Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Capital Inflow Deras, Kantong Pajak RI Kian Bernas

Rangkuman Kabar: Capital Inflow Deras, Kantong Pajak RI Kian Bernas

8 Oct 2021, 10:45 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Rangkuman Kabar: Capital Inflow Deras, Kantong Pajak RI Kian Bernas

Rangkuman kabar di akhir pekan, Jumat (8/10) mengulas potensi pemasukan negara dari beleid perpajakan yang baru. Selain itu, ada pula soal blockchain Ethereum yang akan memulai transisi protokol jadi lebih ramah lingkungan akhir bulan ini.

Rangkuman Kabar Dalam Negeri

1. Pemerintah Kantongi Tambahan Rp130 Triliun Akibat Beleid Pajak Anyar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan potensi pemasukan negara dari Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan mencapai Rp130 Triliun.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menargetkan penerimaan perpajakan tahun depan sebesar Rp 1.510 triliun. Disahkannya UU HPP membuka peluang penerimaan akan mencapai Rp1.649,3 triliun. Menkeu juga meyakini bahwa UU HPP akan meningkatkan rasio perpajakan menjadi 9,22% pada 2022. Tanpa UU HPP, targetnya hanya 8,4%.

Apa Implikasinya?

Potensi pemasukan negara yang lebih besar akan memberikan ruang fiskal yang lebih luas. Sehingga, pemerintah bisa bermanuver lebih leluasa dalam menggunakan instrumen belanja negara sebagai komponen pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Selain itu, bertambahnya penerimaan negara juga akan mengurangi ketergantungan pemerintah atas utang. Apalagi, pemerintah tahun depan masih akan menerapkan kebijakan fiskal ekspansif, dengan rasio defisit APBN terhadap PDB diperkirakan di angka 4,85%.

2. Dalam Tiga Hari, Capital Inflow ke Indonesia Capai Rp8,69 triliun.

Bank Indonesia mencatat arus modal asing yang masuk pada periode 4-7 Oktober mencapai Rp 8,69 triliun. Rinciannya, jual neto di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp1,27 triliun dan beli neto di pasar saham sebesar Rp9,96 triliun.

Meski demikian, Indonesia juga mengalami kenaikan premi credit default swaps (CDS). Dalam sepekan, premi CDS naik menjadi 83,92 bps dari posisi awal di tanggal 1 Oktober sebesar 79,81 bps.

Apa Implikasinya?

Kenaikan arus modal asing bisa mendorong penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS. Sebab, BI selalu menggunakan cadangan valasnya ketika mengintervensi pasar valas untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

Baca juga: Rangkuman Kabar: RUU Perpajakan Sah, Bank Sentral Eropa Pasrah

Rangkuman Kabar Manca Negara

1. Ethereum Bersiap Upgrade Jadi Proof of Stake

Blockchain Ethereum akan beralih protokol menjadi proof of stake dari protokol saat ini prrof of work yang dinilai kurang ramah lingkungan. Transisi tersebut akan dimulai lewat upgrade terbaru yang dinamakan Altair upgrade.

Rencananya, Altair upgrade akan teraktivasi mulai 27 Oktober nanti. Selama masa transisi, Ethereum masih akan menggunakan protokol Proof of Work yang dikombinasikan dengan Proof of Stake.

Apa Implikasinya?

Protokol PoS yang lebih ramah lingkungan lantaran tidak memerlukan daya listrik sebanyak PoW merupakan terobosan bagi Ethereum yang tengah berupaya mengadopsi teknologi blockchain generasi ketiga. Akibatnya, komunitas kripto akan semakin tertarik memanfaatkan blockchain Ethereum dan permintaan token native Ethereum, Ether (ETH), akan meningkat. Kalau permintaan ETH meningkat, maka tak menutup kemungkinan harga ETH juga akan naik.

2. Senat AS Sepakat Kerek Pagu Utang Pemerintah AS

Senat AS akhirnya mengesahkan RUU yang memperbolehkan pemerintah AS untuk menaikkan pagu utang jangka pendeknya. Dalam jajak pendapat yang dihelat Kamis (8/10) waktu setempat, Senat AS mengetok palu bahwa pemerintah AS boleh menambah utang hingga US$480 miliar untuk mendanai anggarannya hingga Desember nanti.

Akibatnya, pemerintah AS bisa terhindar dari risiko gagal bayar utangnya sekaligus mencegah terjadinya shutdown.

Apa Implikasinya?

Jika pemerintah AS terjebak dalam situasi default, maka peringkat utang AS akan runtuh. Selain itu, peristiwa tersebut juga akan merobohkan upaya pertumbuhan ekonomi AS, mengingat kebijakan bantuan sosial dan subsidi pandemi (yang ditujukan untuk memperbaiki tingkat konsumsi AS) tidak akan bisa digelontorkan lagi.

Sumber: Reuters, Investing, Bank Indonesia, Investor Daily

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar