Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki akhir pekan dengan tersenyum lebar. Sayangnya, hal itu tak berlaku dengan aset kripto yang lagi-lagi masih ngadat. Apa yang sebenarnya terjadi? Yuk, simak ulasannya di Rangkuman Pasar berikut!
IHSG pamit di level 6.892,82 poin pada sesi perdagangan Jumat (18/2), meningkat 0,84% dibanding sesi perdagangan kemarin. Menariknya, peristiwa ini menandakan bahwa IHSG kembali mencetak rekor tertingginya sepanjang masa!
Katalis positif hari ini datang dari kinclongnya data transaksi berjalan dalam negeri.
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) dan juga transaksi berjalan berhasil surplus di tahun lalu. Ini menjadi tahun pertama Indonesia mencetak NPI dan transaksi berjalan di posisi surplus secara berbarengan setelah bertahun-tahun lamanya!
Tidak tanggung-tanggung, Indonesia mencatat surplus NPI US$13,5 miliar sepanjang 2021, loncat tinggi dibanding tahun sebelumnya yakni US$2,6 miliar. Sementara itu, Indonesia mencetak surplus transaksi berjalan US$3,3 miliar atau sekitar 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Kinerja yang mentereng itu, salah satunya, didukung oleh melonjaknya nilai ekspor batu bara dan minyak sawit mentah dari tanah air.
Nah, data positif itu membuat pelaku pasar optimistis tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Hasilnya, mereka menjadi lebih getol membenamkan dana di pasar modal.
Uniknya, gerak lincah IHSG hari ini berbanding terbalik dengan bursa saham global yang terlihat memble. Kemarin, trio indeks saham Wall Street berakhir di zona merah. Sementara itu, di kawasan Asia, nilai indeks Hang Seng, Nikkei225, dan STI Singapura masing-masing melorot 1,88%, 0,41%, dan 0,3% pada hari ini.
Nampaknya, pelaku pasar global masih waswas untuk nyemplung ke pasar modal seiring memanasnya kembali tensi Rusia dan Ukraina yang kini juga melibatkan AS.
Perkembangan terakhirnya, pemerintah Rusia baru saja mengusir Wakil Duta Besar Amerika Serikat yang bertugas di Moskow, Bart Gorman. Rusia melakukan hal tersebut setelah AS menyatakan sangsi jika Rusia sudah benar-benar menarik pasukannya dari perbatasan Rusia dan Ukraina. Bahkn, Presiden AS Joe Biden juga mengatakan bahwa ancaman invasi dari Rusia ke Ukraina masih sangat mungkin terjadi.
Baca juga: Rangkuman Pasar: Perang Masih Jadi Misteri, IHSG dan Kripto Mati Suri
Nilai IHSG yang melaju ke zona hijau pun membuat investor kian optimistis. Sikap itu tercermin dari nilai beli bersih (net foreign buy) investor asing sebesar Rp792,69 miliar di seluruh pasar.
Sama seperti hari-hari sebelumnya, mereka getol memborong saham-saham perbankan. Kali ini, mereka paling banyak memborong saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebanyak Rp107,3 miliar. Tak ketinggalan, mereka juga mengoleksi saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) masing-masing Rp101 miliar dan Rp82,1 miliar.
Nilai saham BBNI dan BBRI diketahui loncat setelah bank pelat merah tersebut berniat nyebur ke kancah Metaverse. Dlaam melaksanakan aksi tersebut, keduanya menggandeng perusahaan Augmented Reality (AR) asal Indonesia, WIR Group.
Kabar tersebut, plus aksi beli pelaku pasar, sukses mendorong nilai saham BBNI dan BBRI masing-masing 0,95% dan 0,68% pada hari ini.
Di sisi lain, investor asing justru paling banyak melego saham PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) senilai Rp40,4 miliar. Mereka juga kemudian 'cuci gudang' saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) masing-masing Rp22,7 miliar dan Rp17 miliar.
Jika IHSG bisa bernapas lega jelang akhir pekan, maka aset kripto terlihat masih elus dada pada sore hari ini. Melansir Coinmarketcap pukul 17.33 WIB, 10 aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar sejagat masih mendekam di zona merah dalam 24 jam terakhir.
Nilai Bitcoin (BTC) kini bercokol di US$40.814,12 atau susut 5,76% dibanding sehari sebelumnya. Langkahnya juga diikuti oleh Ether (ETH) yang nilainya ambrol 4,9% ke US$2.920,58 per keping di waktu yang sama.
Aset kripto lainnya juga ikut kebakaran. Tengok saja nilai XRP, Cardano (ADA), dan Solana (SOL) yang masing-masing tumbang 2,3%, 2,58%, dan 2,87% dalam sehari terakhir. Kemudian, nilai Avalanche (AVAX), Terra (LUNA), dan Polkadot (DOT) masing-masing gugur 4,04%, 6,93%, dan 3,57% di waktu yang sama.
Secara umum, pergerakan aset kripto hari ini masih dipengaruhi oleh belum stabilnya kondisi geopolitik antara Rusia dan Ukraina. Maklum, ketegangan antar negara yang kian mendidih bikin prospek ekonomi ke depan tak menentu, sehingga pelaku pasar cenderung menghindari pasar berisiko.
Namun, Chief Investment Officer ExoAlpha David Lifchitz mengatakan bahwa drama antara Ukraina dan Rusia hanya mengalihkan perhatian pelaku pasar dari ancaman sebenarnya, yakni kenaikan suku bunga acuan AS. Padahal, niatan The Fed tersebut justru paling akan berdampak ke pasar kripto dalam jangka menengah ketimbang perkara tensi geopolitik.
Sekadar informasi, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan meningkatkan tingkat imbal hasil aset yang lebih aman. Akibatnya, pelaku pasar lebih baik mencari perlindungan ketimbang bermain-main di pasar aset berisiko.
Sejatinya, pelaku pasar pun perlahan sudah meninggalkan pasar kripto demi menghindari risiko. Data Coinmetrics menunjukkan bahwa pertumbuhan BTC yang digenggam whales terbilang datar, yakni hanya 0,12% jika dilihat secara tahun kalender (year-to-date).
Sentimen lainnya datang dari laporan teranyar milik investment bank JPMorgan. Lembaga tersebut mewanti-wanti bahwa pamor Ethereum sebagai platform smart contract paling unggul akan merosot karena masalah skalabilitas, sehingga komunitas kripto kemungkinan akan hijrah ke jaringan alternatif seperti Cardano dan Polkadot.
Baca juga: Pluang Pagi: Ancaman Perang Kian Horor, Kripto Tekor Tapi Emas Gacor!
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini