Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Pasar: IHSG Gigit Jari, Harga Emas Berkilau Akhir Pekan
shareIcon

Rangkuman Pasar: IHSG Gigit Jari, Harga Emas Berkilau Akhir Pekan

13 Aug 2021, 10:28 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Pasar: IHSG Gigit Jari, Harga Emas Berkilau Akhir Pekan

Nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus gigit jari di akhir pekan. Sementara itu, harga emas terlihat berjaya di waktu yang sama. Apa yang terjadi dengan pasar di hari ini? Berikut rangkuman pasar Jumat (13/8) selengkapnya!

IHSG Melemah di Akhir Pekan

Nilai IHSG pada Jumat (13/8) tercatat bertengger di posisi 6.139,49 poin, melemah 0,16 poin dibanding posisi pembukaan perdagangan.

Beberapa analis menduga bahwa melemahnya pasar saham pada perdagangan hari ini lantaran belum adanya sentimen kuat, baik dari sisi regional atau domestik, yang mampu mendorong kinerja IHSG di akhir pekan.

Sementara itu, investor juga masih harap-harap cemas menanti kepastian perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 dan 4 di Jawa-Bali. Adapun, pemerintah akan menentukan nasib perpanjangan PPKM pada Senin (16/8) mendatang.

Apalagi, hari ini pasar nampak sensitif terhadap isu penyebaran COVID-19 Delta setelah Kepala Oxford Vaccine Group, Andrew Pollard mengatakan bahwa kekebalan kelompok (herd immunity) akan susah tercapai hanya dengan program vaksinasi semata.

Seluruh kabar tersebut bikin investor khawatir bahwa pembatasan sosial demi mencegah penularan COVID-19 akan semakin lama. Akibatnya, kegiatan ekonomi pun ikut terhenti dan ikut menggerus pendapatan perusahaan. Adapun, kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu aspek fundamental utama harga saham.

Di samping itu, melemahnya IHSG hari ini juga disebabkan oleh koreksi di nilai saham-saham BUMN sektor konstruksi. Investor mulai melepas saham sektor tersebut setelah sangsi bahwa pemerintah akan menambah anggaran infrastruktur di RAPBN 2022. Sebab, pemerintah kemungkinan masih akan fokus menggunakan APBN untuk memerangi penularan COVID-19.

Namun, kepastian mengenai anggaran infrastruktur akan terjawab pada 16 Agustus mendatang. Di mana, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan nota keuangan RAPBN 2022 di gedung DPR RI.

Penurunan anggaran infrastruktur bisa membuat BUMN karya mengalami penyusutan nilai proyek. Hal itu akan bikin kinerja keuangan mereka seret, yang tentu saja mempengaruhi harga sahamnya.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Melemah di Tengah Kekhawatiran COVID-19 Delta

Harga Emas Kian Berkibar

Nasib baik kembali menghampiri harga emas di akhir pekan. Pada Jumat pukul 17.00 WIB, harga emas bertengger di posisi US$1.758,62 per ons, meningkat 0,35% dibanding posisi yang sama kemarin.

Penguatan harga emas hari ini disebabkan oleh kekhawatiran investor bahwa penyebaran COVID-19 varian Delta akan bikin pemerintah Amerika Serikat kembali mempertimbangkan pembatasan sosial.

Restriksi sosial akan menyebabkan kegiatan ekonomi berhenti sementara. Akibatnya, investor kian tak tertarik untuk berinvestasi di aset berisiko. Di masa-masa seperti ini, pelaku pasar akan memarkirkan dananya di aset aman (safe haven) yakni emas.

Selain itu, pelaku pasar bisa berharap bahwa bank sentral global, termasuk bank sentral AS The Fed, akan terus melonggarkan kebijakan moneternya jika kegiatan ekonomi terhenti.

Hal tersebut tentu juga bisa mengerek permintaan emas. Sebab, rezim suku bunga rendah akan meningkatkan opportunity cost investor dalam menggenggam instrumen tabungan. Akibatnya, mereka kembali menyerbu pasar emas, dan kemudian mengerek naik harganya.

Meski demikian, pelaku pasar masih tetap mewanti-wanti kemungkinan The Fed untuk melancarkan aksi tapering. Makanya, mereka kini mengantisipasi sinyal-sinyal tapering dari The Fed dalam rapat pejabat bank sentral di Jackson Hole, Wyoming pada 26 hingga 28 Agustus mendatang.

Kebijakan tapering akan memperketat suplai dolar AS. Alhasil, nilai dolar AS pun semakin mahal. Sayangnya, kondisi tersebut membuat harga emas semakin mahal bagi mereka yang jarang bertransaksi menggunakan dolar AS. Akibatnya, permintaan emas jatuh, dan harga emas bisa terseret turun.

Baca juga: Data Inflasi AS dan COVID-19 Delta Jadi Penentu Harga Emas Pekan Ini

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Adi Putro

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
weekly news
Pasar Sepekan: Rusia Tabuh Genderang 'Perang', Market Ikut Bergelombang
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1