Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini bertengger di 6.109,94 poin, melemah 0,01% dibandingkan posisi pembukaan perdagangan. Lantas, apa yang membuat nilai IHSG stagnan pada hari ini? Sobat Cuan bisa menyimak penjelasannya di rangkuman pasar berikut:
Pelemahan nilai IHSG hari ini disebabkan oleh aksi investor yang gencar melaksanakan aksi ambil untung (profit taking) pada hari ini. Faktor ini serupa dengan penyebab lesunya IHSG sehari sebelumnya.
Selain itu, nilai IHSG melemah gara-gara investor melahap sentimen negatif tentang sinyal perlambatan ekonomi China. Data pertumbuhan produksi industri China pada Agustus melambat ke level 5,3%, meski sebulan sebelumnya berhasil bertengger di angka 6,4%.
Tak hanya itu, pengeluaran konsumsi China di Agustus hanya mampu naik 2,5% dibanding periode yang sama tahun lalu. Capaian itu merupakan angka terendah sejak Agustus tahun lalu.
Melihat hal itu, pelaku pasar kembali pasang kuda-kuda dan mengatur ulang portofolionya. Pasalnya data tersebut bisa menjadi tolok ukur bahwa pemulihan ekonomi global masih berjalan lambat, lantaran China merupakan salah satu “motor ekonomi” dunia.
Namun investor asing sepertinya sikap berbeda. Pada perdagangan hari ini, investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net buy) mencapai Rp428,42 miliar.
Investor banyak mengoleksi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebanyak Rp129,1 miliar dan juga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebanyak Rp119,9 miliar.
Di sisi lain, saham PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BBNI) masih mengalami tekanan jual. Investor asing melego saham BBNI dengan total nilai Rp27,9 miliar disusul oleh PT United Tractor tbk (UNTR) sebanyak Rp16,3 miliar.
Baca juga: Rangkuman Pasar: IHSG Loyo di Tengah Rekor Surplus Dagang RI
Melambatnya laju IHSG dimanfaatkan oleh perusahaan e-commerce tanah air yang dimiliki oleh Grup Djarum.
Ya, PT Global Digital Niaga, pemilik platform Blibli.com, berencana mengambil alih 51% saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), pengelola supermarket premium Ranch Market dan Farmers Market.
Proses yang masih berjalan sampai sekarang adalah, kedua belah pihak telah menandatangani Perjanjian Pengikatan Pembelian Saham dalam Supra Boga Lestari.
Jika tidak ada aral melintang, perusahaan yang dimiliki oleh Hartono bersaudara itu akan mengambil alih sebanyak 797,88 juta saham dari total modal ditempatkan dan modal disetor RANC. Artinya, mengacu pada perdagangan kemarin yang ditutup di level Rp2.200 per saham, nilai akuisisi Blibli terhadap RANC diproyeksi mencapai Rp1,76 triliun.
Akibatnya, pada perdagangan hari ini, saham RANC berhasil menguat 10% ke level Rp2.420 per saham.
Di tengah berjalannya kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Supra Boga Lestari tetap ekspansif menjalankan roda bisnisnya.
Perusahaan tetap optimistis mampu menambah 10 gerai baru hingga akhir tahun ini. Sementara itu, hingga akhir 2020 lalu, RANC sudah memiliki dan mengoperasikan 53 gerai, dimana 40 gerai berada di wilayah Jabodetabek dan 13 sisanya tersebar di kota besar di wilayah Jawa engah, Jawa timur, Sumatera, Kalimantan dan juga Ambon.
Aksi yang dilakukan oleh Blibli mengundang tanya: Apakah RANC akan dijadikan kendaraan untuk menjadi perusahaan terbuka? Pasalnya perusahaan juga tengah dalam rencana melakukan Initial Public Offering (IPO) di tahun depan.
Baca juga: Apa Itu Pasar Saham?
Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emas, S&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!
Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!
Bagikan artikel ini