selama seminggu terakhir. Bursa saham AS, Nasdaq dan S&P500, mengalami koreksi ringan, sementara aset-aset pelindung seperti emas dan cryptocurrency dengan kenaikan yang signifikan terus naik. Kelemahan ekonomi telah menyebabkan penurunan dalam jumlah lowongan kerja, menunjukkan resesi. Rilis data non-farm payroll diperkirakan akan mempengaruhi harga Bitcoin menjelang akhir minggu.

2. Gonjang-Ganjing Kripto, CEO Binance dikejar Interpol? (Sumber: CNBC Indonesia)

Kebanyakan kriptokurensi mengalami kenaikan harian dan mingguan, kecuali BNB yang menghadapi gugatan hukum dan rumor tentang Interpol Red Notice. Bitcoin naik sebanyak 0,41% menjadi $27.811,49, dan Ethereum naik sebanyak 2,05% menjadi $1.807,08. DOGE mengalami peningkatan signifikan sebesar 34,35% dalam 24 jam setelah Elon Musk men-tweet tentangnya. Sementara itu, BNB terus menurun karena gugatan hukum, dan CEO Changpeng Zhao dikabarkan menghadapi Interpol Red Notice. Pasar kripto menguntungkan dari kriptokurensi yang lebih aman seperti Bitcoin dan Ethereum, sementara Fed masih khawatir tentang inflasi.

3. Pengangguran AS Merajalela, Pemilik Emas Malah Pesta Pora (Sumber: CNBC Indonesia)

Harga emas naik di atas US$2,000 per ons troi setelah data pengangguran AS memburuk. Kenaikan harga emas sebesar 1,81% adalah yang tertinggi sejak 17 Maret 2023, dan harganya mencapai yang tertinggi sejak 8 Maret 2022. Salah satu alasan untuk kenaikan ini adalah memburuknya data tenaga kerja AS, yang menunjukkan lemahnya ekonomi AS dan kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Analis percaya bahwa harga emas harus tetap kuat dan stabil pada harga tinggi saat ini, bahkan bisa melewati harga tertinggi sebelumnya jika melebihi US$2,050.

4. Ramalan Mengerikan Bos JPMorgan Soal Krisis Bank (Sumber: CNBC Indonesia)

CEO dari JPMorgan Chase, Jamie Dimon, telah meminta restrukturisasi proses regulasi mengingat ancaman terhadap sektor keuangan oleh dua kegagalan bank baru-baru ini di AS. Dimon memperingatkan terhadap perubahan spontan pada sistem regulasi dan menyarankan bahwa regulasi yang pandang ke depan harus diterapkan. Dia juga meminta investasi yang lebih besar dalam teknologi iklim dan program ketahanan, dan menyoroti perlunya kehati-hatian seputar kecerdasan buatan. Surat kepada pemegang saham datang setelah tahun yang sukses bagi bank, dengan laba mencapai lebih dari $ 37 miliar.

5. Harga Emas Meroket, Saham PSAB Terbang 10% Lebih (Sumber: CNBC Indonesia)

PT. J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) menutup pada harga Rp109 per saham pada hari Rabu, mengalami kenaikan sebesar 10,10% pada sesi perdagangan pertama. Kenaikan harga saham PSAB didukung oleh kenaikan harga emas global, yang melewati level US$2040/troy ounce. Data pasar tenaga kerja AS yang memburuk, dengan hanya ada 9,93 juta lowongan pekerjaan baru pada Februari 2023, juga berdampak positif pada harga emas karena menjadi sinyal perlambatan inflasi. Pelemahan ekonomi AS juga dapat memicu The Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan, yang mengarah pada ekspektasi pasar untuk tidak ada kenaikan suku bunga.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Bagikan
Tags

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait