Selamat siang, Sobat Cuan! Laba Shopify melandai meski cetak pendapatan mantap hingga Apple gunakan data pengguna sebagai syarat pay later, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Platform belanja daring asal Kanada Shopify mengumumkan pelemahan laba bersih meski berhasil mencetak pendapatan yang tokcer.
Shopify membukukan pendapatan US$1,7 miliar pada triwulan lalu atau tumbuh 26% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sayangnya, perusahaan malah menorehkan laba per saham sebesar US$0,07 atau turun dari US$0,14 di kuartal IV tahun lalu.
Menurut siaran pers yang diunggah kemarin, perusahaan mengaku gembira mampu meraih pertumbuhan penjualan yang mumpuni di tengah “cobaan” dari sisi makroekonomi.
Hanya saja, di saat yang sama, perusahaan juga mengalami kenaikan biaya riset dan pengembangan dari US$273,91 juta di kuartal IV 2021 menjadi US$440,54 juta di triwulan lalu.
Namun, perusahaan berdalih bahwa upaya itu dilakukan demi memberikan fasilitas terbaik bagi merchant-nya di masa depan, salah satunya adalah mempersingkat prosedur operasional agar merchant bisa semakin fokus dalam melayani pelanggannya.
Transaksi Saham Shopify di Sini!
Operator jaringan komunikasi dan internet Verizon Communications pada Rabu (15/2) mengumumkan paket internet terbaru yang memungkinkan penggunanya untuk berselancar dengan kecepatan hingga 2 Gigabyte per detik.
Melalui paket tersebut, Verizon berharap bisa mengeruk cuan dari pelanggan yang rela merogoh kocek dalam hanya demi bermain game dan streaming tanpa ngadat. Di samping itu, Verizon pun berupaya mengikuti jejak pesaingnya, Comcast Corp dan AT&T, yang baru-baru ini juga menawarkan paket internet dengan tingkat kecepatan yang sama.
Sejauh ini, hanya pelanggan Verizon di kota New York, AS yang berkesempatan untuk menikmati paket tersebut. Namun, mereka yang tertarik menggunakan paket itu wajib membayar biaya langganan US$94,99 hingga US$119,9 per bulannya.
Transaksi Saham Verizon di Sini!
Raksasa teknologi Apple Inc saat ini dikabarkan kian serius mengembangkan jasa pembiayaan berkonsep pay later miliknya, Apple Pay Later. Adapun salah satu aspek yang tengah digodok Apple secara sungguh-sungguh adalah mekanisme persetujuan transaksi menggunakan pay later.
Kendati masih meninjau proses tersebut, Apple nampaknya akan menggunakan data transaksi historis sebagai dasar untuk menyetujui transaksi pay later penggunanya. Dengan kata lain, jika penggunanya kedapatan tak pernah melunasi utang di masa lalu, maka jangan harap mereka bisa berutang ke Apple di transaksi berikutnya.
Bahkan, tak hanya itu, Apple juga berencana untuk mengevaluasi data historis penggunaan kartu kredit pelanggannya jika kartu tersebut memang sudah dihubungkan dengan akun Apple Pay.
Transaksi Saham Apple di Sini!
Jaringan utama ekosistem Cosmos, The Hub, berencana meluncurkan pembaruan jaringan Rho pada hari ini.
Pembaruan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah validator "nakal" atau aksi persekongkolan antar validator, yang selama ini dianggap sebagai ancaman bagi aspek keamanan jaringan.
Di samping itu, pembaruan ini juga diharapkan mampu memperbaiki infrastruktur uji coba yang dimiliki Cosmos.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, Saham AS, serta ratusan aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini