Pluang+

Biaya

Blog

Tentang Kami

Inovasi dan kemudahan adalah misi kami, lihat kisahnya di sini!

FAQ

Temukan semua jawaban tentang berinvestasi di Pluang

Kontak Kami

Kami dengan senang hati menjawab pertanyaanmu. Hubungi kami!

Karir

Bergabunglah dengan tim kami!

telegram
telegram
  • facebook_logo
  • instagram_logo
  • twitter_logo
  • youtube_logo
  • telelgram_logo
  • linkedin_logo
  • tiktok_logo
app_logo
BlogIcon
Blog
Berita & AnalisisAkademiEventKamusTips & Trik InvestasiPromo
bookmark
Bookmark
Bagikan

Pluang Pagi: Indeks Saham AS Bernasib Apes, Gerak IHSG Makin Luwes

Waktu baca: 4 menit

Tags
Pluang Pagi: Indeks Saham AS Bernasib Apes, Gerak IHSG Makin Luwes

Mengawali Rabu (13/10, Sobat Cuan bisa menyimak rangkuman kinerja pasar dalam Pluang Pagi berikut!

Indeks Saham AS

Trio indeks saham Wall Street terlihat kurang darah dalam sesi perdagangan Selasa (12/10) waktu Amerika Serikat (AS). Nilai indeks saham Dow Jones industrial Average (DJIA) lunglai 0,34%, sementara nilai indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite masing-masing lesu 0,24% dan 0,14%.

Nilai saham raksasa teknologi seperti Alphabet, Apple dan Facebook tumbang dalam perdagangan kemarin. Namun, nilai saham Amazon dan Tesla justru malah bernasib mujur dengan finish di zona hijau. Bahkan, kenaikan nilai saham Tesla sebesar 1,7% kemarin berhasil menahan ketiga indeks saham AS dari sakit yang lebih kronis.

Indeks saham AS terlihat kurang bertenaga lantaran investor menunggu katalis utama yang bisa menggerakkan pasar, seperti data inflasi AS September, rilis risalah rapat bank sentral AS The Fed, data penjualan ritel AS, serta rilis laporan kinerja keuangan emiten kuartal III (earnings season).

Sekadar informasi, The Fed akan merilis risalah rapat komite pasar terbuka federal (FOMC) pada Rabu (13/10) waktu AS. Risalah rapat ini menjadi penting karena dokumen tersebut, bisa jadi, berisikan petunjuk-petunjuk baru ihwal kepastian kebijakan tapering.

Di hari yang sama, Biro Statistik dan Ketenagakerjaan AS (BLS) juga akan meriis indeks harga konsumen (iHK), alias data inflasi September. Survei ekonom Dow Jones menaksir inflasi bulanan September berada di level 0,3% sementara inflasi tahunan di angka 5,3%.

Aset Kripto

Harga Bitcoin (BTC) terlihat di level US$56.400 pada pukul 08.00 WIB, turun 0,9% dalam 24 jam terakhir. Di sisi lain, harga koin native Ethereum, Ether (ETH), malah melompat 0,45% ke angka US$3.519 di periode yang sama.

Anggota geng altcoin lainnya nampak mengikuti jejak ETH. Di waktu yang sama, harga Binance Coin melesat 10,5%, disusul Solana dan Cosmos yang sama-sama menorehkan pertumbuhan nilai lebih dari 6%.

Meski melemah dalam sehari belakangan, laju Bitcoin diperkirakan akan tetap mantap sepanjang Oktober. Setelah berhasil bangkit dari US$40.000 ke US$57.000 dalam dua pekan terakhir, sang raja aset kripto tersebut diramal masih bisa melaju melampaui rekor tertingginya US$64.000. Sinyal itu terlihat dari menjamurnya kembali jumlah pengguna aktif di blockchain Bitcoin sejak awal Oktober.

Emas

Harga emas spot pada Rabu (13/10) pagi bertengger di posisi US$1.759,31 per ons alias naik 0,3% dalam sehari terakhir. Sementara itu, harga emas berjangka AS juga melonjak 0,2% ke US$1.759,3 per ons.

Nilai sang logam mulia kembali berkilau karena investor sedang tak selera menginjakkan kaki ke pasar aset berisiko lantaran tingkat inflasi.

Ya, investor tengah diliputi ketakutan akan inflasi seiring krisis energi yang melanda berbagai belahan dunia. Alhasil, mereka memborong emas, sebuah aset yang selama ini dianggap sebagai lindung nilai terbaik versus inflasi.

Sayangnya, nilai Dolar AS yang tengah perkasa menahan laju harga emas kali ini.

Dolar AS

Nilai indeks Dolar AS pagi ini menyentuh 94,56, alias titik tertingginya dalam setahun terakhir. Dolar AS mencapai rekor seiring ekspektasi investor bahwa The Fed akan melancarkan aksi tapering bulan depan. Selain itu, kenaikan harga energi juga bikin pelaku pasar menggenggam Dolar AS sebagai aset safe haven.

Pasar Domestik

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.486 pada penutupan perdagangan Selasa (12/10), menguat 27 poin dibanding sesi perdagangan sebelumnya. Kinerja sektor properti dan jasa kesehatan mencetak pertumbuhan paling mumpuni dengan kenaikan masing-masing 1,1% dan 1,4%.

Pada perdagangan hari ini, pergerakan indeks saham akan tergantung dari antisipasi investor atas rilis risalah rapat FOMC The Fed dan data neraca perdagangan negara adidaya tersebut. Peluang bargain hunting masih kuat di tengah sinyal pasar keuangan yang cukup stabil, yang terlihat dari nilai tukar Rupiah dan hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) kemarin.

Alhasil, IHSG diperkirakan masih akan menguat dengan level resistance 6.520 dan support 6.440 pada hari ini.

Adapun rentetan kabar aksi korporasi selama sehari terakhir adalah:

  1. Emiten petrokimia besutan taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), meneken kesepakatan pengadaan bahan baku petrokimia dengan Aramco Trading Company. Kerja sama ini dilakukan melalui anak usahanya PT Chandra Asri Perkasa (CAP2).
  2. Produsen otomotif nasional PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan penjualan mobil 343.837 unit sejak Januari hingga September tahun ini. Artinya, ASII berhasil membukukan pertumbuhan penjualan mobil sebesar 78,87% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan mobil keluaran ASII diramal akan tetap moncer hingga akhir tahun didorong oleh relaksasi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 100%, yang juga ikut diulur hingga akhir tahun.
  3. Xiaomi Indonesia pada Senin (11/10) mengumumkan kenaikan harga beberapa produk ponsel pintar mereka akibat kelangkaan komponen chip semikonduktor. Peristiwa ini bisa menjadi berkah bagi kinerja saham emiten distributor ponsel PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA). Sebab, kelangkaan chip tidak hanya mendongkrak harga smartphone namun juga komputer. Selain itu, permintaan akan ponsel pintar diramal tetap tokcer lantaran Apple segera meluncurkan iPhone jenis baru sementara produsen ponsel lainnya juga berencana membuntuti langkah Apple.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Bagikan

Apakah artikel ini bermanfaat?

Artikel Terkait