Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro (Segera Hadir)
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Advanced Order

support-icon
Dirancang untuk Investor (Segera Hadir)
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

chatRoomImage

Scan kode QR untuk download Pluang di Android dan iOS.

Informasi Terkini UntukmuBlogBerita & AnalisisPelajariKamus
bookmark

Cari berita, blog, atau artikel

Berita & Analisis

Pluang Snapshot: Inflasi AS Kian Layu, Microsoft Dihantam Momok Baru

Pluang Snapshot: Inflasi AS Kian Layu, Microsoft Dihantam Momok Baru

13 Jan 2023, 6:24 AM·Waktu baca: 3 menit
Kategori
Pluang Snapshot: Inflasi AS Kian Layu, Microsoft Dihantam Momok Baru

Selamat sore, Sobat Cuan! Inflasi AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan hingga Microsoft didera masalah baru, semua terangkum di Pluang Snapshot berikut!

Hal yang Perlu Dipantau Hari Ini

Inflasi AS Kembali Adem, Capai 6,5% di Desember

Biro statistik ketenagakerjaan AS merilis bahwa AS mencetak tingkat inflasi tahunan 6,5% di Desember. Angka tersebut lebih rendah dibanding inflasi sebulan sebelumnya 7,1% dan sesuai dengan prakiraan analis.

Penurunan tingkat inflasi kali ini didorong oleh melemahnya harga energi. Di samping itu, inflasi inti meningkat 5,7% dibanding setahun sebelumnya alias laju inflasi terlemah AS sejak Desember 2021.

Perilisan data tersebut membuat tiga indeks saham utama AS, Dow Jones Industrial Average (DJIA), Nasdaq, dan S&P 500, ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis (12/1). Apakah sentimen serupa akan kembali mempengaruhi kinerja pasar saham AS hari ini?

Baca Juga: Pluang Snapshot: Intel Rilis Chip Anyar, Inflasi Bikin Jantung Investor Berdebar

Analis Sebut India Bakal Susah Gantikan China Sebagai Basis iPhone

Beberapa analis yang dihimpun Bloomberg menyebut bahwa India bakal kesulitan untuk menggeser posisi China sebagai basis produksi utama ponsel pintar keluaran Apple, iPhone.

Mereka beralasan, India masih perlu membuktikan posisinya sebagai basis produksi termurah dengan proses bisnis yang lebih mudah dibanding China. Di samping itu, India juga dianggap masih kesulitan mengungkit porsi manufakturnya di dalam komponen Produk Domestik Bruto (PDB), yang saat ini memiliki porsi 14%.

Ramalan ini muncul setelah Apple mulai memindahkan sebagian produksinya dari China ke India pada tahun lalu sebagai upaya untuk memenuhi permintaan ponsel canggih tersebut.

Transaksi Saham Apple di Sini!

Demi Turunkan Biaya Transaksi, Polygon Usul 'Hard Fork' Jaringan

Tim pengembang jaringan blockchain Polygon mengajukan proposal hard fork jaringan yang ditujukan untuk mengurangi biaya transaksi (gas fees) dan memperbaiki aspek keamanan di protokol tersebut.

Menurut proposal itu, hard fork yang dimaksud bakal diluncurkan pada 17 Januari mendatang. Hanya saja, proposal itu harus mendapat persetujuan terlebih dulu dari komunitas Polygon.

Transaksi MATIC di Sini!

Google & Nvidia Niat Gagalkan Akuisisi Microsoft atas Activision Blizzard

Google dan Nvidia disebut telah melayangkan kecemasan mereka terkait akuisisi Microsoft atas perusahaan pengembang game, Activision Blizzard, kepada komisi pengawas persaingan usaha AS (Federal Trade Comission).

Bahkan, menurut seorang sumber kepada Bloomberg, kedua perusahaan tersebut telah menyajikan informasi kepada FTC yang membuktikan bahwa akuisisi tersebut membuat Microsoft memiliki keunggulan tidak adil dalam persaingan usaha penyimpanan awan dan permainan mobile di AS.

Sekadar informasi, Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard senilai US$69 miliar pada awal tahun lalu. Namun, pada Desember, FTC berniat menganulir aksi korporasi tersebut lantaran sinergi antara Microsoft dan Activision Blizzard dianggap mencederai persaingan bisnis industri game di AS.

Transaksi Saham Microsoft di Sini!

Otoritas AS Gugat Genesis dan Gemini

Otoritas pasar modal AS (The Securities and Exchange Commission/SEC) menggugat dua perusahaan broker kripto, Genesis Global Capital dan Gemini Trust Co, lantaran dianggap menghimpun dana miliaran Dolar AS dari ratusan ribu investor melalui produk Gemini Earn secara ilegal.

Asal tahu saja, melalui produk tersebut, pelanggan kedua perusahaan broker itu dapat meminjamkan asetnya untuk mendulang pendapatan bunga. Namun, otoritas tersebut menganggap bahwa produk tersebut merupakan produk sekuritas yang tidak terdaftar di SEC.

Baca Juga: Pluang Fokus: Apa Saja Aset Sorotan Trading Hari Ini?

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futuresSaham AS, serta lebih dari 140 aset kripto dan belasan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!

Download Aplikasi Pluang di Sini!

Ditulis oleh
channel logo

Marco Antonius

Right baner

Bagikan artikel ini

Apakah artikel ini berguna untukmu?

like
like
Right baner
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1

Daftar