Selamat pagi, Sobat Cuan! Kamu penasaran dengan kinerja pasar pada Selasa (14/12) pagi? Yuk simak Pluang Pagi berikut!
Trio indeks saham Amerika Serikat (AS) kompak lunglai pada sesi perdagangan Senin (13/12) waktu setempat. Nilai S&P 500 melorot 0,91%, sementara nilai Dow Jones Industrial Average (DJIA) dan Nasdaq masing-masing susut 0,89% dan 1,39%.
Ketiga indeks saham AS melemah akibat performa memble saham-saham yang kinerjanya tergantung dengan siklus ekonomi (cyclical stocks). Hal ini terjadi setelah pelaku pasar kembali mengkhawatirkan dampak COVID-19 varian Omicron terhadap perekonomian global setelah satu pasien varian tersebut di Inggris dilaporkan meninggal dunia.
Maka dari itu, tak heran jika saham sektor energi turun lebih 2% dan saham-saham perusahaan transportasi ikut terperosok. Maklum, permintaan energi dan jasa transportasi diramal akan melorot jika ekonomi tengah dianggap tidak pasti.
Di samping itu, pelaku pasar juga mengantisipasi hasil pertemuan FOMC bank sentral AS The Fed yang sedianya berlangsung hari ini hingga esok. Sebab, ada kemungkinan otoritas moneter tersebut mempercepat pelaksanaan tapering dan meningkatkan suku bunga acuan setelah AS mencetak inflasi tertingginya dalam 39 tahun terakhir.
Baca juga: Pluang Pagi: Inflasi Bikin Resah, Saham AS hingga Kripto Jadi ‘Gerah’
Setali tiga uang, nasib buruk juga melanda pasar aset kripto. Melansir Coinmarketcap pukul 08.35 WIB, ke-10 aset kripto berkapitalisasi pasar jumbo terjerat di zona merah dalam sehari terakhir.
Dua punggawa aset kripto, Bitcoin (BTC) dan Ether (ETH), sama-sama membukukan pelemahan 5% dalam sehari terakhir. Kini, nilai BTC bercokol di US$46.789 per keping sementara ETH di US$3.785,19 per keping.
Nasib serupa juga menghampiri anggota geng altcoin lainnya. Nilai Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Cardano (ADA), dan Polkadot (DOT) masing-masing mundur 6,92%, 8,48%, 7,12%, dan 9,47% di waktu yang sama.
Pasar kripto nampaknya masih lesu setelah beberapa negara berniat mengetatkan regulasi atas aktivitas berbau aset digital. Namun, banyak pihak pun mengaitkan kondisi ini dengan turunnya selera pelaku pasar untuk nyebur ke pasar aset berisiko. Penyebabnya adalah tingkat inflasi AS yang tinggi serta munculnya lagi ketakutan baru pelaku pasar atas covid-19 varian Omicron.
Harga emas spot bertengger di US$1.787,29 per ons, naik 0,23% dibanding sehari sebelumnya. Sementara itu, harga emas berjangka kontrak Februari ikut lompat 0,2% ke US$1.788,3 per ons.
Nilai sang logam mulia terdongkrak berkat aksi borong emas investor setelah inflasi AS mencetak rekor baru sejak 1982. Namun, penguatan harga emas tertahan seiring antisipasi pelaku pasar terhadap hasil rapat FOMC The Fed.
Baca juga: Pluang Pagi: Saham AS & IHSG Kian Kinclong, Dolar AS Makin Amsyong
Nilai indeks Dolar AS naik 0,2% ke 96,29 pada pagi ini. Sama seperti emas, nilai sang aset greenback hari ini dipengaruhi oleh antisipasi investor terhadap pengumuman kebijakan moneter The Fed.
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini