Selamat siang, Sobat Cuan! Belanja di Google akan dibantu teknologi AI hingga Tesla diam-diam makin laris di China, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!
Raksasa internet anak usaha Alphabet, Google, berniat untuk mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif ke fitur belanja daring miliknya. Upaya ini dimaksudkan agar para calon konsumen dapat benar-benar mendapatkan produk dan jasa yang sesuai keinginan mereka.
Dalam pengumumannya kemarin, Google mengatakan bahwa teknologi AI tersebut dapat membantu calon konsumen untuk menemukan produk idamannya melalui mesin pencarian dan fitur pengenalan gambar (image recognition). Selain itu, teknologi tersebut juga akan mencocokkan spesifikasi suatu produk dengan karakteristik fisik yang dimiliki sang calon konsumen.
Sebagai contoh, Google akan memasang teknologi AI melalui fitur "Try On", di mana sang calon konsumen bisa mengetahui apakah pakaian incarannya benar-benar muat untuk dipakai olehnya. Contoh lain, Google juga akan memanfaatkan teknologi AI generatif untuk membantu penggunanya dalam meriset rencana pelesirannya, termasuk mencari foto dan video destinasi wisata berikut rute petanya, hanya melalui instruksi sederhana saja.
"Kami ingin membuat Google tidak hanya sebagai sarana bagi konsumen untuk berbelanja namun juga bagi merchants untuk menjalin hubungan dengan konsumennya," jelas VP of Commerce Google Maria Renz, kemarin.
Transaksi Saham Alphabet di Sini!
Bank sentral AS The Fed, dalam rapat FOMC yang berakhir kemarin, memutuskan untuk menahan suku bunga acuan Fed Fund Rate di kisaran 5% hingga 5,25%. Ini merupakan penahanan suku bunga acuan pertama sejak The Fed pertama kali mengerek suku bunga acuan secara agresif sejak Maret 2022.
Hanya saja, keputusan itu bukanlah akhir dari pengetatan kebijakan moneter The Fed. Pasalnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral juga telah mematok suku bunga tertinggi (terminal rate) sebesar 5,6%, atau 50 basis poin lebih tinggi dari prediksi semula yakni 5,1% di Maret.
Dengan demikian, The Fed masih memiliki ruang untuk menambah kenaikan suku bunga acuan sebanyak dua kali lagi di tahun ini.
Baca Juga: Pluang Snapshot: AMD Makin 'Garang', Saham Netflix Diramal Terbang
Produsen mobil listrik Tesla kian menancapkan kukunya di pasar mobil domestik China setelah sebuah data pelacakan industri otomotif menunjukkan terdapat 26.000 pengajuan asuransi mobil Tesla baru antara 1 Juni hingga 11 Juni 2023. Data tersebut mengindikasikan bahwa terdapat penjualan dengan jumlah serupa yang terjadi sepanjang kurun waktu tersebut.
Sekadar informasi, popularitas Tesla memang tengah meningkat di China. Sebagai buktinya, Asosiasi industri mobil penumpang China (CPCA) mencatat bahwa penjualan mobil Tesla mencapai 77.695 unit pada bulan lalu.
Transaksi Saham Tesla di Sini!
Platform financial modeling Gauntlet, yang merupakan salah satu anggota komunitas keuangan terdesentralisasi Aave, pada Senin (12/6) mengajukan proposal tata kelola yang meminta Aave untuk membatasi jumlah penarikan utang yang dilakukan beberapa akun tertentu di platform tersebut.
Gauntlet mengajukan proposal tersebut setelah menemukan bahwa salah satu akun di protokol Aave v2 kedapatan telah meminjam stablecoin USDC dan USDT dengan total nilai US$67,7 juta dan menggunakan token Curve (CRV) senilai US$185 juta sebagai jaminannya.
Gauntlet khawatir bahwa sang peminjam, yang diduga adalah pendiri Curve Michael Agorov, akan terus mengakumulasi utangnya dan bisa menjerumuskan Aave ke permasalahan likuiditas serius jika suatu saat nilai CRV runtuh.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi Saham AS, indeks saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dasri Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!
Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!
Bagikan artikel ini