Mengawali Selasa (14/9), Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman pasar pada Pluang Pagi berikut.
Pada perdagangan Senin (13/9) waktu AS, nilai indeks S&P 500 ditutup pada level 4.468,73, naik 0,2% dibanding posisi pembukaannya. Peristiwa tersebut membawa keluar S&P 500 dari zona merah selama lima hari berturut-turut berkat performa mumpuni dari saham-saham perusahaan energi.
Pertumbuhan juga dinikmati oleh indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang nilainya tumbuh 0,76% ke posisi 34.869,63. Namun, indeks NASDAQ tergelincir kurang dari 0,1% ke posisi 15.105,6.
Pada Selasa (14/9) pukul 08.00 WIB, harga Bitcoin bertengger di posisi US$45.263 per keping dan harga Ether berada di angka US$3.323 per koin.
Harga Bitcoin terbilang “suam-suam kuku”. Nilai sang raja aset kripto ini awalnya berhasil terdongkrak namun kemudian terjerembab lagi akibat kabar bodong soal kemitraan Litecoin dengan Walmart.
Berita tersebut awalnya sempat berhasil mengangkat harga Litecoin sebesar 30% dan ikut bikin harga Bitcoin di zona hijau setelah mengalami sideways di akhir pekan.
Di sisi lain, Cardano mencapai tonggak sejarah terbarunya setelah memutakhirkan jaringan blockchain-nya. Setelah mengujicobakan teknologi smart contract di jaringannya, Cardano kini menawarkan kesempatan bagi pengembang untuk menciptakan dan meluncurkan proyek-proyek di blockchain besutannya, termasuk KICK.IO.
KICK.IO adalah akselerator dan platform urun dana yang terdesentralisasi dan dijadwalkan akan melakukan Initial Exchange Offering pada 15 September mendatang.
Nilai indeks Dolar AS bertengger di posisi 92,62 pada Selasa (14/9) pukul 08.00 WIB, mundur perlahan dari posisi tertingginya dalam dua pekan terakhir 92,88 sehari sebelumnya.
Nilai indeks Dolar AS bergeming menghadapi mata uang utama pada pagi ini lantaran pelaku pasar fokus pada pembacaan data inflasi. Data ini dipantau ketat lantaran tingkat inflasi adalah salah satu faktor bagi bank sentral AS The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya.
Harga emas berada di level US$1.792,5 per ons pada pukul 08.00 WIB. Nilai sang logam mulia sejatinya menanjak pada Senin seiring antisipasi investor atas perilisan data-data ekonomi penting AS, termasuk inflasi. Investor menanti data tersebut untuk menerka arah kebijakan moneter The Fed ke depan.
Bagikan artikel ini