Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Berita Terpopuler 15 Maret 2023

Berita Terpopuler 15 Maret 2023

15 Mar 2023, 11:10 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Berita Terpopuler 15 Maret 2023

Berikut lima berita terpopuler untuk semua artikel pada 15 Maret 2023.

1. Sri Mulyani mewaspadai penutupan Silicon Valley Bank (Sumber: Antara News)

Penutupan Silicon Valley Bank di California menyebabkan kegelisahan di pasar keuangan Amerika Serikat, dan Sri Mulyani, Menteri Keuangan, khawatir terhadap dampaknya terhadap ekonomi global. Meskipun SVB adalah bank yang relatif kecil, dengan aset hanya $200 miliar, namun bank ini berpotensi menciptakan persepsi sistemik dan signifikan dalam mempengaruhi kepercayaan deposito. Pemerintah AS telah memutuskan untuk melakukan bailout untuk menjamin semua deposito SVB. Alasan runtuhnya SVB termasuk penurunan kinerja perusahaan startup, yang menyebabkan penurunan kredit SVB, dan peningkatan deposito, yang menimbulkan tekanan keuangan pada neraca keuangan SVB. Meskipun ada kekhawatiran, banyak yang percaya bahwa penutupan SVB tidak akan menyebabkan krisis ekonomi global seperti kebangkrutan Lehman Brothers pada tahun 2008.

2. Ancaman Nyata Pasar Kripto dari Kejatuhan Bank Besar AS (Sumber: CNBC Indonesia)

Kebangkrutan dua bank yang melayani industri kripto, Silvergate Capital dan Silicon Valley Bank, serta penyitaan Signature Bank, mengancam akan menyebabkan keruntuhan dalam industri kripto. Pemerintah federal turun tangan untuk memberikan jaminan bagi penyetor di dua bank tersebut, meningkatkan kepercayaan dan menyebabkan sedikit kenaikan di pasar kripto. Namun, ketidakstabilan sekali lagi menyoroti kerentanan stablecoin, jenis aset kripto yang dirancang untuk melindungi dari volatilitas harga. Penutupan "dua bank yang paling ramah terhadap bitcoin" bisa menimbulkan masalah bagi likuiditas Bitcoin dan pasar kripto secara keseluruhan. Investor sekarang mencari opsi perbankan baru untuk perusahaan kripto.

3. Harga Bitcoin US$24.000, Suku Bunga AS Diprediksi Melandai! (Sumber: Coinvestasi)

Pasar kripto telah pulih dengan peningkatan keseluruhan sebesar 5,89% dalam 24 jam terakhir, dengan Bitcoin dan altcoin lainnya mencatat pertumbuhan. Peluncuran kontrak Bitcoin futures dan peristiwa makroekonomi positif serta perubahan dalam kebijakan suku bunga AS turut berkontribusi pada pertumbuhan ini. Keruntuhan baru-baru ini dari SVB dan bank lain yang ramah kripto juga telah menciptakan momen bullish bagi pasar kripto, karena menyoroti keuntungan potensial dari cryptocurrency sebagai alternatif terdesentralisasi untuk menyimpan dan mentransfer dana.

4. Awan Hitam Selimuti Aset Kripto, Tanda Bakal Kiamat? (Sumber: CNBC Indonesia)

Pasar cryptocurrency telah terpukul oleh guncangan, termasuk penurunan nilai sebesar $70 miliar akibat erosi pasar keuangan AS dan pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve. Meskipun demikian, Mitra Investasi GDP Venture Antonny Liem memprediksi transaksi cryptocurrency akan terus ada, dengan teknologi blockchain terus berkembang dan dukungan regulasi mulai diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia. Namun, pasar cryptocurrency telah mengalami penurunan nilai yang besar terutama karena keruntuhan dari kreditur utama untuk industri tersebut, Silvergate Capital, dan Silicon Valley Bank (SVB). Cryptocurrency terbesar, Bitcoin, turun 8% pada hari Jumat, 9 Maret 2023.

5. Kekhawatiran Belum Reda, Wall Street Bergerak Sangat Volatile (Sumber: CNBC Indonesia)

Bursa saham AS, Wall Street, dibuka dengan volatilitas pada hari Senin karena krisis yang dihadapi oleh Silicon Valley Bank (SVB), yang menyebabkan semua indeks berakhir di zona merah pada hari Jumat. Namun, pasar tampaknya telah agak stabil setelah regulator keuangan AS mengumumkan tindakan darurat untuk menahan potensi tumpahan yang disebabkan oleh kejatuhan SVB. Pelanggan SVB dijamin akses ke semua uang mereka pada hari Senin, dan Fed mengumumkan pendanaan tambahan untuk memenuhi kebutuhan semua penabung melalui Bank Term Funding Program yang baru. Meskipun khawatir, kekhawatiran investor tampaknya sedikit mereda dengan tindakan-tindakan ini.


Disclaimer: Konten berikut ditulis dan dikurasi secara otomatis menggunakan teknologi AI.

Ditulis oleh
channel logo

MachineBot

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar